Senin, 05 September 2011

Magnitudo 9 (kumpulan kisah inspiratif pascabencana Jepang 2011)

Jum'at siang, 11 Maret 2011, saya tersentak menonton berita di TV. Ada gempa yang melanda Jepang dan kemudian berlanjut dengan gelombang tsunami yang menerjang daratan Jepang. Lewat layar TV terlihat jelas bagaimana air dari laut merengsek masuk ke daratan. Tak bisa dikendalikan oleh kecanggihan teknologi Jepang, melewati dinding pembatas yang katanya memang buat penahan gelombang tsunami, trus menyapu apa saja yang dilewatinya, terlihat mobil2 pun ikut bergerak disapu air laut yang tiba2 menguasai daratan.



Seketika saya teringat sesuatu.. eh.. seseorang dan gegas mengambil hape. Mengirimkan sms pada satu orang yang isinya kurleb :

"Ka, ada gempa dan tsunami di Jepang nih. Tsunaminya siaran langsung di TV."

Dan tak lama berselang.. sms saya dijawab.

"Iya Hai. Itu di mana gempanya? Mbak Ul tinggal di Chiba. Gempanya bukan di Chiba kan?"

Begitulah kemudian saya berbalas sms dengan seseorang itu, mengkhawatirkan seseorang yang kami kenal yang skrg tinggal di Jepang. Itu ceritaku.. apa ceritamu?



Beragam cerita ada ketika gempa besar berkekutan 9 SR melanda Jepang. Saya yang jauuuh dari Jepang saja punya cerita, apalagi mereka yang ada di sana, di negeri sakura itu. Nah, cerita2 dari mereka yang mengalami langsung gempa tersebut tertuang dalam satu buku Magnitudo 9. Banyak cerita di dalamnya… bagaimana kekalutan terjadi ketika harus terpisah dengan keluarga sementara fasilitas komunikasi mati, tak bisa memberi kabar, kecemasan pun meraja.



Beragam fasilitas yang tadinya begitu memanjakan kini malah tak bisa beroperasi, kereta yang biasanya tepat waktu datangnya, kini malah berhalangan tiba… akibatnya harus menempuh perjalanan berkilo2 meter dengan jalan kaki. Berbagai rencana yang sudah di atur termasuk kepulangan ke tanah air pun harus dibatalkan. Membacanya semakin disadarkan kalau betapa manusia hanya bisa berencana, namun keputusan akhir tetap di tanganNya.



Tapiiii… di balik itu semua, terlihat watak asli para penduduk Jepang yang bikin saya terkagum2 ria. Bagaimana mereka tetap tertib dalam mengantri, tetap disiplin.. tetap tenang, mungkin ini juga terkait betapa sosialisasi tentang gempa begitu sering diberikan karena letak geografis Jepang yang memang berada pada posisi bumi yang rawan gempa. Dan juga bagaimana mereka tidak egois, mengambil secukupnya bantuan yang diberikan dan mendahulukan mereka yang lebih membutuhkan. Itsar bahasa kerennya. :D



Dalam buku ini juga terlihat.. bagaimana semangat Jepang buat bangkit dari musibah. Tak meratapi terus2an… hal itu seragam di seluruh Jepang, tidak ada lagu yang menyayat hati yang disiarkan di TV, tapi semua bernada optimis… Semangat.. Kalau mereka bisa bangkit.

'di tengah kabut kekhawatiran yang menggelayut itu, mereka memilih merawat optimisme. Sadar bahwa kegelapan ada bukan untuk dikutuk, tapi untuk dicahayai. Kita memang punya banyak masalah, tapi begitu kita melakukan sesuatu dan mempercayai bahwa sesuatu itu bisa mengantarkan kita kepada kebaikan, kita akan bangkit.'



Ah, begitu banyak hal yang saya dapatkan dari buku setebal 232 halaman ini. Ada banyak informasi terkait kenapa bisa terjadi gempa, tsunami, tanda-tanda alam yang bisa kita kenali, penanganan pasca gempa, bagaimana kerja para relawan yang ditulis oleh WNI yang tinggal di Jepang.



Tentang tanda-tanda alam itu sepertinya memang harus qta pelajari, sy teringat pada sebuah talkshow di TV yang narsumnya bercerita, suatu ketika di suatu pantai ada seorang anak yang mengabarkan pada Ibunya, kalau tanda2 yang dia lihat sekarang sama dengan tanda2 yang dipelajarinya di sekolah kalau akan terjadi tsunami. Ibunya pun cepat tanggap, mengabarkan pada orang2 di sekelilingnya yang berada di pantai itu. Dan ketika tsunami terjadi, mereka yang berada di pantai itu selamat dari terjangan tsunami.



Quote Favorit :

'terkadang kita memang harus merasakan yang sedikit agar dapat mensyukuri yang banyak'



100% royalti buku ini untuk korban bencana. Mari membaca sambil beramal. :)

Bisa dipesan lewat FB mbak Nurul Asmayani :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...