Kamis, 19 Oktober 2023

Siti Salamah dan Dedikasinya bersama Waste Solution Hub

 

Siti Salamah dan dedikasinya

“Tolong buangkan sampah.”

Satu kalimat yang hampir setiap hari saya bilang ke suami. Membuang sampah ke depan rumah, untuk selanjutnya diangkut petugas sampah perumahan setiap pukul 10 malam. Hal yang awam terjadi di setiap rumah, tapi pada hakikatnya permasalahan sampah tidak selesai hanya dengan kita menyingkirkan sampah dari rumah kita kemudian berakhir di TPA (Tempat Pemrosesan Sampah Akhir). Permasalahan sampah yang akan kita hadapi lebih rumit dari yang kita bayangkan.

Sebagian dari kita mungkin sudah mendengar tentang TPA Piyungan Yogyakarta yang tutup karena kelebihan kapasitas, sehingga pegangkutan sampah ke TPA tidak dapat dilakukan. Sampah pun menumpuk di TPS. Di saat itulah, masyarakat  bersama jajaran pemerintahan kota dan kabupaten diharapkan mengelola sampah secara mandiri.

Saya merasa permasalahan sampah seperti di Yogyakarta cepat atau lambat akan dialami oleh kota lain. Kehidupan terus berjalan dan sampah akan terus ada. Oleh karena itulah, semenjak dini kita harus mengantisipasi hal itu terjadi atau kalau bisa mencegah hal itu terjadi dengan bertanggungjawab terhadap sampah.

 

Selama lima tahun terakhir, saya memang lebih peduli akan masalah sampah ini walau masih tidak apa-apanya dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh banyak orang. Kadang kalau sudah memilah sampah dari rumah, tapi kebingungan bagaimana selanjutnya sampah ini. Ujung-ujungnya tetap ditaruh di depan rumah untuk kemudian diangkat oleh petugas sampah perumahan.

 

Mengenal Sosok Peduli Sampah

Seseorang bernama Siti Salamah ternyata melihat permasalahan hal ini dan mencoba memberikan solusi. Siti salamah dan dua rekannya yaitu Ranitya Nurlita dan Mohammad  Yusuf kemudian mendirikan sesuatu bernama Waste Hub Solution. Sebuah bisnis sosial yang didedikasikan untuk lingkungan dengan memberdayakan para pemulung.

Cara kerjanya secara sederhana bisa dimisalkan seperti ini : seorang ibu di rumah sudah memilah sampah dan tidak tahu mau dikemanakan sampah tersebut (Persis seperti apa yang saya rasakan) maka Waste Hub Solution ini membantu menghubungkan ke bank sampah, atau pengelola dan pendaur ulang sampah tersebut. Termasuk pengepul dan pemulung. Jadi, hub atau menghubungkan.

 

Sumber : wastehub.id

Asal mula terjadi Waste Hub Solution

Awal mula Siti Salamah (Siti) dan Ranitya Nurlita (Lita) dipertemukan pada Oktober 2017 dalam sebuah forum. Di sana Siti sebagai aktivis pemulung bertemu Lita yang aktivis lingkungan. Dari situ Lita, Siti dan satu orang lagi bernama Yusuf bergabung untuk menggagas Waste Hub Solution  sejak pertengahan 2019.  Kegiatan Waste Hub Solution ini berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di daerah urban.

Masalah sampah tidak akan pernah habis. Di mana kita akan menghasilkan terus sampah. Siti dan teman-teman paham kalau masalah sampah tidak bisa diselesaikan sendiri. Tapi harus diatasi bersama-sama.

Untuk rencana ke depan, Waste Hub Solution akan punya aplikasi di mana ada konsultasi masalah sampah dan akan ada jasa service untuk pengelolaan sampah event dan cluster perumahan dengan proses end-to-end untuk menambah nilai berkelanjutan suatu barang.

 

Sumber : Instagram wastehub.id

Service Event Waste Hub Solution

Suatu hari saat jalan kaki pagi hari di sebuah kawasan pertokoan yang terdapat banyak cafe, saya menemukan banyak sekali sampah.  Pada dini harinya memang ada final Liga Champions yang mempertemukan Manchaster City dan Inter Milan. Adanya event tersebut membuat sampah banyak sekali berhamburan sisa dari event.

Itu adalah salah satu contoh.  Pada hakikatnya di kehidupan kita banyak sekali acara yang masih belum bisa menerapkan less waste apalagi zero waste. Waste Hub Solution pun melihat peluang ini untuk membuat sampah hasil event tidak memenuhi TPA.

 

Mereka punya layanan jasa service event yang pernah dilakukan adalah pada Halal Festival. Pada saat itu ada 6 ton sampah yang tidak diserahkan ke TPA dan ada 3 ton sampah organik yang dijadikan kompos dan diserahkan ke pengunjung pada hari ketiga.

Tata cara Waste Hub Solution menangani event tersebut dengan menyediakan tempat untuk mendrop sampah, ada juga relawan yang memberikan edukasi ke pengunjung untuk memilah sampah dan lingkungan. Saya rasa ini sebuah ide yang sangat brilian agar acara-acara yang kita laksanakan tidak menyumbang sampah ke TPA.

 

Pemberdayaan Para Pemulung

Selain masalah sampah, Waste Hub Solution juga punya kegiatan pelatihan intensif pemulung yaitu dengan pemberdayaan para pemulung. Kegiatannya bisa berupa memberikan pelatihan kepada pemulung, memberikan pendidikan dan sebagainya.

Sampah selain berakhir di TPA juga didaur ulang berupa kerajinan. Waste Hub Solution juga memberikan akses untuk para penggerak daur ulang yang suka bikinan kerajinan mereka bantu menjualkan atau mempromosikan.

 

Penjemputan Sampah

Bagaimana tips dari Mbak Siti untuk masalah sampah ini buat ibu rumah tangga? Kata mbak Siti semua bisa dimulai dengan memilah sampah dari rumah. Karena dari Waste Hub Solution sendiri juga ada program penjemputan sampah dengan jumlah sampah minimal 5 kg.

 

Waste Hub Solution meningkatkan skill pemulung

Siti Salamah menbina para pemulung sejak Mei 2015. Ia mencoba memberikan pendekatan dan ia melihat banyak sekali masalah dari para pemulung dari hal pendidikan, kesehatan dan yang lainnya. Begitu juga dengan identitas, seperti para pemulung ini menikah siri, tidak punya identitas dan akhirnya memilih tidak sekolah dan tidak akses ke layanan kesehatan.

Berangkat dari permasalahan itu, Siti merasa harus ada pembinaan untuk para pemulung. Para pemulung adalah peran penting bagi lingkungan. Para pemulung adalah orang paling jago dalam hal pemilahan sampah. Waste Hub Solution ingin pemulung punya level yang lebih tinggi

Banyak pihak yang mencoba peduli pada pemulung tapi kebanyakan mereka ingin memberikan bantuan, hanya datang dan kemudian selesai. Hal ini menjadi tantangan tersendiri buat Siti Salamah.

Siti salamah dan teman-teman kemudian menjadikan ini sebagai tantangan bagaimana terikat sama pemulung untuk membantu permasalahan sampah. Siti dan teman-teman mengadakan pelatihan terkait pengelolaan sampah, kreativitas, pengembangan soft skill dan memberikan informasi jika ada lowongan kerja yang cocok buat para pemulung. Agar taraf penghasilan mereka menjadi lebih baik.

 

Untuk pendidikan para pemulung juga, Siti dan teman-teman membantu menghubungkan dengan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar dan Mengajar) agar para anak-anak pemulung ini bisa sekolah seperti kejar paket.

 

Target Waste Hub Solution

Waste Hub Solution punya target memiliki 10.000 mitra pemulung, meningkatkan pendapatan pemulung sebanyak 100 persen, mengelola 1000 ton sampah per hari, menghasilkan lebih dari 1000 produk daur ulang dan mengembangkan lebih dari 10 area pusat daur ulang dan pembelajaran di seluruh Indonesia.

 

Satu Indonesia Award (SIA)

Atas dedikasi dari Siti Salamah ini terhadap lingkungan, bumi dan para pemulung ia pun mendapatkan anugerah SATU Indonesia Awards untuk kategori kelompok pada tahun 2021. SATU Indonesia Award adalah apresiasi Astra bagi anak bangsa yang terlah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi, serta satu kategori kelompok seperti yang didapatkan Siti Salamah untuk yang mewakili lima bidang tersebut.

SATU pada SATU Indonesia Award merupakan kepanjangan Semmagat Astra Terpadu Untuk Indonesia. Penghargaan ini disponsori oleh PT Astra Internasional Tbk. untuk Indonesia yang lebih baik.

 

Sumber :

www.wikipedia.com

www.satuindonesiaawards.astra.co.id

https://youtube.com/@MataMilenialIndonesiaTV

https://instagram.com/wastehub.id

1 komentar:

  1. Mantap orang2 sekarang kreatif banget, sebenarnya kita gak kekurangan orang2 hebat, cuma kekurangan info tentang mereka saja

    BalasHapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...