Senin, 17 September 2012

Cinta (Sebuah rumah untuk hatimu)

Sudah lama sekali saya ingin membaca karya dari Ollie terutama ketika saya membaca profil tentang Ollie dan kemudian menemukan blognya jugaaa ketika bukunya yang terbaru digembor-gemborkan akan segera terbit. Ingin sekali memilikinya

Maka, ketika saya berniat meminjam buku pada salah satu sahabat dan juga kakak di kota Balikpapan dan beliau pun menyebutkan koleksi buku beliau.. eaaa… ternyata di deretan buku itu ada bukunya Ollie. Wuuiiih… Senang bukan main saya , tentu saja buku Ollie tersebut menjadi yang pertama saya sebut pengin pinjam dan jugaaa menjadi yang pertama saya baca dan sudah selesai

Bukunya berjudul Cinta (Sebuah rumah untuk hatimu), buku bercover warna hijau yang manis ini sudah membuat saya semakin tertarik untuk menyelesaikan novel ini ketika membaca pengantarnya di mana di sana ditulis sang penulis : ‘Mengapa ada istri yang terus mendampingi suami, namun ada juga yang memilih untuk tetap tinggal di kota asal? Apa pertimbangannya? Dan bagi istri yang memilih ikut suami, kira-kira apa tantangannya? Keunikan tinggal di kota baru dengan segala perbedaan dari kota asal tentu menarik pula untuk digali.’.. Ahhh… ini seperti saya banget
Cinta (Sebuah rumah untuk hatimu) bercerita tentang Friya (saya suka nama tokohnya), seorang wanita yang telah menikah. Wanita karier yang sangat menikmati kehidupan urban di Jakarta. Baginya Jakarta adalah segalanya, yang ketika bete dia bisa ngopi-ngopi cantik di starbucks atau menonton beragam festival setiap malamnya dan berburu barang2 mahal di mall. Hingga kemudian, sebuah kenyataan harus dihadapi Friya. Suaminya, Garry yang berstatus sebagai PNS dipindahkerjakan ke suatu daerah bernama Kupang. Kupang yang begitu asing bagi Friya, bahkan kalau dia diminta untuk menunjuk dengan jari di mana kota itu ada di peta Indonesia, Friya tak bisa menunjuknya dengan benar.
Dan saat itu karier Friya sedang meleset ke atas. Dia sedang dipromosikan untuk menduduki posisi penting di perusahaannya. Di satu sisi Friya ingin terus mendukung dan mendampingi suaminya, di sisi lain Friya juga tak ingin kehilangan kehidupannya di Jakarta. Apa yang harus dilakukan Friya?
Hihihi… takut spoiler, maka sinopsisnya cukup sampai di sini
Selebihnya apa yang kita bahas? Bingung
Ya sudahlah… tak ada bahasan2… kesimpulan saya setelah membaca novel ini adalah sama dengan kesimpulan saya setelah menjalani episode LDR pertama dengan suami (Semoga tak ada episode lanjutan).. bahwa Tempat terbaik bagi seorang istri adalah di sisi suaminya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...