Siti Salamah dan dedikasinya |
“Tolong
buangkan sampah.”
Satu
kalimat yang hampir setiap hari saya bilang ke suami. Membuang sampah ke depan
rumah, untuk selanjutnya diangkut petugas sampah perumahan setiap pukul 10
malam. Hal yang awam terjadi di setiap rumah, tapi pada hakikatnya permasalahan
sampah tidak selesai hanya dengan kita menyingkirkan sampah dari rumah kita
kemudian berakhir di TPA (Tempat Pemrosesan Sampah Akhir). Permasalahan sampah
yang akan kita hadapi lebih rumit dari yang kita bayangkan.
Sebagian dari kita mungkin sudah mendengar tentang TPA Piyungan Yogyakarta yang tutup karena kelebihan kapasitas, sehingga pegangkutan sampah ke TPA tidak dapat dilakukan. Sampah pun menumpuk di TPS. Di saat itulah, masyarakat bersama jajaran pemerintahan kota dan kabupaten diharapkan mengelola sampah secara mandiri.
Saya
merasa permasalahan sampah seperti di Yogyakarta cepat atau lambat akan dialami
oleh kota lain. Kehidupan terus berjalan dan sampah akan terus ada. Oleh karena
itulah, semenjak dini kita harus mengantisipasi hal itu terjadi atau kalau bisa
mencegah hal itu terjadi dengan bertanggungjawab terhadap sampah.
Selama
lima tahun terakhir, saya memang lebih peduli akan masalah sampah ini walau
masih tidak apa-apanya dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh banyak
orang. Kadang kalau sudah memilah sampah dari rumah, tapi kebingungan bagaimana
selanjutnya sampah ini. Ujung-ujungnya tetap ditaruh di depan rumah untuk
kemudian diangkat oleh petugas sampah perumahan.
Mengenal
Sosok Peduli Sampah
Seseorang
bernama Siti Salamah ternyata melihat permasalahan hal ini dan mencoba
memberikan solusi. Siti salamah dan dua rekannya yaitu Ranitya Nurlita dan
Mohammad Yusuf kemudian mendirikan
sesuatu bernama Waste Hub Solution. Sebuah bisnis sosial yang
didedikasikan untuk lingkungan dengan memberdayakan para pemulung.
Cara
kerjanya secara sederhana bisa dimisalkan seperti ini : seorang ibu di rumah
sudah memilah sampah dan tidak tahu mau dikemanakan sampah tersebut (Persis
seperti apa yang saya rasakan) maka Waste Hub Solution ini membantu
menghubungkan ke bank sampah, atau pengelola dan pendaur ulang sampah tersebut.
Termasuk pengepul dan pemulung. Jadi, hub atau menghubungkan.
Asal
mula terjadi Waste Hub Solution
Awal
mula Siti Salamah (Siti) dan Ranitya Nurlita (Lita) dipertemukan pada Oktober
2017 dalam sebuah forum. Di sana Siti sebagai aktivis pemulung bertemu Lita
yang aktivis lingkungan. Dari situ Lita, Siti dan satu orang lagi bernama Yusuf
bergabung untuk menggagas Waste Hub Solution sejak pertengahan 2019. Kegiatan Waste Hub Solution ini
berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di daerah urban.
Masalah
sampah tidak akan pernah habis. Di mana kita akan menghasilkan terus sampah.
Siti dan teman-teman paham kalau masalah sampah tidak bisa diselesaikan
sendiri. Tapi harus diatasi bersama-sama.
Untuk
rencana ke depan, Waste Hub Solution akan punya aplikasi di mana ada
konsultasi masalah sampah dan akan ada jasa service untuk pengelolaan
sampah event dan cluster perumahan dengan proses end-to-end
untuk menambah nilai berkelanjutan suatu barang.
Sumber : Instagram wastehub.id
Service
Event Waste Hub Solution
Suatu
hari saat jalan kaki pagi hari di sebuah kawasan pertokoan yang terdapat banyak
cafe, saya menemukan banyak sekali sampah.
Pada dini harinya memang ada final Liga Champions yang mempertemukan
Manchaster City dan Inter Milan. Adanya event tersebut membuat sampah banyak
sekali berhamburan sisa dari event.
Itu
adalah salah satu contoh. Pada
hakikatnya di kehidupan kita banyak sekali acara yang masih belum bisa
menerapkan less waste apalagi zero waste. Waste Hub Solution
pun melihat peluang ini untuk membuat sampah hasil event tidak memenuhi
TPA.
Mereka
punya layanan jasa service event yang pernah dilakukan adalah pada Halal
Festival. Pada saat itu ada 6 ton sampah yang tidak diserahkan ke TPA dan ada 3
ton sampah organik yang dijadikan kompos dan diserahkan ke pengunjung pada hari
ketiga.
Tata
cara Waste Hub Solution menangani event tersebut dengan
menyediakan tempat untuk mendrop sampah, ada juga relawan yang memberikan
edukasi ke pengunjung untuk memilah sampah dan lingkungan. Saya rasa ini sebuah
ide yang sangat brilian agar acara-acara yang kita laksanakan tidak menyumbang
sampah ke TPA.
Pemberdayaan
Para Pemulung
Selain
masalah sampah, Waste Hub Solution juga punya kegiatan pelatihan
intensif pemulung yaitu dengan pemberdayaan para pemulung. Kegiatannya bisa
berupa memberikan pelatihan kepada pemulung, memberikan pendidikan dan
sebagainya.
Sampah
selain berakhir di TPA juga didaur ulang berupa kerajinan. Waste Hub
Solution juga memberikan akses untuk para penggerak daur ulang yang suka
bikinan kerajinan mereka bantu menjualkan atau mempromosikan.
Penjemputan
Sampah
Bagaimana
tips dari Mbak Siti untuk masalah sampah ini buat ibu rumah tangga? Kata mbak
Siti semua bisa dimulai dengan memilah sampah dari rumah. Karena dari Waste
Hub Solution sendiri juga ada program penjemputan sampah dengan jumlah
sampah minimal 5 kg.
Waste
Hub Solution meningkatkan skill pemulung
Siti
Salamah menbina para pemulung sejak Mei 2015. Ia mencoba memberikan pendekatan
dan ia melihat banyak sekali masalah dari para pemulung dari hal pendidikan,
kesehatan dan yang lainnya. Begitu juga dengan identitas, seperti para pemulung
ini menikah siri, tidak punya identitas dan akhirnya memilih tidak sekolah dan
tidak akses ke layanan kesehatan.
Berangkat
dari permasalahan itu, Siti merasa harus ada pembinaan untuk para pemulung.
Para pemulung adalah peran penting bagi lingkungan. Para pemulung adalah orang
paling jago dalam hal pemilahan sampah. Waste Hub Solution ingin
pemulung punya level yang lebih tinggi
Banyak
pihak yang mencoba peduli pada pemulung tapi kebanyakan mereka ingin memberikan
bantuan, hanya datang dan kemudian selesai. Hal ini menjadi tantangan
tersendiri buat Siti Salamah.
Siti
salamah dan teman-teman kemudian menjadikan ini sebagai tantangan bagaimana
terikat sama pemulung untuk membantu permasalahan sampah. Siti dan teman-teman
mengadakan pelatihan terkait pengelolaan sampah, kreativitas, pengembangan soft
skill dan memberikan informasi jika ada lowongan kerja yang cocok buat para
pemulung. Agar taraf penghasilan mereka menjadi lebih baik.
Untuk
pendidikan para pemulung juga, Siti dan teman-teman membantu menghubungkan
dengan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar dan Mengajar) agar para anak-anak pemulung
ini bisa sekolah seperti kejar paket.
Target
Waste Hub Solution
Waste
Hub Solution punya target memiliki 10.000 mitra pemulung,
meningkatkan pendapatan pemulung sebanyak 100 persen, mengelola 1000 ton sampah
per hari, menghasilkan lebih dari 1000 produk daur ulang dan mengembangkan
lebih dari 10 area pusat daur ulang dan pembelajaran di seluruh Indonesia.
Satu
Indonesia Award (SIA)
Atas
dedikasi dari Siti Salamah ini terhadap lingkungan, bumi dan para pemulung ia
pun mendapatkan anugerah SATU Indonesia Awards untuk kategori kelompok pada
tahun 2021. SATU Indonesia Award adalah apresiasi Astra bagi anak bangsa yang
terlah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan
melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi,
serta satu kategori kelompok seperti yang didapatkan Siti Salamah untuk yang
mewakili lima bidang tersebut.
SATU
pada SATU Indonesia Award merupakan kepanjangan Semmagat Astra Terpadu Untuk
Indonesia. Penghargaan ini disponsori oleh PT Astra Internasional Tbk. untuk
Indonesia yang lebih baik.
Sumber
:
www.wikipedia.com
www.satuindonesiaawards.astra.co.id
https://youtube.com/@MataMilenialIndonesiaTV
https://instagram.com/wastehub.id
Mantap orang2 sekarang kreatif banget, sebenarnya kita gak kekurangan orang2 hebat, cuma kekurangan info tentang mereka saja
BalasHapus