Senin, 19 Desember 2016

Mengenal Elisa, Blogger dari Lamongan

               
Ada banyak alasan mengapa seseorang memulai mempunyai sebuah blog dan rutin mengisinya. Saya sendiri awalnya karena suka dengan yang namanya blogwalking, kemudian melihat blog teman saya, dan mulai ikut-ikutan ngeblog. Saat ngeblog di Multiply, saya punya alasan tersendiri. Saat itu, saya melihat penulis terkenal seperti Mbak Asma Nadia dan Mbak Helvy Tiana Rosa pada punya multiply dan menulis beragam cerita di sana. Akhirnya saya pun ikut serta di samping saya memang menyenangi aktifitas menulis lewat blog.

            Elisa Fatma Ariesta, seorang blogger dari Lamongan, juga punya sebab dan motivasi tersendiri untuk memulai ngeblog. Semua bermula dari twitter, saat itu blogger yang akrab disapa Elisa itu mengikuti timeline salah satu komunitas blogger yang sedang menghelat ajang Srikandi Blogger. Elisa merasa bahwa para Srikandi Blogger itu keren sekali. Di samping itu, Elisa menemukan inspirasi dari salah satu travel blogger yang bisa terbang ke sana ke mari dengan gratis. Atas motivasi itulah, Elisa kemudian membuat sebuah blog di blogspot yang sekarang beralamat di www.elisa-blog.com
DigitaLife, Blognya Elisa


                DigitaLife adalah nama yang diusung Elisa pada blognya, karena sebagai blogger tentunya tidak jauh dari kehidupan digital. Dalam blognya, Elisa menuliskan banyak hal, dia menyebut isinya masih gado-gado, tapi bukankah gado-gado enak dan digemari banyak orang? Dalam hal ini saya setuju karena saya memang penggemar gado-gado dan isi blog saya pun masih gado-gado. Hehehe... Walaupun gado-gado dan kita bisa menemukan beragam hal dari catatan perjalanan hingga review drama Korea, tapi saya menemukan kekhasan tersendiri dalam postingan yang ada di blog Elisa. Postingan Elisa bergaya curhat, dan ini membuat pembacanya merasa dekat dengan si empu blog.

            Pada postingan berjudul merayakan ‘Merayakan Ulang Tahun tanpa Kue dan Lilin dengan Hikmat’, saya menemukan kesamaan dengan Elisa. Sampai sekarang saya pun sama dengan Elisa, rasanya tidak bisa merayakan ulangtahun dengan kue tart dan lilin seperti kebanyakan orang. Tidak biasa. Saya merasa jengah melakukannya. Saya lebih suka merayakan ulang tahun dengan hikmat seperti Elisa yaitu memanjakan diri dalam satu hari tersebut, melalui hari tersebut dengan bahagia dan dipenuhi energi, sugesti dan pikiran positif.

      Tulisan tentang Pancake Durian yang diposting Elisa langsung mengingatkan saya pada suami saya yang tidak suka dengan buah bernama durian. Walaupun bukan fans garis keras buah tersebut, tapi saya lumayan menyenanginya. Namun, karena suami tidak suka, jadi jarang sekali membeli buah tersebut. Membaca tulisan Elisa tentang dia yang tadinya tidak suka kemudian jadi suka karena menikmati pancake durian membuat saya terinspirasi. Siapa tahu suami saya jadi suka durian dengan memaksa diri menikmati pancake durian. Masalahnya, tidak ada tekad kuat dalam hatinya untuk memulai mencicipi apa pun yang berbau durian. Hahaha… Dia selalu bilang TIDAK pada korupsi durian.

            Pada blog Elisa, banyak hal bisa kita temukan dengan gaya curhatnya yang khas. Teruslah berbagi, Dear. Agar impianmu bisa tercapai untuk memberikan manfaat pada untaian kata yang mengalir di blog Elisa-blog.

            

8 komentar:

  1. Aku salut degnan blogger2 sejati seperti Mbak Elisa. Moga makin sukses blognya ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Iya, Mbak.. Semoga kita bisa seperti itu juga ya :-)

      Hapus
  2. kalau si abangnya nggak suka duren, sini bagi aku aja mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... Saya juga suka, Mbak. Cuma menahan buat beli kasian si Abang mencium aromanya :D

      Hapus
  3. Salam kenal, mba El. Kalau untuk saya, lifestyle blog itu layaknya majalah. Majalah juga isinya lebih dari satu tema, jadi sama asyiknya kok dengan blog satu niche 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi... Betul, Mbak Nita. Jadi asyik2 aja ya bacanya. Saya juga maju muncur cantik buat bikin blog khusus jalan2. Jalan2nya jarang sih. Hihihi....

      Hapus
  4. Jadi ingat mantan atasan di kantor dulu, seorang ekspatriat Australia.

    Saking gak suka sama durian, suatu hari pernah berkata (dengan bergurau tentunya), siapa yang berani bawa baunya durian (bawa baunya aja tuh, catet!) ke kantor akan aku bunuh, katanya, Hahaha...

    Tapi tetap saja kalau pas musim durian, bau durian tercium meski sedikit.
    Jadilah si boss seharian tak pernah ngantor, cuma di lapangan saja.

    Aja-aja ada yaa, cerita tentang durian.

    BalasHapus
  5. Salam Kenal Mbak Elisa. Semoga tulisanku bisa semengalir blognya Elisa. Salam kenal juga Mbak Hairi

    BalasHapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...