Kamis, 18 Agustus 2016

[Catatan Olimpiede] Perjalanan Menuju Emas

            Lagi dan lagi, untuk ke 3 kalinya saya melepaskan kesempatan besar setelah kemarin Kejuaraan Dunia, Indonesia Open dan Asian Games hampir memenangkan pertandingan tapi selalu berakhir dengan kekalahan. Apa yang harus saya evaluasi? Hampir semua orang bilang jangan khawatir karena akan ada pertandingan lagi dan bisa meraih juara tapi apakah mereka tahu kalau kemungkinan saya sudah tidak akan bisa ikut Kejuaraan Dunia lagi karena akan diadakan 2 tahun mendatang. Kesempatan tidak datang 2x, saya setuju dengan pepatah itu tetapi saya sudah melepaskan kesempatan yang ada. Sepertinya saya harus puas dengan 3 gelar juara dunia yang pernah saya raih. Sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar-besarnya sudah mengecewakan semua pendukung bulutangkis di Indonesia, saya berterimakasih atas dukungannya selama ini.
Curhatan Butet di IGnya
           
Itulah yang ditulis Liliyana Natsir atau yang biasa dipanggil Butet di akun instagramnya pada tanggal 16 Agustus 2015, setahun silam. Tulisan tersebut disertai dengan foto Butet bersama partner-nya di ganda campuran Tontowi Ahmad. Nampak di foto itu Butet menatap dengan pandangan yang terlihat memendam kesedihan. Selanjutnya bisa ditebak, komentar-komentar pun terus berdatangan di foto tersebut. Rata-rata komentar yang masuk terus menguatkan dan memberi dukungan kalau Butet dan juga Owi masih bisa berprestasi.  Namun hasil yang menggembirakan belum terlihat dari pasangan tersebut.

***
            Hidup itu pilihan
            Hidup itu tanggung jawab            Hidup itu komitmen
            Semoga saya masih bisa tetap semangat menghadapi tournament-turnament sampai olimpiede, entah apa yang terjadi pada kami, di awal tahun ini kami coba perbaiki semuanya dari latihan yang berat, komunikasi, fisik, kami evaluasi dan kami benahi.

            Maafkan kami yang akhir-akhir ini selalu mengecewakan, kami akan berjuang lebih keras lagi, mudah-mudahan kami bisa perbaiki ini.

            Thanks for all support terutama dari keluarga, teman-teman dan masyarakat Indonesia.

            Tulisan yang menyiratkan kesedihan dan kekecewaan kembali dituliskan Butet di akun instagramnya pada tanggal 12 Maret 2016. Saat itu memang dari beragam tournament yang diikuti, Owi Butet selalu gagal dan gagal. Tapi hanya berselang satu bulan dari caption itu ditulis, akhirnya Owi dan Butet pun berhasil memenangkan Malaysia Terbuka. Satu kemenangan yang membuktikan kalau Owi dn Butet belum habis. Mereka masih bisa menjadi juara.

            Olimpiede digelar pada bulan Agustus 2016, setelah memenangi Malaysia Open, Owi dan Butet tidak bisa memenangi tournament apa pun. Bahkan di beberapa tournament harus pulang di babak awal, tidak sampai semifinal apalagi final. Hal yang membuat para pecinta bulutangkis ketar ketir, bisa kah emas diraih jika prestasi para wakil di Olimpiede tidak begitu menggembirakan?

            Selain Owi dan Butet, ada beberapa wakil lagi untuk cabang olahraga bulutangkis di Olimpiede. Di sektor ganda putra ada Muhammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Ganda Putri diwakili oleh Greysia Putri dan Nitya Maheswari. Tommy Sugiarto untuk tunggal putra, serta Lindaweni Fanetri untuk tunggal putri. Pada ganda campuran, Indonesia tidak hanya mengirimkan Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad, tapi ada satu wakil lagi yaitu Praveen Jordan dan Debby Susanto yang menjuarai tournament bergengsi All England di tahun ini.

            Menjelang Olimpiede, beredar video latihan dari Pelatnas. Di mana pada video tersebut terlihat Owi dan juga Praveen menjalani sesi latihan bersama pelatih mereka. Pada video tersebut, terlihat kalau Praveen lebih bertenaga dan lebih prima ketimbang Tontowi. Hal yang membuat saya lebih berharap kepada pasangan Praveen dan Debby ketimbang Owi Butet untuk meraih emas.

            Sebelum Olimpiede dimulai, ada drawing untuk menentukan di grup mana dan siapa saja lawan yang akan dihadapi para atlet bulutangkis. Owi dan Butet ada di grup C bersama wakil dari negara Thailand, Australia dan Malaysia. Sementara Praveen dan Debby ada di grup A bersama ganda campuran nomor satu dunia Zhang Nan dan Zhao Yunlei dari Tiongkok. 
Grup Ganda Campuran Rio 2016
Pada fase grup tersebut, Owi dan Butet keluar menjadi juara grup, memenangkan semua pertandingan dengan dua set langsung. Sementara Praveen dan Debby pun bisa lolos ke perempat final dengan status runner up karena pada pertandingan terakhir, Praveen dan Debby harus mengakui keunggulan Zhang Nan dan Zhao Yunlei.

            Di babak perempat final terjadi drawing lagi. Drama dimulai dari sini. Di mana hasil drawing akan mempertemukan dua ganda campuran Indonesia. Hal yang tentu saja tak diharapkan karena itu berarti wakil Indonesia akan ‘saling membunuh’. Karena dengan begitu, akan ada satu wakil yang gugur dan satu wakil yang melaju. Yah, kabar baiknya sih pertemuan di perempat final ini memastikan Indonesia punya wakil di semifinal.

            Punya wakil di semifinal pun tak sepenuhnya membuat lega karena yang menanti menjadi lawan adalah ganda campuran nomor satu dunia, Zhang Nan dan Zhao Yunlei. Pada pertandingan melawan Praveen dan Debby pada fase grup, Zhang Nan dan Zhao Yunlei ini nampak begitu perkasa. Serangan mereka tajam begitu juga dengan pertahanan yang rapat. Tapiii… Untuk menjadi juara tentu saja kita tidak bisa memilah milih lawan. Semua harus dihadapi.

            Pertandingan perempat final yang mempertemukan dua ganda campuran terbaik negeri ini pun membuat para Badminton Lover (BL) dilema. Harus mendukung siapa? Ada yang mendukung Owi Butet dengan alasan ini Olimpiede terakhir Liliyana Natsir. Namun tak sedikit juga yang mendukung Praveen dan Debby karena yang terdengar juga itu adalah Olimpiede terakhir Debby. Sebuah pilhan yang sulit karena sebenarnya kita ingin mereka sama-sama melaju dan ketemunya di partai puncak saja.

            Pada akhirnya pertandingan dimenangkan oleh Owi dan Butet. Pendukung bulutangkis Indonesia mengalami senang dan sedih secara bersamaan. Senang karena ada satu wakil di semifinal dan sedih karena harus melihat satu wakil terhenti. Apalagi selepas pertandingan beredar foto dan hasil wawancara dengan Debby. Kesedihan nampak terlihat jelas di mata Debby dan Praven karena langkahnya harus terhenti di Olimpiede ditambah lagi saat Debby mengatakan kalau Rio 2016 adalah Olimpiede terakhirnya karena ada rencana pribadi yang ingin ia jalankan. Duh, nyesak deh.
Duh, Debby :'(
Sumber : @INABadminton
            Tugas berat juga menanti Owi dan Butet di semifinal. Melawan ganda campuran nomor satu dunia tentu bukan hal yang mudah. Zhang Nan dan Zhao Yunlei punya catatan yang sangat bagus saat bertemu Owi dan Butet. Tercatat pada delapan pertandingan terakhir yang mempertemukan mereka, Zhang Nan dan Zhao Yunlei selalu mengemas kemenangan. Siapa yang tidak ketar ketir menghadapi hal tersebut?

            Kenyataannya pada saat semifinal, Owi dan Butet ternyata berhasil memenangkan pertandingan dua set langsung. Sorak sorai para pendukung Indonesia pun bergema. Di media sosial juga langsung ramai dan optimis kalau Indonesia bisa meraih emas. Selangkah lagi menuju emas. Calon penantang di final pun sudah diketahui. Ganda campuran dari negeri tetangga Malaysia yaitu Chan Peng Soon dan Goh Liu Ying juga melenggang menuju final setelah juga mengandaskan wakil China Xu Chen dan Ma Jin di semifinal. Maka, selamat datang di final Olimpiede rasa Sea Games. Hahaha….

            Di atas kertas Owi dan Butet lebih unggul. Rekor pertemuan mereka mencatat kalau Owi dan Butet selalu menang 8 dari 9 pertandingan. Pertandingan terakhir yang Owi dan Butet menangkan malahan baru terjadi pada beberapa hari yang lalu pada ajang Olimpiede juga. Yup, wakil Malaysia ini adalah teman satu grup Owi dan Butet. Di mana mereka sama-sama tergabung di grup C. Owi dan Butet keluar sebagai juara grup, sementara Chan dan Goh menjadi runner up.

 Tapi, ini Olimpiede, Bung. Banyak hal bisa terjadi. Seperti Ahsan Hendra yang harus mengakui keunggulan pemain Jepang padahal sebelumnya pada 9 kali pertemuan tidak terkalahkan (Belum sepenuhnya move on dari kekalahan Daddies). Atau yang baru terjadi di semifinal saat Owi dan Butet mengalahkan Zhang Nan dan Zhao Yunlei padahal 8 pertandingan sebelumnya ZZ tak terkalahkan. Jadii, catatan di atas kertas tidak bisa dijadikan acuan kalau Owi dan Butet akan memenangkan pertandingan. Yang menentukan tentu saja saat pertandingan itu sendiri.

Pertandingan final Ganda Campuran Olimpiede Rio 2016 akan terjadi di tanggal 17 Agustus 2016. Tanggal special untuk bangsa ini dan tentu saja semua berharap kalau Indonesia Raya bisa berkumandang di Rio lewat perolehan medali emas di Olimpiede. Semua berharap Owi dan Butet bisa menampilkan permainan terbaiknya dan bisa memenangkan pertandingan. Dan seperti yang kita tahu (berhubung udah capek ngetik), Indonesia berhasil merebut emas. Horaaaay…. Alhamdulillah….
Gimana rasanya gigit medali emas ya?
Indonesia Raya pun berkumandang dengan lantang di Rio. Diikuti dengan penuh haru oleh seluruh rakyat Indonesia yang menonton saat itu. Sungguh sebuah kado manis di hari kemerdekaan bangsa ini. Dan saya…. Senaaaang luar biasa. Terima kasih Owi Butet. Setahun kemarin Butet meminta maaf kepada kita, dan setahun setelahnya kita yang berterima kasih kepada mereka untuk medali emas dan kumandang Indonesia Raya di negeri nan jauh di mata.

                        

36 komentar:

  1. Lah, tadi pagi pas mampir belum ada postingan ini hehehe...

    Aku terharuuu banget deh nontonnya, sampe pengen nangis gitu!

    Pokoknya mah merasa bangga tiada tara banget lah sama pasangan ganda campuran yang keren abis ini :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Teh. Baru aja dipublish. Hihihi... Ngetiknya baru tadi pagi.
      Saya pun, Teh. Terharu dan bangggaaaa banget. Setelah kegagalan kegagalan dan baper2an selama Olimpiede. Hari ini rasanya terbayar lunas. Alhamdulillah... :D

      Hapus
  2. Mba Yanti, walaupun aku nggak nonton langsung. Tapi terasa banget auranyaa. LIhat nontonulang saja sudah terharuuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya nonton langsung ga konsen, Mbak. Gemetaran. Hahaha..... Antara berani berani takut gitu nontonnya :D

      Hapus
  3. gemetaran bgd nontonnya mbak, smpek kudu nangis terharu, apalgi pas lagu indonesia berkumandang,
    makasih bgd bwt owi dan butet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa, Mbak. Saya sampai antara berani dan ga berani nontonnya. Hehehe... Gemetaraaaan...

      Hapus
  4. Qu ga nontn tp baca semua berita ttg ini langsung merinding. Bravo untuk Owi&Butet :) 5M menanti buat mereka #katanya# moga kecipratan hahaha #ngarep :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya nungguin sampai tengah malam tandingnya mbak. Kemudian setelah selesai ga bisa tidur. Ahahahha... Iya euy... 5 M menanti mereka.

      Hapus
  5. Terharuuuu biruuu, berkaca-kaca, bangga, merdeka! :)

    BalasHapus
  6. Aw...aw...sdh jd aja postingannya mb. secara td mlm lembur. alhamdulillah scr Ina dpt emas...tp adrenalin krg menantang. pengennya kayak ricky rexy atau hendra kido dl.bikin jantung mau pingsan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ga bisa tiduuur, Mbak. Jadi nulis deh. Hehehe.... Aduuuh itu juga saya deg2an parah, Mbak. Yang deg2an juga semifinal. Mereka melawan ganda nomor 1 dunia.

      Hapus
  7. Nonton sambil teriak teriak umar bangun dah...merinding ikutan nyanyi indonesia raya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengharukan ya mbak. Setelah 4 tahun yg lalu lagu Indonesia Raya tidak berkumandangan di ajang Olimpiade

      Hapus
  8. selamat buat Butet dan Owi!
    aku dah lawas banar kada nonton pertandingan olahraga. heu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi... Ulun rancak nonton pertandingan sekarang ka :D

      Hapus
  9. Merdeka! Hadiah termanis di hut kemerdekaan ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya banget, Mbak. Owi Butet menang pada pukul 23.57 WIB. 3 menit sebelum 17 Agustus berlalu di Indonesia Barat. Kalau di Rio sih masih pagiii.

      Hapus
  10. aku kemaren lihat d youtube detik detik yang mau menang aaah terharuuu apalag waktu lagu indonesia raya di nyanyikan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya entah berapa kali Ngulang nonton pertandingannya mbak. Betul2 rindu juara. Hehehe...

      Hapus
  11. Duh, Haiiiii. Bikin bapeeer. Terharuuu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk... Baper mulu ah kita ini. Ntar Owi Butet datang dan mereka diundang di TV2 siap2 baper lagi. Hihihi

      Hapus
  12. Eh, Debby nya emang ada rencana apa? Padahal aku juga suka lihat dia main, kecil-kecil lincah hehe. Salam Blogahraga, Hai! ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau menikah dengar-dengar dia. Udah tunangan juga katanya tapi bukan sama Praveen. Hehehe...

      Hapus
  13. baca tulisan ini kok saya berkaca-kaca yah Mba? ikut merasakan kepedihan yang tertulis di status IG Butet :(

    tapi alhamdulillah akhirnya Owi-Butet mempersembahkan kado terindah di HUT RI yang ke 71 tahun, yeay! :) :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihihi... Iya, Mbak.. Atlet kadang curhat di Ig mereka dan saya suka baper juga. Heuheu... Alhamdulillah... Benar2 kado yang manis ya mbak. Walaupun di sepanjang tahun prestasi mereka meredup tapi kalau rezeki mah ga ke manaa...

      Hapus
  14. Assalamualaikum...

    Monggo mampir bu ke blog saya :D

    coretanhatiukhti.blogspot.com

    BalasHapus
  15. Ingat bulu tangkis selalu ingat mba hairi. final olimpiade ga seru tanpa update status dan mba. Hihi. Andai suatu saat smeoga saya bisa nulis profil mba Hairi dari sisi yg ini... hihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aahaha... Boleh, Mbak. Kata suami juga, aktif banget katanya nge-tweet selama Olimpiade. hehehe...

      Hapus
  16. Hidup BL! Bulutangkis Lovers! *saya mah biasa aja ding* :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Ini yanti BL baperan dan cengeng, Teh.

      Hapus
  17. Seluruh badan merinding waktu menyaksikan detik2 kemenangan mereka. Apalagi ketika bendera dikibarkan dan lagu Indonesia Raya dinyanyikan. Alhamdulillah, perjuangan panjang itu akhirnya berujung manis. Selamat untuk Owi dan Butet :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...