Kamis, 02 Februari 2017

[Kuliner Balikpapan] Sate Kambing Tanjung Hijrah

            Zaman sekarang rasanya tak afdal kalau mengunjungi satu tempat tapi tidak mencoba kuliner khas daerah tersebut (Cari yang halal tentunya buat muslim). Begitu pun saat ada keluarga yang berkunjung, kita biasanya mengusahakan keluarga itu menikmati kuliner khas daerah kita.

            Suatu ketika, kakak kedua saya akan mengunjungi Balikpapan. Mendengar hal tersebut, saya si perencana ini sibuk merencanakan tempat-tempat yang akan dia kunjungi. Wiskul ke mana, jalan-jalan ke mana, sibuk saya pikirkan sendiri. Padahal si kakak tidak terlalu peduli dengan hal begituan. Hahaha....



            Balikpapan adalah kota yang berbatasan langsung dengan laut. Hal ini tentu saja membuat Balikpapan berlimpah dengan hasil laut dan kuliner seafood ada di mana-mana dengan kepiting yang menjadi primadona.
Tapiii…. Kakak saya itu alergi dengan seafood. Jadilah saya pun memikirkan wisata kuliner lain ketimbang mengajak dia ke resto seafood dan dia pesannya ayam goreng. Mau mengajak ke warung Soto Banjar juga bukan pilihan yang tepat seperti jeruk makan jeruk. Orang Kalsel dikasih makan kuliner khas Kalsel juga.

            Jadi, ke mana?
Sate kambing Balikpapan
Sate Kambing di Balikpapan

          Setelah memikirkan beberapa tempat wiskul akhirnya saya teringat dengan sate kambing Tanjung Hijrah. Wah, itu pilihan yang tepat, pikir saya saat itu karena kakak saya memang suka sate. Jadi, ketika dia mendarat di Balikpapan menjelang siang, check in di hotel, dan shalat dzuhur, kami langsung menuju Sate Kambing Tanjung Hijrah di di Jalan Tanjungpura I, Belakang Kantor Inhutani/Angkringan, Kawasan Kuliner Belakang Kantor Pos.
Tempat makan

            Sate kambing Tanjung Hijrah ini termasuk kuliner yang beberapa kali saya datangi. Bukan tempat wiskul di mana sekali datang untuk mencoba dan tidak kembali lagi. Tentunya ada kualitas yang didapatkan sehingga pengunjung bisa datang berkali-kali.

            Ada beberapa menu dari kambing seperti tongseng, sup kambing, dan tentu saja sate kambing. Walaupun begitu, saya tidak pernah mencoba yang lain. Sekali sate kambing tetap sate kambing. Untuk sate kambing, ada pilihan sate kambing yang full daging, ada juga yang berlemak. Saya selalu memilih yang full daging. Jadi, tidak ada lemak-lemaknya. Harga per 10 tusuk 50 ribu rupiah.
Sate Kambing Balikpapan
Sate Kambing Tanjung Hijrah

            Sate kambing yang disajikan bersanding dengan saos kacang. Kalau urang Banjar bilang itu sambal sate. Di atas meja juga tersaji sambal pedas, irisan cabe rawit, dan irisan bawang merah. Kita bisa meraciknya sendiri. Saya suka menikmati sate kambing dengan soas kecap yang dipadukan dengan irisan cabe rawit serta irisan bawang merah. Level kepedasannya bisa kita tentukan sendiri karena kita yang meraciknya sendiri. Sementara sambal satenya, dicampur dengan nasi maka akan membentuk variasi yang lezat di lidah.
Racik sendiri

            Sate kambing Tanjung Hijrah ini memang enak sekali. Dagingnya empuk tanpa perlawanan. Walaupun pernah ada daging yang agak alot, tapi hanya secuil dari yang empuk yang pernah saya nikmati di sana. Terakhir datang ke sana, untuk minum saya memesan teh tarik dan suami memesan es jeruk. Jika membandingkan dua minuman ini, es jeruk yang juara.
Es Jeruk dan Teh Tarik



            Jadi, buat yang mau wiskul di Balikpapan tapi alergi atau enggan menikmati seafood, sate kambing Tanjung Hijrah bisa menjadi salah satu pilihan. 

10 komentar:

  1. Aku suka sate kambing. :D Anget di badan. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi yang dagingnya ga alot ya, Mbak Nis :-)

      Hapus
  2. Es jeruk dan sate kambing. Sensaninya kerasa sampai di sini. Tapi menurutku sate lebih enak ketika dikonsumsi malam hari. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukanya siang ini, Mbak Esti. Tapi benar ya. Kebanyakan yang jual sate malam ya :-)

      Hapus
  3. wow 10 tusuk 50ribu mayan mahal y mba disini masih kisaran 25ribuan :) aku paling suka ditongseng kuahnya mpe tetes penghabisan pasti aku uyup

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi... Iya, Mbak Herva. Namanya juga di Balikpapan ya..kota mahal. Segitu harganya relatif deh. Tapi emang dagingnya besar, Mbak. Puas deh :-)

      Hapus
  4. 10 tusuk 50ribu. Kuah kacangnya banyak juga ya. Sambalnya bisa diracik sendiri, tapi kalau saya malas... mending yang udah jadi aja, haha... Enaknya memang jadi tau level pedasnya sesuai selera ya.

    BalasHapus
  5. aww sate kambing n teh tarik... paduan yg mantapp

    BalasHapus
  6. Baru kali ini liat sate kambing bumbu kacang, jadi penasaran sama rasanya. Soalnya biasanya sate kambing ya bumbu kecap.

    BalasHapus
  7. Iih, aku belum pernah menginjak bumi Kalimantan. Itu Es teh tariknya bikin ngiler ...

    BalasHapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...