Senin, 26 Oktober 2015

[Cerpen Bobo] Kemala

        Pada awalnya saya hanya ingin menulis cerpen anak dengan menyertakan unsur lokalitas. Tapi susah sekali. Dapatnya ya cuma ini. Bercerita tentang salah satu pantai di Balikpapan. Pantai ini bisa dibilang berada di pusat kota Balikpapan. Saya terkagum-kagum saat pertama menjejak di pantai ini. Indah sekali dan didukung oleh langit yang sangat cerah saat itu.

          Special-kah cerpen ini? Tentu saja karena dimuat di Majalah Bobo No. 25 Tahun XLIII. Cerpen ini pendek karena memang hanya satu halaman. Pada majalah Bobo ada cerpen yang satu halaman dan dua halaman. Untuk cerpen satu halaman banyak katanya 600-700 kata, sedangkan untuk satu halaman hanya 250-300 kata. Cerpen saya ini sekitar 250 kata saja.

            Jika ingin mengirimkan cerpen ke majalah Bobo bisa via email ke : naskahbobo@gramedia-majalah.com

            Selamat membaca ^_^
watermark-nya masih blog lama :p

Kemala
Oleh : Hairi Yanti

“Namaku Kemala.” Kemala memperkenalkan diri di depan kelas. Teman-temannya tersenyum mendengarnya.
“Wah, ada pantai,” seru seorang teman. Kemala bingung dengan seruan temannya. Ini hari pertama Kemala sekolah di Balikpapan. Kemala tahu Balikpapan ada laut di samping kotanya. Tapi Kemala tidak melihat pantai di sekitar sekolahnya.
“Di mana ada pantai?” Tanya Kemala pada Ibu Guru. Kemala melihat ke arah jendela kelas. Tidak terlihat pantai sedikit pun.
“Di Balikpapan ada pantai namanya Kemala.” Ibu Guru menjelaskan. Kemala mengangguk mengerti. Tapi kemudian bibirnya menekuk ke bawah. Kenapa harus ada pantai bernama Kemala? Kemala tidak suka namanya sama dengan pantai.
“Kenapa namaku Kemala?” Tanya Kemala pada ayah saat di rumah. Kening ayah mengernyit heran.
“Namaku sama dengan nama pantai. Ayah tahu?” Ayah tersenyum dan mengangguk.
“Besok hari minggu kita ke Pantai Kemala.” Kata Ayah. Kemala masih merengut sebal. Itu bukan jawaban yang dia inginkan.
Saat hari minggu tiba, Ayah mengajak Kemala ke pantai. Kemala membaca papan nama di sana. Pantai Kemala. Huh, ternyata memang ada pantai yang sama dengan namaku. Kemala mendengus sebal.
Namun mata Kemala langsung berbinar saat masuk ke pantai itu. Pasirnya putih Nampak lembut buat diinjak. Ada banyak anak-anak yang bermain di sekitar pantai. Pantainya berwarna biru, berdampingan dengan langit yang juga biru. Hari itu matahari memang bersinar cerah. Tapi suasana tampak rindang karena banyak pohon kelapa di pinggir pantai. Kemala berdecak kagum melihatnya.
“Pantainya cantik sekali, Ayah,” kata Kemala. Ayah membelai rambut Kemala. Kemala tersenyum pada ayah.
“Kalau pantainya secantik ini, Kemala tidak keberatan namanya sama dengan pantai.” Ayah dan Kemala tertawa bersama.

***
Pantai Kemala Balikpapan

15 komentar:

  1. Manis banget Kemalanya :D Sukses ya Yanti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasiiih, Kak Lina. Sukses juga buat Kak Lina :D

      Hapus
  2. Kemala oh Kemala ^_^ Cernak yang sweet, Mbak Yan.

    BalasHapus
  3. Simple dan cantik mbak cernaknya,
    Selamat ya mbak :-)

    BalasHapus
  4. cerita yang manis, semanis kemala tokohnya. singkat dan mengesankan

    BalasHapus
  5. Manis sekali Kemala, aku suka deh. makasih ya Yanti sudah dishare cernaknya :)

    BalasHapus
  6. Bagus banget ceritanya aku udh baca ceritanya di majalah bobo :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...