Senin, 25 April 2011

Ketika Benci...

Suatu ketika seorang teman pernah sms ke saya. Isinya begini :
"Yan, kyapa caranya supaya kita kada muar lagi lawan orang?"
(kyapa = bagaimana, muar = benci, kada = tidak)

Mendapat sms dari teman itu saya jadi teringat akan sebuah 'pertemuan' yang membahas tentang DENGKI. Dengki itu tentu bukan sifat baik. Sifat jelek, ga bagus yang tidak seharusnya ada pada setiap orang Muslim. Dengki itu katanya jika kita merasa ga suka jika orang lain mendapat kebahagiaan dan senang jika orang lain susah. Saya mendengarkannya biasa saja waktu itu. Kemudian beliau meneruskan lagi, 'jika ada dalam diri kita perasaan tidak suka, benci, muar, sangkal terhadap sesama Muslim, maka itu juga bagian dari dengki.'

Deg! sy jadi merasa tersindir.

Beliau meneruskan lagi.. "Dengki itu juga bagian penyakit para Ulama."
Sy tersenyum dalam hati seraya membatin, 'saya bukan ulama toh.'

"Kalau Ulama saja bisa kena penyakit dengki, apalagi yang bukan ulama."
Whuaaaa.... sy dicubit2 lagi.

"Dengki itu memakan amal baik. Seperti apa memakan kayu bakar."
'duh... padahal amal saya ga seberapa. Bagaimana jika dimakan karena saya dengki?'

"Dengki itu perbuatan hati. Di mulut kita mungkin bisa tersenyum. Ramah seperti biasa... tapi hati kita justru terbakar karena dengki."
Duh... sy seperti ditampar.

"Lalu, bagaimana agar kita tak lagi mendengki?"
Sy mendengarkan dengan seksama...

"Doakan dia. Doakan agar dia mendapat kebaikan. Doakan seseorang yang kita dengki itu seperti kita mendoakan diri kita sendiri."
Saya tertegun.

"cara kedua... puji dia. Tapi jangan di depan orangnya. Misalkan ketika kita sedang bicara dengan orang lain, lalu kita bilang 'dia itu baik lho...'.
Harus ada usaha untuk membuang penyakit hati yang bernama dengki. Jangan biarkan mengendap. Dan menempati tempat permanen di hati kita.



Setelah itu saya membalas sms teman tersebut. Sy cuma sebutkan poin pertama : doakan dia. Dan kemudian si teman membalas : "berat juga ya yan."

Saya menjawab : "Iyaaaa.... Beraat..."

Terkadang saya malah berpikir begini. Buat apa mendoakan dia.. Seseorang yang hanya bisa bikin hati saya mendidih. Yang hanya bisa bikin mood sy hancur. Bikin sy bete dll. Terlebih dengan segala sikapnya yang bikin saya sakit, emosi dll. masih banyak orang2 yang baik terhadap saya kadang malah terlupa saya sebut namanya dalam doa.

Tapiii... sy juga merasakan sendiri. Betapa sangat tidak nyamannya ketika ada perasaan itu dalam hati kita. Serasa ada yang mencekik hati. Padahal mungkin dia yang sedang tidak saya sukai baik2 saja.

Duhai Hati, mari berusaha keras bersamaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...