Minggu, 15 September 2019

Memberi Warna dalam Keseharian bersama ASUS VivoBook Ultra A412


"Saya ini ibu rumah tangga," kata Mbak Katerina S atau yang sering saya panggil Mbak Rien. 

Hari itu saya berkesempatan hadir dalam acara ASUS Blogger Gathering di Hotel Aston Balikpapan. Acara yang sudah lama saya nantikan. Dulu, tiap ada acara Blogger Gathering yang diadakan oleh ASUS Indonesia saya berpikir mungkin tidak acaranya diadakan di Balikpapan dan ketika kabar itu didapatkan saya senang sekali. Walaupun sempat tertunda, pada akhirnya acara ASUS Blogger Gathering berhasil dilaksanakan juga pada tanggal 7 September 2019.

Selain sharing tentang dunia menulis, blog, dan digital nomad, pada hari itu ASUS juga memperkenalkan produknya yang sukses membuat saya terpikat. Ada ASUS VivoBook Ultra A412 dan juga ASUS VivoBook K403.
source : www.travelerien.com

Kembali tentang ibu rumah tangga, ketika Mbak Rien menyebut tentang ibu rumah tangga, saya jadi teringat tentang bahasan yang pernah diangkat oleh seseorang lewat stories-nya di Instagram. Tentang dia yang full di rumah, tentang dia yang harus merantau untuk mendampingi suami setelah menikah, dan kemudian ada perasaan-perasaan kalut menyerang. Seperti perasaan tak berguna, perasaan kesepian, serta perasaan hanya menghabiskan duit suami.


Perasaan yang timbul dari diri sendiri sudah mampu membuat galau, ditambah lagi dengan komentar orang-orang seperti, "Wah, di rumah aja ya kerjaannya. Enak ya enggak ngapa-ngapain." Dengan nada meremehkan atau pun dengan nada biasa aja tapi karena lagi sensitif berasa seperti diremehkan. Stories itu pun menuai banyak balasan dari para pembacanya yang mengaku merasakan hal yang sama.

Padahal kalau sebenarnya kita mau membuka mata, pekerjaan ibu rumah tangga itu pekerjaan yang tidak ada habis-habisnya. Ngurusin cucian, setrikaan, masak, gosok-gosok kamar mandi, beresin isi kulkas mana yang perlu dimasak lebih dulu, beres-beres, dan masih banyak lagi.

Kesimpulan dari stories itu adalah dengan mencoba mengapresiasi terhadap pencapaian-pencapain yang dilakukan walaupun buat orang lain apa sih gitu doang, tapi kalau bukan kita yang mengapresiasi diri sendiri, siapa lagi? Selain itu juga perlu untuk mengaktualisasi diri.
Mbak Katerina atau Mbak Rien sedang sharing tentang dunia menulis dan blog

"Tapi saya juga suka motret dan traveling juga menulis. Jadi, saya tuangkan pengalaman traveling itu dalam tulisan di blog juga dikirim ke media-media," lanjut Mbak Rien.

Nah, ini yang membedakan dari diri seorang Mbak Rien. Mbak Rien telah punya jalan untuk pengaktualisasian diri beliau.. Saya kembali menyimak uraian mbak Rien. Mbak Rien sudah menekuni kegemarannya dalam menulis tentang perjalanan. Mbak Rien yang berbicara di depan para Blogger Balikpapan pada hari itu telah menjalani beragam proses demi proses hingga menjadi sekarang, menemukan bahwa menulis catatan perjalanan adalah passion seorang Katerina. Sekarang Mbak Rien juga menjadi bagian dari ZenCreator dan Blus alias Blogger Asus, wadah-wadah yang diinisiasi ASUS untuk para content creator-nya. Mbak Rien bisa memberi warna warni dalam profesi ibu rumah tangganya sehingga menjadi lebih berwarna.

Jadi, walaupun ibu rumah tangga tetap bisa berkarya dan produktif walau di dalam rumah. Tingkat produktivitas masing-masing ini beda dan masing-masing ibu rumah tangga tidak perlu saling membandingkan satu dengan yang lain.

"Kamu sukanya apa? Tulis hal yang kamu sukai di blog," ujar Mbak Rien disela sharing-nya tentang menulis. Mbak Rien suka traveling, sementara saya tidak terlalu menggemari perjalanan. Apakah saya harus memaksa diri suka jalan-jalan?

Tentu saja tidak. Mbak Rien adalah Mbak Rien. Saya adalah saya. Saya tidak mesti menjadi orang lain untuk bisa memberi warna lain dalam hidup saya. Tiap ibu rumah tangga punya kesukaannya masing-masing dan ukuran produktivitasnya sendiri-sendiri. Yang perlu saya serap dari apa yang disampaikan Mbak Rien adalah kalau semua itu perlu proses dan bagaimana kita berproses menjadi lebih baik dan produktif. Energi Mbak Rien untuk terus bergerak dan berkarya itu yang perlu dituruti. Energi itu pun seperti menghipnotis saya.

Pada kesempatan itu juga, Mbak Rien menyampaikan tentang lomba yang sering diadakan ASUS. Bahwa kalah dalam lomba itu tak masalah, yang penting kita suka cita mengerjakannya dan berani mencoba. Dengan begitu kita bisa belajar dari kekalahan itu. Kok kalah sih? Kok ini bisa menang sih? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin akan muncul kala melihat pengumuman pemenang dan dari situ kita bisa belajar. Kalau kita menang, tentu ada usaha yang kita lakukan dan itu bisa kita kenang sebagai sebuah pencapaian kalau segala sesuatunya memang perlu kerja keras.

Dengan rajin ikut lomba kata Mbak Rien, bisa jadi pihak ASUS nanti akan membuat kita untuk menjadi bagian dari BLUS atau Blogger ASUS. Di bagian ini saya merasa dijitak karena kerap kali saya mau ikut Lomba ASUS tapi tidak jadi ikut karena merasa kalah duluan. Wkwkwkw... Kalau kata sesembak 'Menghindari Luka', khawatir terluka akan kecewa karena kalah lebih baik dihindari. Tapi itu dulu, dengan semangat dan energi yang saya dapat dari ASUS Blogger Gathering saya bertekad ikutan lomba dan mewarnai hari saya walau hanya sebagai ibu rumah tangga.

Oya, kembali ke pertanyaan sebelumnya, kalau Mbak Rien sukanya traveling, lalu apa kesukaan saya?

Setelah saya pikirkan, ada tiga hal yang menarik minat saya untuk saya ceritakan di blog yaitu wisata kuliner, bulutangkis, dan usaha sayamenerapkan hidup minim sampah.
 
source : travelerien
Digital Nomad

Setelah sharing dari Mbak Rien, acara kemudian diambil alih oleh Mas Afithk, seorang Digital Nomad yang juga pakar di dunia per-adsense-an. Apa yang disampaikan Mas Afithk lebih membuka pikiran saya lagi. Kalau zaman sekarang kita bisa berkarya dan bekerja di mana saja. Istilahnya menjadi Digital Nomad. 

Nomad itu menurut KBBI artinya berkelana atau tidak menetap. Di mana banyak pekerjaan zaman sekarang yang bisa dilakukan di banyak tempat. Untuk menjadi Digital Nomad kata Mas Afidhk diperlukan tiga hal :
1. Internet
2. Skill
3. Gadget yang mumpuni

Merenung lagi saya memikirkan tiga hal itu.

 Internet? Ada. Unlimited pula. Biasanya saya pakai buat nonton drakor, nonton bulutangkis, dan belanja. Tinggal bagaimana saya bisa memanfaatkan internet tersebut.

Skill? Makan, kesenangan pada bulutangkis, dan menerapkan hidup minim sampah bisa dikategorikan skill tidak, sih? Kalau dipikir-pikir itu memang bukan skill, tapi bisa menjadi pengalaman dan kemampuan untuk menulis dan menceritakan kesukaan itu juga termasuk skill. Kalau Mbak Rien menulis pengalamannya tentang perjalanan, kenapa saya tidak menulis tentang pengalaman saya berwisata kuliner, cerita tentang perenungan setelah menonton pertandingan bulutangkis, atau pun cerita tentang saya yang bawa wadah seabrek kalau mau belanja ke pasar demi mengurangi sampah plastik. 

Gadget yang mumpuni? Nah ini yang perlu saya telusuri dan pahami lebih jauh. Kira-kira gadget apa yang bisa saya andalkan untuk menjadikan kehidupan ibu rumah tangga ini menjadi berwarna.

ASUS VivoBook Ultra A412


ASUS VivoBook Ultra A412

ASUS VivoBook Ultra A412 diperkenalkan pada acara tersebut. Seperti seri VivoBook yang lain, nama laptop ASUS itu sebenarnya memberikan informasi kepada para penggunanya. Seperti A412. A itu menunjukkan seri A dari laptop ASUS. Sedangkan angka 4 menunjukkan kalau laptop tersebut berlayar 14 inci, sementara dua angka di belakang menunjukkan generasi dari laptop tersebut. Biasanya di belakang dari angka ada dua huruf lagi yang menunjukkan informasi tentang CPU dan GPU.

Namun, Asus VivoBook A412 itu bukan sembarang laptop 14 inci lho. Dia bisa dikategorikan sebagai ultrabook. Apa itu ultrabook? Ada kualifikasi tertentu kenapa sebuah bisa disebut ultrabook di mana kualifikasi itu adalah tebalnya tidak lebih dari 2 cm. ASUS VivoBook Ultra A412 tebalnya hanya 1,9 cm sehingga bisa dikategorikan sebagai ultrabook.

Arti Sebuah Gelar

Sebuah gelar dalam kehidupan seseorang itu tidak diterima begitu saja, tentu ada alasannya. Sebagai penggemar bulutangkis, saya sudah tak asing lagi dengan gelar terhadap pemain atau pun pelatih. Seperti gelar Daddies untuk Ahsan dan Hendra atau pun gelar Coach Naga Api untuk pelatih Herry IP. ASUS VivoBook Ultra A412 ini mendapat gelar “The world’s smallest colorful 14-inch ultrabook” atau ultrabook dengan layar 14 inci paling berwarna dan paling kecil di dunia, karena ukuran memang kecil, lebih kecil daripada sejawatnya yang mempunyai layar yang sama.

Ukuran ASUS VivoBook Ultra A412 ini panjangnya 32 cm serta lebar 21 cm. Saya pun membandingkan dengan laptop ASUS VivoBook A442U punya suami yang ternyata panjangnya hampir 34,8 cm dan lebarnya 24,28 cm. Lebih ringkas beberapa sentimeter dan keringkasan itu membuat ASUS VivoBook A412 menjadi ringan, ringkas, dan nyaman di bawa ke mana-mana. Bobotnya pun hanya 1,5 kg saja. Ringan sekali untuk ukuran laptop di kelasnya.
Ringan dan Ringkas
Source : ASUS Indonesia

Walaupun hanya sebagai ibu rumah tangga, tapi kebutuhan saya akan laptop yang ringan dan mudah dibawa ke mana saja tetap saya perlukan. Dengan begitu, laptop itu bisa dengan mudah saya bawa mudik, atau mengikuti suami saat dinas ke luar kota, atau hanya sekadar berwisata kuliner di satu café sambil menulis pengalaman makan tersebut.

Kemudian tentang gelar colorful, ini karena ASUS VivoBook A412 memiliki empat pilihan warna yang bisa dipilih sesuai dengan gaya dan kesukaan kita. 
source : ASUS Indonesia

Untuk saya, kira-kira warna apa yang cocok? Sungguh sebuah galau yang menyenangkan kala harus menentukan warna ini.

Mengapa sama-sama ukuran 14 inci tapi ukurannya lebih kecil?
Mas Afith dan Mas David Windra, Account Manager ASUS Balikpapan saat menjelaskan tentang  produk ASUS  

Jadi, inovasi dari ASUS ada yang namanya NanoEdge Display, yaitu teknologi eksklusif yang membuat bezel pada layar menjadi lebih tipis dengan ukuran hanya 5,7 mm. Jadinya kalau kita lihat layar laptop itu terlihat tanpa bingkai, itulah yang dimaksud Desain Nano Edge. 

Ukuran laptop pun menjadi lebih kecil dan dapat menghadirkan screen-to-body ratio hingga 83 persen. Wah, bisa nyaman dong kalau mau nonton live bulutangkis dengan ASUS VivoBook Ultra A412.
NanoEdge Display, membuat bezel pada layar menjadi lebih tipis
source : ASUS Indonesia



Kenyamanan dalam mengetik dengan fitur ErgoLift Design

Saya suka sekali mengetik dengan posisi keyboard yang miring, kadang saya pakai cooler pad yang diletakkan di bawah laptop untuk mendapatkan posisi miring tersebut. Pada ASUS VivoBook A412  sudah ada yang namanya engsel ErgoLift Design.

Apa itu Ergolift Design?

Ergolift Design merupakan mekanisme khusus yang membuat bodi utama (Bagian yang terdapat keyboard dan komponen) laptop dapat terangkat dan membentuk sudut dua derajat.
Engsel Ergolift Design
Sumber : Youtube GadgetApa

Keuntungan yang didapatkan dengan Ergolift Design ini ada dua, yaitu :

1. Posisi keyboard yang miring membuat mengetik menjadi lebih nyaman dibandingkan ketika menggunakan keyboard laptop dengan posisi mendatar.
2.   Rongga udara ekstra yang dibentuk berkat bodi ASUS VivoBook A412 yang terangkat membuat aliran udara semakin lancar dan sistem pendinginan dapat bekerja lebih optimal. Sehingga performa laptop tidak terganggu oleh panas yang ditimbulkan. Dengan sistem pendingin yang lebih baik, hardware di dalam Ultrabook ini dapat bekerja lebih optimal.

Dengan dua keuntungan melalui fitur Ergolift Design itu, sepertinya sudah saatnya saya mengucapkan selamat tinggal pada cooler pad. Fungsinya sudah ada di ASUS VivoBook A412.

Keyboard yang dirancang Khusus

Selain keyboard yang dalam posisi miring untuk kenyamanan menulis, perihal design keyboard-nya pun memberikan kenyamanan. ASUS VivoBook A412 ini pada keyboardnya sudah memiliki rancang bangun khusus demi kenyamanan penggunanya. Tiap-tiap tombol memiliki key travel sejauh 1,3 mm sehingga jarak antara tombol tidak terlalu jauh dan tidak juga terlalu rapat.

Buat pengguna baru ASUS akan mudah beradaptasi ketika menggunakan laptop ini. Apalagi buat pengguna lama,  pasti sudah akrab dengan layout keyboard-nya. Setiap tombol pada keyboard laptop ASUS VivoBook Ultra A214 ini juga memiliki durabilitas (ketahanan) tinggi dan telah lolos uji hingga 10.000 kali tekan. Keyboard pada ASUS VivoBook Ultra A412 ini menggunakan layout tenkeyless yang ringkas. Tankeyless itu adalah layout keyboard di mana numerik pad di sebelah kanan ditiadakan.

Mengetik saat Gelap

Ada masa di mana inspirasi menulis buat saya itu datang malam-malam. Rasanya ingin segera buka laptop dan menuliskannya tapi khawatir kalau menyalakan lampu akan menganggu suami yang tidur. Mengetik di saat gelap juga tidak memungkinkan, walaupun layar menyala tapi bagian keyboard gelap sehingga typo bisa bertebaran di mana-mana.

Masalah itu akan selesai dengan menggunakan ASUS VivoBook Ultra A412 karena keyboard telah dilengkapi dengan LED backlit agar para penggunanya masih bisa mengoperasikan laptop dan mengetik dengan lancar meski dalam keadaan gelap sekalipun.
 
Kenyamanan dalam mengetik, bisa mengetik saat gelap dengan keyboard menyala seperti pada huruf A
source : ASUS Indonesia



Finger Print dan Windows Hello

Sebagai pengguna ponsel yang menggunakkan finger print, tentulah saya sudah merasa akrab untuk membuka gadget dengan finger print atau sensor pemindai sidik jari ketika membuka gadget. Hal ini sungguh bermanfaat jadi tidak repot menghafal password dan tentunya juga menjadi lebih aman.

ASUS VivoBook Ultra A412 pun begitu, ada fingerprint yang sudah terintegrasi dengan fitur Windows Hello di bagian touchpad-nya. Jadinya kita bisa masuk ke dalam sistem tanpa menggunakan password dan hanya dengan sekali sentuhan.
Finger Print Sensor pada touchpad


 Windows 10

Salah satu hal yang saya dan suami terapkan sejak beberapa tahun belakangan adalah kami tidak ingin lagi memakai barang bajakan. Termasuk urusan sistem operasi di laptop apalagi jika digunakan untuk mencari nafkah.

ASUS VivoBook Ultra A412 ini seperti laptop ASUS lainnya menggandeng Windows 10 sebagai sistem operasi yang tentu saja asli. Jadi, tidak perlu lagi membeli sistem operasi ini untuk mendapatkan yang asli karena sudah jadi bawaan di laptop.

Olah Grafis yang Baik

Untuk mewarnai hidup saya walau hanya sebagai ibu rumah tangga, saya tertarik untuk membuat video-video yang akan diunggah ke media sosial, seperti video masak satu menit yang kerap saya saksikan di instagram. Tentulah untuk proses pengeditannya saya harus punya laptop dengan olah grafis yang baik.

ASUS VivoBook Ultra A412 ini telah dilengkapi dengan chif grafis NVIDIa GeForce MX250 yang juga ditenagai oleh VRAM GDDR5 sebesar 2 GB. Keberadaan chif grafis ini membuat VivoBook Ultra A412 menjadi bisa digunakan untuk berbagai hal yang membutuhkan tenaga grafis ekstra, seperti video editing.

ASUS VivoBook Ultra A412 juga pernah melakukan pengujian dengan menggunakan 3DMark dan hasilnya menunjukkan performa yang sangat baik. Artinya laptop ini memang bisa diandalkan untuk menjalankan aplikasi yang membutuhkan performa grafis ekstra, termasuk game kasual.

Prosessor

ASUS VivoBook Ultra mengandalkan prosessor hingga Intel Core i7-8565U (Whisky Lake). Prosessor Intel generasi ke-8 yang hadir dengan base clock di 1,8GHz dan boost clock hingga 4,6GHz. Selain itu prosessor ini juga menggunakan konfigurasi 4 core 8 thread dan memiliki TDP hingga 15 watt yang artinya laptop ini menjadi hemat daya.
 
source : ASUS Indonesia

Memori

VivoBook Ultra A412 mempunyai memori hingga 8 GB yang berjenis DDR4 dan terdiri dari memori on-board sebesar 4 GB serta memori tambahan sebesar 4 GB. Memori itu berjalan di kecepatan 2400 MHz walaupun tidak menggunakan konfigurasi dual-channel. Kalau masih kurang, masih bisa di-upgrade hingga total 12 GB (4+8 GB) untuk performa multitasking yang lebih baik.

Untuk ibu rumah tangga yang ingin mewarnai hari-harinya memori yang ditawarkan oleh ASUS VivoBook Ultra A412 ini sudah sangat cukup.

Media Penyimpanan

Media penyimpanan tentu menjadi salah satu yang sangat diperhatikan dalam memilih laptop. ASUS VivoBook Ultra A412 ini sama sekali tidak dilengkapi hard disk, hal ini bertujuan agar performanya lebih kencang.

M.2 SATA SSD adalah media penyimpanan utama pada VivoBook Ultra A412 dengan kapasitas 512 GB. Kapasitas SSD ini sudah tergolong besar .

Baterai

ASUS VivoBook Ultra A412 ini menggunakan baterai polimer-lithium berkualitas tinggi dengan  kapasitas 37 Wh yang setelah dilakukan pengujian bisa bertahan selama kurang lebih 3 jam 25 menit.

Baterainya memang lebih kecil sih dibandingkan VivoBook lainnya namun adapter ASUS VivoBook Ultra A412 ukurannya mungil dan ringan sehingga tidak merepotkan ketika digunakan dan dibawa ke mana-mana. Selain itu, teknologi pengisian daya baterai ASUS yang ekslusif dari ASUS membantu melindungi baterai dari pengisian yang berlebihan, masa pakai baterai yang panjang dan memgurangi kemungkinan kerusakan akibat pembengkakan baterai. Sehingga bisa menjaga baterai dalam kondisi prima.

source : ASUS Indonesia

Audio Sonic Master

Untuk menambah skill demi mewarnai hari-hari saya kerap mendengarkan podcast, sharing dari para pakar, atau pun menonton video masak. Karena hal ini audio pada sebuah gadget menjadi sesuatu yang penting. ASUS VivoBook Ultra A412 ini dilengkapi dengan ASUS Sonic Master.



Codec tingkat profesional memastikan pengodean dan dekode audio yang tepat, sementara amplifier, speaker besar, dan ruang resonansi sangat cocok untuk ASUS VivoBook Ultra A412 memastikan pengiriman audio yang kuat dan bass yang lebih dalam. Audio yang dihasilkan pun menjadi lebih jernih.

Konektivitas
Hal yang sangat diperhatikan juga kala memilih laptop adalah port konektivitasnya apa saja. Penting dong hal itu agar bisa terkoneksi dengan perangkat lain atau aksesoris tambahan. ASUS VivoBook Ultra A412 ini hadir dengan beragam port, seperti port USB Type-C yang dapat dibalik, menampilkan desain apa pun yang membuat perangkat penghubung semudah mungkin. USB Type-C ini juga memberikan kecepatan transfer lebih cepat daripada koneksi USB 2.0 yang lebih lama.
source : ASUS Indonesia

Selain itu juga terdapat port USB 3.1 Gen 1 dan USB 2.0, output HDMI, dan pembaca kartu microSD serta audio port. Port konektivitas yang terdapat pada ASUS VivoBook Ultra A412 ini membuat kita dengan mudah menghubungkan semua periferal, display, dan proyektor tanpa kesulitan.

VivoBook Ultra A412 juga dilengkapi dengan opsi konektivitas niskabel. Koneksi WiFi dual-band 802.11ac (2x2) membuatnya tetap dapat terkoneksi dengan internet dan menikmati pengalaman online supercepat dengan kecepatan hingga 867 Mbps. Selain itu juga ada Bluetooth 4.2 untuk menghubungkan berbagai aksesoris nirkabel terhubung dengan lebih leluasa.

            Harga
Lalu, berapa harga untuk ASUS VivoBook Ultra A412. Bisa disimak di gambar di bawah.


source : ASUS Indonesia


 Spesifikasi
Spesifikasi ASUS VivoBook Ultra A412
VivoBook Ultra A412 memang hadir dengan warna warni ceria yang cocok buat pengguna muda. Tapi dengan banyaknya pilihan warna membuat ASUS VivoBook Ultra A412 bisa digunakan oleh siapa saja. Bobot ringan, bodi ringkas, dan performa powerful yang ditenagai prosesor intel generasi ke-8 akan menjadi gadget yang mumpuni untuk mewarnai kehidupan ibu rumah tangga saya supaya tidak gitu-gitu aja.

Mendorong untuk apa yang mungkin adalah filosofi lain yang ingin disampaikan di balik design VivoBook Ultra A412. Sebuah filosofi yang memang layak untuk kita jadikan motivasi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian dari kita (loe aja kali yan) Kerap kali diberikan tantangan cendrung menyerah duluan atau seperti yang saya ceritakan di atas “menghindari luka”. Padahal kalau dicoba bisa jadi bukan luka yang kita tuai, tapi keberhasilan yang kita panen. Jadi, mari memberi warna dalam keseharian kita. 

***
Tulisan ini diikutsertakan Lomba Blog ASUS A412 Blogger Balikpapan

Sumber Rujukan :
Press Release - ASUS VivoBook Ultra A412, Ultrabook 14 inci Paling Berwarna dan Paling Kecil di Dunia 
Review Guide - VivoBook Ultra A412, Laptop Mungil yang Penuh Warna








6 komentar:

  1. Boleh juga ya ini laptop..hehe..beli sudah...😂😂😂

    BalasHapus
  2. Mantul Mbakk ... Keren, apalagi Couple Blogger seperti Mbak gini. Sambil travelling ya sekalian dicatat pada Laptop ringan dan tipis ini.

    BalasHapus
  3. Di Rumah saja sudah menghasilkan uang, apalagi di luar Rumah bu Yanti.. Pastinya penghasilannya meluber 😬🙏. ASUS tahu maunya emak-emak, beli 1 bu untuk mendukung karya-karya selanjutnya

    BalasHapus
  4. Hobi makan? Toss dulu dong.
    Nggak papalah mari kita bikin review makan kita, kali aja di Balikpapan kelak kita jadi food blogger

    BalasHapus
  5. Iya Mbak.. Hobi makan alias kuliner bisa jadi kisah yang menarik buat pembacanya, khususnya ketika sedang berkunjung ke kota si pencerita..
    Salken ya Mbak :)

    BalasHapus
  6. Emang betul... dikira di rumah aja itu enak, kagak ngapai2in. Padahal kan kita sibukkk mantengin oppa #ups kkwkwkww...

    Semoga tercapai niat membeli si asus dan dpt diskon gede 😊😊

    BalasHapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...