Kamis, 08 April 2021

Mengenal Sisesa : Brand dengan Jilbab Harga Sejutaan

 

Si.Se.Sa

Kapan hari di tiktok, saya lihat ada orang-orang yang ngebahas tentang brand Sisesa (Tulisannya : Si.Se.Sa.). Membaca komentar-komentar di tiktok, membuat saya jadi pengin cerita tentang brand kepunyaan dalam negeri yang satu ini. Apalagi ini menjelang lebaran, ya kali aja bisa jadi bahan pertimbangan bunda-bunda buat milih pakaian buat lebaran.

Baju baru Alhamdulillah... Sepatu baru Alhamdulillah... Tak ada pun tak apa-apa. Masih banyak baju yang lama.

Si.Se.Sa sendiri sudah berdiri sejak tahun 2013. Sesuai tagline-nya Indonesia’s Leading Syar'i maka brand ini memang mengusung pakaian-pakaian syar'i. Gamis atau pakaian terusan dan khimar atau jilbab yang panjang (syar’i). Namun, selain gamis dan jilbab, Sisesa juga memproduksi beberapa produk lainnya seperti tas, bros, prayer set atau mukena, masker, hingga kaos kaki.

Baca juga : Cerita Hijab dan Cara Order Produk Angelina

Nama Si.Se.Sa sendiri merupakan penggalan nama depan para owner-nya yaitu Siriz Zulfikar, Senaz Muliawan, dan Sansa Takuti. Ketiganya merupakan putri dari Ibu Merry Pramono, salah seorang pelaku usaha kreatif busana Muslim di Indonesia . Logo Si.Se.Sa. punya warna yang merupakan ciri khas logo brand tersebut yaitu warna ungu untuk tulisan Si, jingga untuk Se dan cayn (biru kehijauan) untuk tulisan Sa. Penentuan warna ini merupakan warna gaun pengantin dari masing-masing  si pemilik kata depan.

Butik SiSeSa di Pentacity Mall Balikpapan

Butik dan authorized reseller Sisesa tersebar di beberapa kota di Indonesia. Di Balikpapan sendiri ada 1 butik yaitu di Pentacity Mall dan authorized reseller Ibu Elisa yang membuka butik di Jl. Soekarno Hatta Kilo 1 Balikpapan.

Baca juga : Cerita Rumah

Untuk ukuran harga, Sisesa mematok harga beraneka rupa untuk beberapa produknya. Tergantung bahan, desain, dan juga kristal Swarovski pada produknya. Seperti yang saya sebut sebelumnya, produknya pun aneka rupa dari dress, khimar, set dress + khimar, bros, masker, tas, prayer set sampai kaos kaki. 

Untuk khimar, ada yg harganya sampai satu juta lebih, untuk jilbab daily ada yang kurang dari satu juta. Tapi rata-rata harga resminya di atas satu juta. Sementara dress harganya dari 2 jutaan. Atau ada juga 4-5 juta, bahkan mungkin lebih

Dengan harga begitu, buat sebagian orang memang tergolong mahal. Tapi kembali lagi ke pepatah yang menyebut : sebenarnya tidak ada barang yang mahal, yang ada hanya kita yang bukan target pasar mereka. 

Tapi worth it tidak sih harga sejutaan untuk selembar khimar? (Saya bahas khimar atau jilbab saja ya)

Menurut saya ada beberapa keunggulan Sisesa yang memang menjadikannya agak pricey.

Pertama, bahan. Yup, bahan yang digunakan memang berkualitas. Kerasa kalau disentuh beda aja gitu sama yang lain. Begitupun saat dipakai, kesan jatuhnya itu terlihat beda. Lebih bagus gitu.

Pernah suatu hari saya ketemu orang yang memakai jilbab yang terlihat bagus dari belakang, pas berbalik, eh Sisesa dunk yang dipakainya. Jadi, dari penampakannya saja memang beda bahannya (Buat yang memperhatikan sih. Hehehe…). Kemudian bahannya itu juga tidak tebal, halus tapi juga enggak tipis banget sampai menerawang. Ya, namanya juga syar'i kan masa menerawang. Dengan kualitas bahan yang bagus, juga dipastikan bahannya adem saat dipakai.


Baca juga : Gamis dan Sebuah Perjalanan Berhijab

Bahan Sisesa = Bahan Khimar 250 ribuan?

Pernah juga saya baca komentar yang menyebutkan ah sama aja kok bahannya dengan jilbab yang 250 ribuan. Errr... Benar enggak sih?

Ada seseorang yang pernah mencoba, dia meminta rekannya yang awam dengan dunia bahan tapi memiliki indera perasa baik mulut atau pun sentuhan yang lumayan sensitif buat mencoba. Sang rekan tutup mata dan pegang serta raba dua khimar yang berbeda. Satu Sisesa, satu merek lain seharga 250 ribu. Minta tebak mana Sisesa yang harganya satu jutaan dan mana jilbab merek lain yang harganya 250 ribu.

Ada dua jilbab Sisesa yang dicoba. Waktu dites untuk jilbab pertama yang harganya satu juta lebih, benar dong nebaknya mana yang Sisesa, mana yg 250 ribu. Untuk jilbab kedua di mana model lama dan harganya kurang dari sejuta (Kurang 50 ribu aja sih) yang nebak ini bingung katanya bahannya kerasa sama aja. Hehehe....

Jadi, kesimpulannya mungkin memang ada yang sama bahannya dengan yang 250 ribu, tapi ada juga yang lebih bagus.

Kalau bahannya sama, ngapain beli yang mahal? Eh, tunggu dulu. Mari kita ke alasan kedua kenapa harga Sisesa mahal yang tidak dipunya khimar 250 ribu tadi yaitu Swarovski.

Apa itu Swarovski?

Menurut orari.com Swarovski adalah kristal buatan manusia yang diproduksi di negara Austria. Di tahun 1982, Daniel Swarovski menemukan sebuah mesin potong yang dapat membentuk kristal menjadi lebih indah dan menyerupai batu berlian. Tapi, tentu saja beda ya sama berlian asli karena berlian bukan buatan manusia. Berlian itu terbuat dari karbon yang dibentuk selama ratusan tahun di bawah kerak bumi dengan suhu atau temperatur yang sangat tinggi.

Pada tahun 2016, Swarovski menetapkan Si.Se.Sa sebagai desainer / brand yang berwenang untuk menggunakan produk Swarovski untuk busana syar'i. Swarovski ini membentuk tulisan Si.Se.Sa  di sebagian besar produknya, kalau untuk khimar biasanya ada di bagian depan atau bagian pet (Ingat semakin banyak Swarovski yang digunakan akan berpengaruh ke harga).

Tulisan Si.Se.Sa menggunakan kristal Swarovski.
Jika kurang berkilau, pengaruh kamera dan pencahayaan. 

Penggunaan Swarovski ini memberi kesan elegan pada jilbabnya, apalagi yang polos. Seseorang juga pernah membandingkan antara tulisan yang ditulis dengan kristal Swarovski asli dengan yang biasa. Menurut pengakuannya, terlihat sangat jelas perbedaan kilaunya antara Swarovski asli dan yang biasa.

Yang ketiga mengapa harga Sisesa itu pricey karena desain-nya. Hemmm.... Ini emang kadang tidak diperhitungkan orang-orang sih sebagai sesuatu yang harusnya dihargai. Sebagai penulis saya paham banget hal ini. Karena dikira menulis ya nulis aja gitu tidak keluar modal jadi sering dianggap tidak berharga.

Padahal dibalik sebuah tulisan, bisa jadi banyak sekali yang kita perjuangkan hingga jadilah tulisan itu. Riset, pengalaman, dan banyak hal lainnya. Jadi bukan hanya modal kedip mata kemudian cling jadi satu tulisan kemudian disebut nulis doang. Untuk satu postingan blog begini misalkan, bisa jadi perlu waktu berjam-jam buat menyelesaikannya. Belum nyiapin foto, apalagi sampai bikin desain grafis. Loh kok curcol? Wkwkwkwk….

Kembali ke masalah desain, jadi designer Sisesa ini adalah ibu Merry Pramono yang dengan pengalaman beliau bisa menemukan dan menentukan desain dan model untuk target pasarnya. Sisesa sendiri mematok target pasarnya untuk Muslimah usia 20-40 tahun. Dalam desain-nya Sisesa ini mengutamakan kenyamanan yang hasil desain itu didapat melalui riset yang panjang.

Desain pet Sisesa yang kata penggemarnya nyaman digunakan

Dari 3 bersaudari, Siriz, Senaz, dan Sansa, yang bertugas merancang adalah Sansa. Sansa sendiri pernah belajar di sekolah mode ESMOD di Jakarta di mana ketekunannya di Esmod itu memberi kontribusi terhadap desain Sisesa saat ini. Kalau diperhatikan, desain Khimar Sisesa emang beda. Ada yang menjadi khas Sisesa yang katanya buat para pemakainya bisa merasakan kenyamanan saat memakainya.

Riset yang panjang, pengalaman Ibu Merry, desain Mbak Sansa serta usaha dari Siriz dan Senaz membuat sebuah produk bernama Sisesa hadir ke hadapan pelanggannya adalah sebuah karya. Jadi ketika menilai sebuah karya, kita tidak hanya bisa menilai dari bahan baku yang digunakan, tapi juga desain dari hasil riset itu hingga memberikan, kenyamanan dan keunikan adalah 'harga' yang kita bayar selain bahan baku produk tersebut.

Keempat, kualitas jahitan. Pernah seseorang cerita ke saya kalau dia merasa khimar sisesa yang dia punya kepanjangan. Kemudian dia minta ibu penjahit buat memotong bagian belakang khimar tersebut dan menjahit ulang. Kata ibu penjahit, agak susah gitu kalau mau jahitan sama dengan asal karena jahitannya beda.

Jahitan pada Sisesa itu kualitas butik dan sepertinya katanya mesin jahitnya khusus sehingga menghasilkan jahitan yang ada di produk Sisesa sekarang. Saya sih tidak begitu paham soal jahitan itu, tapi mendengar cerita tersebut bisa saja Sisesa menggunakan mesin jahit yang memang menghasilkan kualitas jahitan yang bagus. Bisa jadi mesin jahit yang Sisesa gunakan berkulitas dan harganya mahal sehingga membuat produknya dihargai sesuai dengan modal alat serta bahan dan desain yang digunakan.

Logo Sisesa membentuk tulisan diagonal ke bawah

Nah dari keempat hal tersebut yang menurut saya pribadi membuat Sisesa pricey. Ada harga ada rupa singkatnya begitu.

Masih merasa tidak wajar dengan harganya? Gapapa Bunda. Tidak ada yang memaksa sama sekali buat kita membelinya. Lagipula untuk menutup aurat dan berpakaian tidak harus menggunakan Sisesa. Mensyukuri apa yang kita punya adalah hal yang utama.

Ngerasa mending beli khimar 200an tapi 5 bijik ketimbang beli sisesa cuma dapat 1 bijik? Ya tidak apa-apa juga Bunda... Itu juga pilihan masing-masing.

Beli Sisesa aja, gapapa mahal, walau cuma satu karena emang mau hidup minimalis. Tidak mau punya banyak-banyak khimar di lemari? Ya tidak apa-apa juga Bunda... Itu adalah pilihan.

Yang penting adalah mensyukuri apa yang kita punya. Kalau belum bisa atau tidak minat sama sekali dengan produk Sisesa itu adalah pilihan. Membelinya pun adalah pilihan.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Sekian dan terima Naomi Khimar warna hitam. Wkwkwkwk….

 

Source : https://www.orori.com/ororeads/kristal-swarovski-apakah-itu

http://sisesa.co.id/about

http://sisesa.co.id/designers

 

10 komentar:

  1. Kirain manik biasa aja itu tulisan sisesa-nya..😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Astagaaaa. Hahaha.... Swarovski itu. Yang bikin mahal. Hehehe...

      Hapus
  2. wow banget ya harga pe sejuta... tapi emg ada harga ada rupa ya. Dari kualitas jahitan aja udah beda gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Bang. Dan ada pasarnya juga mereka. Buktinya masih laris aja :-)

      Hapus
  3. swaroski nya pas masa ppkm gini klo dipreteli bisa dijual ditukang emas gak?☺️klo tukang emas ga mau beli berati percuma dong swaroski mahal2, palingan dijual se jilbab nya jg tp preloved gtu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang dibeli bukan buat dipreteli dan dijual Swarovski-nya kak. Tapi buat dipakai :-)

      Hapus
  4. Mb nanya beda seri lama ama baru apa y? Apa dileteak swaroskinya y? Ada yg didada, di bagian bawah tengah, atas tengah…

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mbak. Setau saya yang seri lama tulisan Sisesanya lurus atau sejajar gitu kayak foto yang di atas. Sementara yang baru zig-zag gitu tulisannya. Kalau letak, kayakna tergantung model khidmarnya ya. Wallahua'lam.

      Hapus
  5. Mba sharing donk saya beli sisesa aleena tp ko saarovski nya cepat copot ya apa itu mnandakan fake?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, Mbak. Mbak belinya di mana? Beli baru atau preloved? Dari Sisesa yang saya pakai tidak ada yang copot Swarovskinya. Tapi karena saya juga memperlakukan khusus pada saat mencuci. Hati-hati banget pokoknya. Apalagi pas bagian Swarovski.

      Mengenai kasus mbak, saya ga bisa memastikan karena tidak pegang barangnya. Mungkin mbak bisa ke counter kalau ada di kota mbak. Buat ngebandingin aja yang di counter dengan yang mbak punya.

      Hapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...