Rabu, 07 April 2021

Menyiapkan Bahan dan Bumbu Dapur Menjelang Ramadhan


Menjelang bulan Ramadhan menyiapkan bahan dapur dan bumbu dapur biasa dilakukan oleh ibu-ibu. Ada yang menyebut kalau food prep atau pun meal prep atau menyiapkan bumbu-bumbu serta bahan menjelang Ramadhan semata bukan karena ingin memuaskan nafsu perut, tapi lebih supaya bulan Ramadhan waktu tidak habis di dapur. Jadi, lebih banyak buat ibadah. Aamiin. Apalagi pas sahur kan kita mau yang praktis saja.


Saya sendiri sejak bulan Rajab berniat menyiapkan beberapa bumbu atau bahan dapur lain sebagai persiapan Ramadhan. Tapi beberapa minggu yang lalu sempat berpikir, enggak usah neko-neko. Biarkan aja berjalan seperti biasa.

 

Sebenarnya puasa buat saya dan suami untuk urusan makan tidak terlalu repot. Suami sahurnya sederhana sekali dan seringnya tidak makan nasi. Bisa makan oatmeal, roti, atau biskuit. 

Makanan Sahur Paling Tahan Lama
Saya kadang mengikuti pola suami, kadang makan nasi juga. Jadi, pas sahur saya bukan orang yang rempong menyiapkan ini itu. Karena itulah alih-alih mau susun menu, saya malah kepikir bikin postingan daftar tempat makan yang mau dibeli selama Ramadhan. Tapi pas di-list, kok mentok di hari kelima. Ya ujungnya masak juga kan, lebih hemat adalah juga alasan utama memasak.

 

Masak lebih hemat ala Ligwina Hananto

Beberapa hari ini pas buka medsos euforia menyambut Ramadhan untuk urusan perdapuran berasa gitu. Buka yutub, eh, pada nyiapin bumbu dan bahan dapur. Apalagi pas lihat youtube Kimbab Family, belanja buat keperluan Ramadhan. Melihat itu, saya yang awalnya mau enggak neko-neko, akhirnya ikut nyiapin juga bumbu atau bahan di dapur persiapan Ramadhan.

 Baca juga : Berburu Takjil di Pasar Bendungan Hilir

Harapannya ibadah bisa lebih optimal tanpa mikirin makanan mulu (Aamiin ya Allah. Semoga ya ibadahnya dibanyakin bukan rebahan. Hiks. Biasanya rebahan sih.) Pas mau bikin apa gitu, bahannya ada. Walau dipikir-pikir, Kimbab Family wajar sih nyiapin bumbu dan bahan dapur karena mereka belanjanya jauh. Lah di tempat kita kan warung kadang jaraknya sepelemparan batu dari rumah, lewat depan rumah, atau malahan bisa dibeli daring dan langsung datang ke rumah hari itu juga. Tapi enggak papa lah ya. Nyiapin ini dan itu.


Apa yang disiapkan?

Setelah sekian jam berkutat di dapur dan tadaaaa.... Ini dia yang berhasil dibikin :

- Bawang goreng

- Baceman bawang

- Minyak bawang putih

- Sambal balado

- Masak habang

 

Bawang Goreng

Bawang Goreng


Saya penggemar bawang goreng dan bawang goreng adalah bahan yang selalu ada di rumah. Kalau enggak ada berasa ada yang kurang dan banyak hal tersendat gegara tak ada bawang goreng. Misal mau masak apa gitu... Yah enggak jadi deh bawang goreng enggak ada. Bahkan untuk sekadar masak Indomie bisa gagal kalau tak ada bawang goreng. Apalagi semacam soto atau bistik. Jadi, demi kelancaran urusan perdapuran dan perperutan bawang goreng kudu ada.

Bawang goreng memang bisa dibeli, namun saya lebih suka bikin sendiri. Untuk urusan goreng bawang ini semacam hobi buat saya. Pernah saya tulis lengkap juga tipsnya di blog ini dalam postingan :  Jalan panjang membuat bawang goreng yang renyah dan kriuk.

 

Baceman bawang

Baceman Bawang

Ini pertama kalinya saya bikin baceman bawang semenjak viral bertahun-tahun ini. Ga tau juga sih kemarin-kemarin belum dapat hidayah bikin ini. Jadinya saya belum tahu apa ini bakal suka, membantu banget di dapur atau bagaimana. Resepnya ya kayak banyak beredar ya.

Bahan :

- bawang putih

- kemiri dikit

- minyak wijen dikit

- minyak goreng

Dan bikin ini enggak pakai takaran. Semasuknya aja menyesuaikan toples. Ampuuun. Baru bikin enggak manut resep. Hehehe... Ini baceman bawang bisa dipakai buat tumisan. Katanya lebih wangi dan praktis.

Minyak bawang putih

Minyak Bawang Putih

Ada yg pernah bilang kalau minyak bawang putih ini lebih nampol daripada baceman bawang. Katanya bisa jadi rahasia kelezatan mie ayam atau sup-supan. Saya jarang bikin khusus kayak gini, tapi memang kalau minyak bekas goreng bawang itu wanginya semerbak gitu saat digunakan menggoreng yang lain. Juga seperti ada rasa bawang yang nempel. Nah ini dibikin khusus buat dapat rasa dan aroma bawang itu. Sekalian juga bawang putihnya itu bisa dimasukkan dalam makanan. Tambah lezat. Katanya sih.

Bahan :

- bawang putih

- minyak goreng

Cincang kasar bawang putih. Goreng dalam minyak banyak. Aduk-aduk sampai menguning dan agak kecoklatan. Matikan api. Dinginkan masukkan toples.


Sambal balado

Sambal Balado

Tahun kemarin saya bikin rendang menjelang Ramadhan. Biasanya juga kalau menjelang Ramadhan saya suka beli rendang agak banyak buat sahur kalau lagi mau makan nasi. Tapi karena beberapa waktu lalu baru bikin rendang dan rasanya udah enggak terlalu pengin lagi jadi bikin rendang saya batalkan.

Pas kapan hari beli nasi Padang dengan lauk dendeng balado saya merasa begitu nikmat memakannya. Dari situ jadi kepikiran kalau mau bikin sambal balado aja. Apalagi mengingat sambal balado bisa digabungkan dengan varian apa saja. Ayam balado bisa, dendeng atau daging juga bisa. Ikan, udang, cumi semua bisa digabung sama sambal balado. Bahkan kentang dan tahu juga bisa. Jadilah saya memutuskan untuk bikin sambal balado aja.

 

Sambal balado

Bahan :

Cabe keriting

Cabe merah

Bawang putih

Bawang merah

(Cincang kasar semua)

Jahe dan lengkuas geprek

Daun jeruk dan daun salam

Gula dan garam

Lagi-lagi saya bikin enggak pakai ukuran. Hahaha... Cabe keriting beli 250 gram, saya sisakan sedikit kemudian semuanya dibikin balado. Cabe merah beli 5 ribu di pasar (cuma dapat 5 bijik), bawang putih lebih banyak dari bawang merah, karena rencananya pas dimasak sama bahan lain saya mau tumis bawang merah iris dulu baru masukin sambal balado ini.

Semua bahan dihaluskan tapi tidak sampai halus sekali. Cincang kasar gitu deh. Saya memakai food processor Philips buat menghaluskan. (Note : Untuk lihat kehebatan food processor ini dalam mengolah berbagai bahan makanan, teman-teman bisa kunjungi AturRumah.com). Setelah halus, tumis di minyak panas sampai matang. Ceki-ceki rasa, dinginkan dan masuk toples.

 

Masak habang

Masak habang buat nasi kuning

Banyak urang Banjar yang menyiapkan masak habang ini menjelang Ramadhan. Biar praktis kalau mau bikin nasi kuning. Jadi saya bikin juga.

Bedanya apa sama balado? Bedanya di penggunaan cabe. Kalau balado pakai cabe segar gitu sementara masak habang pakai cabe kering. Kalau balado, bahannya dicincang kasar. Kalau masak habang dihaluskan sampai halus.

Untuk resepnya Monggo banyak bertebaran di IG atau google aja ya. Hahaha...

Masak habang dan bumbu Balado saya simpan di kulkas bagian bawah. Kalau mau awet lagi simpan di freezer yaa. Atau bisa juga dibagi dua, sebagian di kulkas bagian bawah, sebagian di freezer. Atau taruh freezer dan disimpan per porsi masak. Jadi pas mau bikin tinggal ambil buat satu porsi dan diolah jadi masakan lezat ala dapur di rumah Bunda. Senyamannya Bunda-bunda aja.


Rimpang-rimpangan

Selain bumbu itu saya juga nyiapin rimpang-rimpangan yang dicuci bersih kemudian disimpan dalam toples berisi air. Rimpang-rimpang ini saya simpan di kulkas bagian bawah. Ada serai, kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur. Ini jauh lebih awet ketimbang dibiarkan aja di dalam kulkas yang nantinya akan mengering. Oya, airnya rutin diganti ya. Bisa diganti seminggu sekali.

 

cara menyimpan jahe, lengkoas, kunyit, serai

Daun Bawang

Sudah lama saya menyimpan daun bawang dengan cara ini. Cuci bersih daun bawang, keringkan, iris-iris kemudian masukkan wadah tertutup dan simpan di freezer. Sekitar satu atau dua jam di frezer di goyang-goyang wadahnya agar daun bawang di dalamnya tidak menggumpal jadi lebih mudah diambil. Setelahnya ya diamkan aja dan ambil ketika diperlukan.

Menyimpan daun bawang dengan cara ini sangat memudahkan saya ketika di dapur. Ketika perlu ya tinggal ambil dan cemplungin ke masakan, tanpa perlu motong-motong lagi.

Menyimpan daun bawang, daun jeruk, dan daun salam supaya awet

Daun Salam dan Daun Jeruk

Daun salam dan daun jeruk juga saya simpan dengan cara diawetkan dengan cara dibekukan. Cuci bersih daun-daunan itu, masukkan ke wadah atau tempat tertutup dan masukkan freezer.

Kalau untuk daun pandan dan daun kunyit sudah ada tanamannya. Padahal kalau tak ada dua daun itu juga bisa dibekukan seperti daun jeruk dan salam.

 

Nah itulah persiapan perdapuran menjelang bulan Ramadhan. Kita yang paling tahu kebutuhan dapur masing-masing. Jadi paling tahu juga apa yang paling bermanfaat buat dibikin. Tadinya saya mau juga nyiapin bumbu mejik ala Mbak Andrianda di Instagram. Tapi mengingat beberapa tahun ini pas Ramadhan jarang sekali bikin nasi goreng atau mie goreng, niatan itu saya batalkan.

Jadi, sesuaikan lah dengan keperluan dapur masing-masing kala menyiapkan bumbu dan bahan-bahan dapur. Teman-teman menyiapkan apa?


2 komentar:

  1. Indomie jg perlu tambahan bawang goreng..😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya dong. Ga lengkap Indomie tanpa bawang goreng :-)

      Hapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...