Tampilkan postingan dengan label badminton. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label badminton. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Agustus 2019

"Kali Kedua" untuk Ahsan dan Hendra

"Setelah berpisah, siapa yang memutuskan kalian kembali berpasangan? Pelatih atau kalian sendiri?" Pertanyaan itu dilontarkan kepada Muhammad Ahsan dan Hendra Setiawan setelah mereka berdua merebut juara dunia untuk ketiga kalinya sebagai pasangan akhir pekan kemarin. Mereka serempak menjawab "Kita." Trus akunya yang nonton baper tidak berkesudahan.
Sang Juara Dunia
Sumber ; https://badmintonindonesia.org

Menyaksikan perjalanan ganda putra kebanggaan Indonesia ini emang penuh kebaperan. Tahun 2016 mereka digadang-gadang bisa menyumbangkan emas untuk Indonesia di ajang Olimpiade, eh, ternyata mereka malahan gugur di babak awal. Aku sebagai Badminton Lover aja sakiiiit sekali menyaksikan kekalahan mereka, bagaimana mereka sendiri ya kan. Sampai-sampai kunobatkan itu adalah kekalahan terpediiiih sepanjang sejarah perbulutangkisan yang kuikuti. Setelahnya tidak ada yang sepedih itu. Tak ada yang membuatku terluka sedalam itu.

Senin, 30 Juli 2018

Tentang Tiket Nonton Bulutangkis di Istora



Hari perdana ngeIstora di tanggal 3 Juli 2018, saya excited tapi juga deg-degan. Pertama karena emang itu pengalaman pertama banget, kemudian deg-degannya karena saya sendirian. Walaupun sebagian para BL di media sosial bilang jangan takut sendirian karena nantinya di sana juga dapat teman. Dan beneran lho, dapat teman juga di sana. Apalagi kalau sama-sama sendiri. Jadi deh saya dan teman baru shalat bareng dan makan bareng di sela-sela nonton.
Istora

Lima hari ngeIstora membuat saya mengalami beberapa hal yang ingin saya bagi di sini. Beberapa hal memang berbeda ketimbang saat saya nonton Indonesia Master di Balikpapan. Jadi, saya mencoba memberikan tips atau jawaban yang kira-kira bakal ditanyakan teman-teman yang mau ngeIstora juga. Terlebih dalam waktu dekat ada Asian Games di mana cabor bulutangkis juga diadakan di Istora. Jadi,  siapa tahu apa yang saya tuliskan bisa membantu.

Rabu, 18 Juli 2018

Nonton Blibli Indonesia Open di Istora


Sebenarnya memutuskan untuk #NgeIstora tidak sesederhana tulisan tentang Istora, Aku Datang yang saya tulis sebelumnya. Keputusan NgeIstora itu penuh dengan kegalauan. Awalnya saya rasanya tak ingin berangkat, bahkan tak mau ke Jakarta. Saya penginnya ngasuh ponakan saya aja di rumah kakek neneknya alias di rumah abah mama saya sendiri. Banyak hal yang saya pikirkan terkait #NgeIstora itu sendiri. 
Ngeistora

Pertama, saya tidak punya teman. Suami tentunya harus bekerja di hari kerja. Kecuali pada weekend dia bisa menemani saya menonton. 

Kedua, saya tak suka keramaian. Saya ini anak rumahan sekali yang sukanya selimutan di rumah (Hobi : Tidur). Jadi, mungkin yang cocok buat saya adalah nonton di rumah saja lewat layar ponsel. Apalagi saat melihat foto-foto keriuhan Istora, bukan ingin berangkat, malah pengin ngumpet. 

Selasa, 10 Juli 2018

Istora, Aku Datang


Saya bukan atlet, tapi saya mendamba untuk hadir di Istora. Sebagai penonton, sebagai pendukung, sebagai penikmat cabang olahraga yang begitu dicintai di negeri ini : bulutangkis. 

Semenjak menasbihkan diri sebagai Badminton Lover, keinginan untuk nge-Istora memang telah lama ada. Nge-Istora adalah sebutan untuk para pecinta Badminton saat menonton langsung bulutangkis di Istora Senayan walaupun sekarang Namanya berubah menjadi Blibli Arena tapi rasanya lebih menyenangkan menyebutnya Istora atau Istana Olahraga.
Istora Senayan

"Kalau enggak Ramadhan, kita nonton di Istora," kata suami saya setahun kemarin. "Tahun depan saja ya," lanjutnya lagi. 

Saya tidak mengiyakan tapi juga tidak menggelengkan kepala. Di kepala saya justru bermain pikiran berapa budget yang kudu disiapkan jika ke Jakarta hanya untuk menonton bulutangkis. Tiket masuknya aja sudah mahal, belum lagi tiket pesawat, penginapan, dan lain-lain. 

Selasa, 30 Januari 2018

Manisnya Sebuah Kemenangan

menonton pertandingan Fajar dan Rian

Astagaaa... ini catatan yang telaat pakai banget. Tapi berhubung udah bikin pointer-nya  niat dari kapan hari, ya udah, lanjut kita tuliskan saja. Walaupun kalau dicari berita tentang kemenangan Fajar dan Rian ini udah tenggelam di antara berita kemenangan Anthony Sinisuka Ginting dan Marcus Fernaldi Gideon / Kevin Sanjaya Sukamuljo (lagi) di Indonesia Masters. Atau pun berita batalnya Owi dan Butet ikut turnamen India Open pekan ini. Hahaha...

Itulah kadang yang bikin tidak jadi mulu nulis tentang bulutangkis di blog ini. Menangnya kapan... nulisnya kapan.  Tapi khusus kemenangan Fajar dan Rian yang berasa istimewa ini, saya pengin tetap menuliskannya.

Kamis, 21 September 2017

Pelajaran dari Korea Superseries

            Korea Superseries, salah satu turnamen bergengsi bulutangkis dunia berakhir akhir pekan kemarin. Indonesia mencatatkan sejarah pada turnamen tersebut. Berjayanya kembali tunggal putra Indonesia membuat harapan akan kembalinya Piala Thomas kembali bertunas. Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie di luar dugaan berhasil melaju ke babak puncak, final tunggal putra Korea Superseries.

            Indonesia sendiri menempatkan lima wakilnya di perempat final. Saat itu hanya Greysia Polii dan Apriani Rahayu yang gagal mengemas kemenangan. Mereka kalah melawan ganda putri Jepang yang masih menduduki rangking 1 dunia : Misaki dan Ayaka. Empat wakil lainnya yaitu Kevin dan Marcus, Praveen Jordan dan Debby Susanto, Anthony Sinisuka Ginting serta Jonatan Christie menang menghadapi lawan masing-masing.

Kamis, 31 Agustus 2017

Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017

Glasgow

        Tadinya saya pikir Glasgow itu letaknya di Australia. Semenjak mendengar kalau kejuaraan Dunia Bulutangkis di tahun 2017 diadakan di Glasgow, pikiran saya sudah menetapkan kalau Glasgow itu ya di Australia. Sepertinya kecampur-campur sama pikiran penyelenggaraan Sudirman Cup. Karena itulah, sewaktu membaca novel yang latarnya di London, dan ceritanya si tokoh di novel itu buka cabang usaha di Glasgow, saya ngebatin “Ya Ampun, jauh amat sih buka cabang di Australia.”

            Begitu juga saat sebelum pergelaran Kejuaraan Dunia, ada turnamen di Selandia Baru, saya pun bilang ke grup pecinta bulutangkis “Ntar pemain yang ikut NZL Open itu balik ke negaranya dulu tidak sih sebelum ikut kejuaraan dunia? Capek juga ya bolak-balik. New Zealand – negaranya – Glasgow.” ujar saya dengan pedenya.

Jumat, 30 September 2016

Perempatfinal Hingga Final IndonesiaGPG

Sambungan dari sini

Jum'at, 9 September 2016.

Babak perempat final Indonesia GPG berlangsung pada hari Jum'at jam 4 Sore. Di fanpage Badmintontalk ada yang bertanya, mangapa pertandingan dilaksanan pukul 4 sore?  Badmintontalk menjawab karena agar lebih banyak menarik minat penonton karena sebagian udah pada pulang kerja jam segitu. Lagipula, bagi negara yang mayoritas muslim, hari Jum'at ada kewajiban shalat jum'at. Biar jadwal pertandingan tidak bentrok dengan Jum'atan. (Kemudian jadi kepo, para atlet waktu di Balikpapan pada Jum'atan di mana ya? Hihihi...)
Dome Balikpapan, tempat pertandingan dihelat

Kamis, 29 September 2016

Pergelaran Indonesia GPG di Balikpapan

Saya menyenangi olahraga semenjak kecil. Kesenangan menonton dan mengikuti pertandingan. Kalau melakoninya tidak sama sekali. Saat sekolah dulu, nilai saya untuk olahraga justru berantakan. Saya termasuk murid yang belum pernah satu kali pun berhasil melakukan service saat main volley. Bahkan hingga detik ini. Tidak pernah mencoba lagi juga sih :p

Tapi, saya suka sekali menonton pertandingan olahraga dan mengamati pelakon-pelakon di balik olahraga. Dulu, pada satu masa, saya pernah menyenangi segala jenis olahraga yang ditayangkan di TV kecuali tinju. Dari sepakbola, badminton, basket, hingga balapan Formula One. Pada masa itu, saya sampai hafal semua nama pembalap F1 yang berlaga.

Jumat, 26 Agustus 2016

Cerita Sang Juara Olimpiade Rio 2016

            Medali di Olimpiade selalu istimewa. Lewat layar kaca, saya menyaksikan bagaimana para negara memberikan sambutan luar biasa kepada atletnya yang berhasil meraih medali. Indonesia juga begitu. Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir disambut begitu luar biasa. Belum lagi hadiah menggiurkan yang menanti mereka. TV pun berebut mengundang mereka.

            Saya dong yang belum bisa move on dari kemenangan mereka, maklumlah rasanya sudah kangen sekali dengan yang namanya JUARA. Setelah gagal di perebutan Piala Thomas juga kegagalan meraih medali di Olimpiade London 2012, raihan medali emas di Olimpiade ini terasa seperti guyuran air segar buat para BL (Badminton Lovers). Jadinya ketika menemukan jadwal live Owi dan Butet di TV, saya pun mengikuti wawancara mereka dari pagi sampai malam.
Emas nih, Kakaks...
Sumber : IG @tontowiahmad

Rabu, 24 Agustus 2016

[Catatan Olimpiade] Momen Penting di Cabang Olahraga Bulutangkis

            Olimpiade Rio 2016 resmi sudah berakhir. Meski begitu, cerita-cerita seputar Rio masih terkenang-kenang. Belum move on kalau kata orang. Untuk Olimpiade kali ini, saya lumayan mengikuti perkembangannya terutama di cabang olahraga… emm… apalagi kalau bukan bulutangkis. Olimpiade dibuka pada tanggal 5 Agustus 2016, namun untuk pertandingan bulutangkis dimulai dari tanggal 11 Agustus hingga 20 Agustus 2016. Total 10 hari.

            10 hari ketika pertandingan bulutangkis berlangsung adalah hari-hari yang rasanya nano-nano. Manis, asam, asinnya komplit. Harap, cemas, nyesak, sedih, kecewa, bahagia, gembira, deg-degan, semuanya deh. Komplit. Inilah gelaran akbar olahraga empat tahun sekali.

Kamis, 18 Agustus 2016

[Catatan Olimpiede] Perjalanan Menuju Emas

            Lagi dan lagi, untuk ke 3 kalinya saya melepaskan kesempatan besar setelah kemarin Kejuaraan Dunia, Indonesia Open dan Asian Games hampir memenangkan pertandingan tapi selalu berakhir dengan kekalahan. Apa yang harus saya evaluasi? Hampir semua orang bilang jangan khawatir karena akan ada pertandingan lagi dan bisa meraih juara tapi apakah mereka tahu kalau kemungkinan saya sudah tidak akan bisa ikut Kejuaraan Dunia lagi karena akan diadakan 2 tahun mendatang. Kesempatan tidak datang 2x, saya setuju dengan pepatah itu tetapi saya sudah melepaskan kesempatan yang ada. Sepertinya saya harus puas dengan 3 gelar juara dunia yang pernah saya raih. Sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar-besarnya sudah mengecewakan semua pendukung bulutangkis di Indonesia, saya berterimakasih atas dukungannya selama ini.
Curhatan Butet di IGnya
           

Rabu, 10 Agustus 2016

Olimpiede Rio 2016 Sedang Berlangsung


Akhirnya event yang ditunggu para pecinta olahraga dimulai juga. Pada tanggal 5 Agustus 2016 pesta olahraga terbesar di dunia dibuka secara resmi. Olimpiede kali ini mengambil tempat di Rio de Janeiro, Brazil. Para atlet dari beragam negara sudah berdatangan semenjak beberapa hari sebelumnya, termasuk tentu saja para atlet dari negeri kita, Indonesia.

            Untuk Olimpiede kali ini, Indonesia mengirimkan 28 atlet dari 7 cabang olahraga. Paling banyak dari cabang olahraga bulutangkis yaitu 10 atlet, dari angkat besi 7 atlet, panahan 4 atlet, dan dari renang, rowing, serta atletik  yang masing-masing mengirimkan 2 atlet.

Minggu, 22 Mei 2016

Catatan Final Piala Thomas 2016

Sebenarnya saya hanya ingin menuliskan Catatan Final setelah menulis Catatan Perempat Final dan Catatan Semifinal kalau Indonesia juara. Tapi, nyatanya saya tidak bisa menahan jemari saya untuk menulis Catatan Final. Biarlah, karena saya memerlukan menulis untuk menterapi hati yang sedang sakit ini.

Seperti yang sudah kita ketahui, kita, bangsa Indonesia harus lebih bersabar dari Cinta. Jika, Cinta menanti Rangga selama 14 tahun, maka yang kita perlukan untuk menanti Piala Thomas kembali ke Indonesia lebih dari 14 tahun. Yah, hari ini, Indonesia belum berhasil memboyong Piala bergengsi itu ke tanah air. Untuk pertama kalinya, Piala Thomas terbang ke benua Biru.

Hey, kalian pikir Cuma kalian yang mau ke Eropa? Piala Thomas pengin juga kali… Relakanlah… Relakanlah… *Ngomong sama diri sendiri*

Sabtu, 21 Mei 2016

Catatan Semi Final

Perjuangan tim Thomas Indonesia belum berakhir...
Tim Thomas Indonesia
Seperti yang saya ceritakan sebelumnya di sini, kalau Indonesia berhasil melaju ke semifinal Thomas Cup. Di luar dugaan lawan Indonesia ternyata adalah Korea. Korea berhasil menaklukkan China. Padahal seperti yang kita tahu, China masih begitu perkasa dan juga tuan rumah dari Thomas dan Uber Cup kali ini. Tapi, itulah pertandingan. Saat masuk ke lapangan kita punya peluang yang sama.

Kenyataan terhenti di perempat final tentu menjadi sebuah kenyataan yang menyakitkan buat tim China. Tim Korea pun tentu bersuka cita bisa mengalahkan tuan rumah dan tim yang kuat. Pertandingan perempatfinal kemarin malam pun berlangsung sengit. Beberapa jam setelahnya Korea akan berhadapan dengan Indonesia.

Kamis, 19 Mei 2016

Catatan Perempat Final

Buat para pecinta Bulutangkis (Badminton Lover = BL), minggu ini adalah minggu yang penting karena ada turnamen kelas dunia yang hanya diadakan 2 tahun sekali yaitu Piala Thomas dan Uber. Kejuaraan beregu tim putra dan tim putri masing-masing negara. Kali ini pertandingan diadakan di Kunshan, Tiongkok. Indonesia pun berharap kalau kali ini bisa membawa pulang Piala bergengsi di sekotor putra ke tanah air. Setelah sebelumnya berhasil juara di tahun 2002.

Serupa Rangga yang baru kembali setelah 14 tahun, maka begitulah harapan para BL, berharap Thomas pun bisa kembali setelah "14 tahun aku nunggu kamu"
Ada memenya juga.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...