Jumat, 23 Agustus 2019

Paru Goreng 'Ga Ada Obatnya' dan Sup Konro di Balikpapan


Siapa kenal Nex Carlos? Youtuber yang tenar dengan slogan ‘Mamen’ dan ‘Makan cuy’ ini baru saya ikuti banget setelah dia ke Balikpapan beberapa waktu yang lalu. Sebelumnya sih udah pernah beberapa kali nonton youtube-nya dia. Tapi ya udah sih gitu aja. Tapi setelah dia ke Balikpapan, saya dan suami jadi keranjingan nonton vlognya.

Apalagi makin ke sini, makin lucu sih. Vlognya itu kayak perpaduan humor dan review makanan. Celutukannya, editan, plus tik tok dialognya dengan kameramen kayak lucu aja gitu. Entahlah apakah selera humor saya receh atau emang dia lucu. Yang pasti, videonya menghibur buat saya.


Waktu ke Balikpapan, ada 4 kuliner yang di-vlog-kan sama Nex Carlos yaitu : Pangsit atau mie ayam Pocong, nasi kuning, sup konro BCA dan Haur Gading.

Di antara semua itu saya cuma pernah ke Haur Gading dan penasaran abis sama sop konro BCA karena paru gorengnya dapat stempel ‘ga ada obatnya’ alias enak ga ada saingannya gitu. Kalau ada saingannya atau yang lebih enak ya ada obatnya.

Menuju sup konro BCA itu tidak semulus yang saya harapkan. Bukan yang saya ingin langsung berangkat gitu. Pertama, karena bukanya cuma siang, sementara saya agak kesulitan jalan siang hari kecuali weekend. Apalagi kabarnya kalau pas jam makan siang itu kudu antri karena tempatnya yang terbatas. Di video Nex Carlos juga bilang kalau sudah agak siang, stoknya bisa habis. Kedua, hari minggu tutup. Jadi, saat saya dan suami merencanakan mau ke sana minggu, trus cek di google katanya hari minggu tutup jadi harus pekan depannya lagi ke sana.

Sebenarnya saya belum pernah sama sekali coba yang namanya sup konro. Jadinya sewaktu Ririn teman saya datang ke Balikpapan dan dia nanya makanan khas apa yang bisa ia nikmati di Balikpapan. Buat makan berat karena dia lapar. Saya bilang aja sup konro. Sebenarnya bukan makanan khas sih ya karena aslinya ini makanan khas Bugis, tapi karena di Balikpapan banyak pendatang dari suku Bugis jadi makanan khas Bugis lumayan banyak bisa kita temui di calon ibukota kota ini.

Tadinya saya mau ngajakin Ririn ke sup konro BCA itu tapi karena Ririn tidak bisa keluar siang akhirnya batal deh. Kemudian kami hanya menyantap sup konro di wilayah Gunung Sari di malam hari. Itulah kali pertama saya menyantap sop kunro dan rasanya enak sih menurut saya. Masuk aja gitu di selera saya.
Sup Konro di Gunung Sari

Berbekal mencicipi sup konro pertama di wilayah Gunung sari (Jadi ada perbandingan, plus dengan review Nex Carlos, suatu hari di sabtu pagi saya pun menuju ke sup konro BCA. Letak warungnya emang di gang sempit. Di mana di gang itu ada beberapa warung. Warungnya memanjang gitu, tempat duduknya juga terbatas, jadi buat yang mau makan di sana kalau penuh ya nunggu dulu.
Di ujung depan gang ini letak warungnya. Saya masuknya dari arah belakang. 

Untunglah saya datang pagi, jadi kebagian kursi. Tapi sayangnya karena datang pagi, paru goreng yang ga ada obatnya versi Nex Carlos itu masih digoreng. Akhirnya mesan sup konro aja deh.
Paru gorengnya sedang digoreng

Selain sup konro, ada sup saudara. Katanya sih bedanya kalau sup konro itu tulang iga, kalau sup saudara potongan daging dan tetelannya. Tapi saat sup konro disajikan potongan iganya kecil sih. Ga besar seperti sup konro yang saya nikmati di Gunung Sari atau juga tak sebesar iga yang dinikmati sama orang yang duduk di sebelah saya. Hehehe....
Sup Konro BCA

Sop kunro itu berwarna hitam layaknya rawon dan seperti ada rasa kacang-kacangnya. Dagingnya sih empuk. Bumbu juga mayan berasa. Disajikan dengan sebakul nasi. Tapi karena ada perbandingan dengan soup konro yang saya makan sebelumnya, saya lebih suka sup konro di Gunung Sari sih. Masalah seleraaaaa....

Saking penasarannya dengan paru gorengnya akhirnya saya nunggu sampai paru gorengnya matang dan minta dibungkus saja. Untunglah bawa wadah sendiri jadi lebih gampang bungkusnya walau masih panas sekali. Paru gorengnya baru diangkat dari penggorengan. Beberapa potong paru goreng pun langsung dipindahkan ke wadah saya kemudian ditaburi dengan bawang putih goreng.
Paru goreng dengan taburan bawang putih di atasnya

Saat saya coba... Uwow... Paru gorengnya emang ga ada obatnya, Mamen. Enaaaak sekali. Rempahnya berasa, bumbu meresap, dan empuuuk tanpa perlawanan saat dikunyah. Ketika menikmatinya saya paham kenapa disebut Nex Carlos ga ada obatnya karena emang enak banget. Dia gorengnya ga kering-kering banget jadi masih ada basah-basahnya gitu. Apalagi saat dinikmati dengan taburan bawang putih goreng. Wow... tambah lezat dan sedap.

Akhirnya terjawab sudahlah rasa penasaran saya sama sup konro BCA dan paru gorengnya. Sup konro BCA ini katanya udah terkenal sekali dan lama sekali jualannya. Sudah punya pelanggan buanyaaaak. Apalagi pasca di-review Nex Carlos. Dan saya sih sukanya sama paru gorengnya.

Kalau teman-teman ke Balikpapan dan mau merasakan paru goreng yang nikmat bisa ke sup konro BCA, letaknya ada di Pasar Baru Balkkpapan di gang persis di sebelah BCA alias Bank Central Asia. Untuk harga supnya per porsi 40 ribu. 

10 komentar:

  1. Ke sana lagi kah? 😂😂😂😂😂

    BalasHapus
  2. Wah, saya suka banget ama yang namanya paru goreng. Apalagi kalau dimakan dengan soto. Paru gorengnya kelihatan enak banget. Jadi ngiler. Sayang saya jauh banget dari Balikpapan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perpaduan yang pas emang ya mbak. Di Balikpapan lumayan banyak yang jual kuliner khas Bugis :-)

      Hapus
  3. Wah, saya belum pernah makan dua sup ini padahal waktu tinggal di Ternate banyak yang jualan keduanya. Baca review kelezatan rasanya bikin pengin coba nih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cobain lagi kalau ketemu mbak. Saya penasaran pengin coba di Makasarnya langsung :-)

      Hapus
  4. AKu suka sup konro dan paru goreng, tapi parunya yang kriuk kayak keripik itu loh bukan kayak gini hehehe. Emang deh kalo halan2 kita jangan sampai ketinggalan menikmati kelezatan kulinernya ya :)Btw lihat fotonya lagi jadi pengen coba si paru goreng dengan taburan bagwang ini yummy!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti di rumah makan Padang ya mbak yang kriuk. Itu emang ga crispy tapi bumbunya meresap banget. Hihihi...

      Hapus
  5. Saya rasa, sup konro di mana-mana memang enak. Soalnya bumbunya sup konro itu banyak banget, mulai dari bumbu kluwek yang dicampur cengkeh. Terakhir kali saya makan sup konro di daerah tetangganya orang Bugis langsung, yaitu di kota Makassar. Begitu supnya abis, saya langsung nyesel karena kayaknya saya perlu porsi dobel.. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, Mbak. Bumbunya kuat banget ya dan direbus lama jadi meresap plus iganya juga jadinya empuk. jadi pengin sup konro lagi :-)

      Hapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...