Rabu, 11 November 2015

Cerpen Gara-gara Papa di Bobo

Kemarin saya dapat kabar kalau cerpen saya yang berjudul Gara-gara Papa dimuat di Majalah Bobo nomor 32 tahun ini. Senaaang (Kapan loe enggak senang kalau tulisan dimuat, Yan?) :p

 Jadi, saya bilang ke teman-teman kalau itu naskah unggulan saya. Walaupun tetap menuai kritik dari teman-teman. Wkwkwk... Gapapa... Itu buat perbaikan ke depan dan saya tetap senang #mukatembok :p
Cerpen Gara-gara Papa di Majalah Bobo
 Sekarang mau cerita tentang cerpen 'Gara-gara Papa'. Ide cerpen ini berdasarkan pengalaman saya sendiri. Duluuu... Saya dan sepupu pernah berencana buat liburan ke Banjarmasin. Kemudian untuk alasan yang saya tidak ingat lagi rencana itu batal. Reaksi saya ketika mendengar rencana itu batal persis sama dengan reaksi Maya di cerpen yang saya tulis. Balik ke kamar dan menangis. Wkwkwk... Anak bungsu, Bo. Di mana-mana cengeng. #kemudian ditimpuk anak bungsu di seluruh dunia

Kemudian di hari H rencana tersebut saya tetap gagal berangkat. Dan ternyata saya sakit aja gitu waktu hari H. Saya pun kemudian melamun dan berpikir 'Duh, coba gitu saya jadi berangkat. Gimana di perjalanan sakit gini. Pasti enggak enak dan merepotkan banyak orang.'

Di situlah kemudian saya sadar kalau sesuatu yang kita inginkan terjadi tapi tidak terjadi bisa jadi itu kondisi terbaik untuk kita. Dalam Al-Qur'an juga ditulis “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Nah... Dari pengalaman tersebut saya tulislah cerpen Gara-gara Papa. Kalau ditulis rencana liburan doang kan enggak spesifik yee... Jadi saya tulis lah kalau si Maya mau liburannya ke rumah Beruang Madu di Balikpapan. Sembari memasukkan info sedikit tentang Beruang Madu yang menjadi maskot kota Balikpapan. Plus tentang objek wisata Rumah Beruang Madu tersebut.

Nama Maya saya pinjam dari nama adek satu organisasi dulu plus tetangga kost. Anak kedokteran. Maya pernah bilang kalau mau namanya dijadikan tokoh cerpen. Pas juga saya memang suka nama Maya ini. Hihihi... Jadiiii... Supaya nyambung dengan bidang yang digeluti Maya, Papa Maya dalam cerpen berprofesi sebagai dokter juga.

Saya juga punya pengalaman waktu rumah saya bocor dan percikan air menimpa buku-buku saya. Semua hal tersebut saya satukan dalam cerita berjudul Gara-gara Papa. Bagaimana kisah keseluruhannya? Baca di Bobo terbaru yaaa ;-)


 Yan... Mengapa Papa? Mengapa bukan Ayah atau Bapak? Ini berkaitan dengan judul yang akan saya pakai. Kalau Gara-gara Ayah atau Gara-gara Bapak kan kurang berima. Jadi pakai Papa supaya ada rimanya. Ujungnya sama A gitu. Saya pernah lho mengganti nama tokoh supaya judulnya punya rima. Ini tips saya dapat dari siapa ya? Uni Dian sepertinya. Makasiiih, Uni :D

13 komentar:

  1. hebatt...bisa dimuat, aku juga dari sma cita cita pingin masukin cerpennnn hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk, Mbak. Dicoba kirim2 ke Bobo. Semoga bisa dimuat :D

      Hapus
  2. siiiipp...dari beberapa kejadian bisa jadi cerita yg menarik dan dimuat (y)

    BalasHapus
  3. ihhhh keren iiiihhhhh bisa dimuat... :)

    BalasHapus
  4. temanya apa ??
    amanatnya apa ??
    pliss kasih tau dong !!

    BalasHapus
  5. temanya apa ??
    amanatnya apa ??
    tolong kasih tau ya pliss !!

    BalasHapus
  6. Lagi belajar fokus menulis cerita anak-anak... Makasih mbak cerita-ceritanya...

    BalasHapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...