"Ri, aku mau ngomong sesuatu," Firna mengambil buku yang sedang kubaca. Aku melotot sebal, datang-datang dia langsung menganggu keasyikanku membaca.
"Apaan sih Fir?" Gerutuku, sementara tanganku meraih BB yang tergelatak tak jauh dari tempatku duduk.
"Nih anak.." Firna merampas BB dari tanganku. "Aku mau ngomong serius, dengerin dulu."
Aku terkekeh, tak lagi protes. Mencoba mengimbangi keseriusan Firna. Kudapati Firna di depanku menghela nafas, sesuatu yang ingin disampaikannya seperti begitu berat. Aku jadi penasaran apa yang ingin Firna katakan.
"Ini tentang Deny," alisku berkerut.
"Kenapa dengan Deny, Fir?"
"Deny.. Dia.." Firna lagi-lagi menghela nafas, aku menanti dengan penasaran.
"Deny minta aku menyampaikan sesuatu ke kamu Ri, tapi janji jangan marah ya," Firna menatapku. Aku mengangguk.
"Ini beneran lho Ri, karena Deny yang minta2 aku buat menyampaikan ini ke kamu. Aku udah nolak, tapi katanya demi kebaikan bersama."
"Iya, Fir. Deny bilang apa sih?"
"Deny bilang kamu jangan berharap apa-apa sama dia. Dia ga punya perasaan apa-apa sama kamu," Firna berkata pelan. Sedangkan aku merasa kata-kata Firna seperti petir yang menyambar di siang bolong.
"HAH? Deny bilang gitu? Ampun deh Fir. Aku ga pernah naksir Deny kok. Ya, aku juga anggap dia teman biasa aja,"
"Nah itu lah Ri, kata Deny, abis dikasih tau pasti kamu akan mengelak dan bilang kalau ga naksir, kata Deny itu cara kamu biar ga malu-malu amat ketahuan naksir dia."
Aku mencelos mendengar kata-kata Firna yang juga tampak merasa bersalah menyampaikan pesan cowok kegeeran itu. Ergggh.. Ingin rasanya sekarang aku teriak agar seluruh dunia mendengar, bagiku Deny memang hanya teman biasa.
***
Lagi sebal sama yang suka Geer :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^