Mengapa ada lirik
lagu ‘lebih baik sakit gigi daripada sakit hati’? Mengapa sakit gigi? Mengapa
bukan sakit perut atau sakit kepala atau sakit jempol sekalian? Jawabannya
mungkin karena sakit gigi itu sakitnya banget nget nget. Ibaratnya kastanya
sama, seperti All England dan Kejuaraan Dunia, jadi layak untuk disandingkan.
Kalau disuruh
milih, milih mana? Sakit gigi atau sakit hati? Kalau saya sih jelas. Bakalan
golput. Enggak milih keduanya. Hahaha… Lagian siapa juga yang mau sakit kan ya?
Tapiii… Kadang sakit itu datang. Semoga menjadi penggugur dosa. Seperti saya
kemarin yang mengalami namanya sakit gigi.
Rasanya tentu
saja tidak enak banget. Saya mengalaminya sekitar rabu siang. Hari-hari
sebelumnya saya memang merasa ada yang tidak nyaman di gigi saya. Tapi, kalau
udah sikat gigi, rasa tak nyaman itu perlahan hilang. Nah, di hari rabu itu
gigi saya nyeri dan tidak hilang-hilang walaupun udah sikat gigi. Bawaannya
jadi emosi karena badan juga jadi ikutan tidak enak.
Hari kamis, suami
sudah berencana untuk mengurus sesuatu di Balikpapan. Jadilah berhubung saya
rabu udah sakit gigi, jadi mau sekalian ikut aja mau ke dokter gigi. Walau
agak-agak takut juga sih ke dokter gigi. Cerita ke teman di satu grup dan
semuanya mendorong agar segera memeriksakan gigi saya daripada sakit
berkepanjangan.
Saya pun mulai googling dokter-dokter gigi yang ada di
Balikpapan. Cari yang praktek pagi di rumah sakit yang menjadi rekanan dari
kartu asuransi yang saya pegang. Saya pegang kartu Avrist. Asuransi dari kantornya suami. Ada empat rumah sakit di Balikpapan yang menerima asuransi Avrist,
yaitu Rumah Sakit Pertamana Balikpapan, Rumah Sakit Siloam, Rumah Sakit Restu
Ibu, dan Rumah Sakit Balikpapan Baru. Selain empat itu juga ada RSIA Permata
Hati, Panacea Clinic, dan Klinik Medika Utama (KMU Setiara).
Awalnya saya
maunya ke Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, karena sudah pernah berobat ke sana
jadi sudah tau prosedurnya. Tapi waktu dicek tidak ada dokter gigi yang praktek
pagi. Semuanya sore. Karena mau balik ke Handil yang jaraknya kurleb 90 km dari
Balikpapan hari itu juga dan supaya tidak pulang kemalaman jadi saya mencari
yang praktek pagi. Di samping, udah sakit banget ini giginya. Hihihi… Kemudian
dapat jadwal dokter gigi di Rumah Sakit Restu Ibu yang praktek pagi. Jadi, RS
Restu Ibu yang jadi tujuan.
Tadinya sih
pengin beresin urusan suami dulu, baru urusan berobat saya. Tapi, di jalan dan
sepagian itu gigi saya tambah tidak enak. Akhirnya suami bilang, antar saya
berobat dulu baru ngurus urusan dia. Jadi, setelah sampai ke Balikpapan
langsung menuju ke RS Restu Ibu.
Berhubung pertama
kali datang ke sana, jadi, registrasi dulu. Pertama ambil nomor antrian dulu di
satpam. Nomor antrian ini ada beberapa macam, ada yang BPJS, ada yang asuransi lain, dan umum. Saya ambil
asuransi lain karena saya megang kartu asuransi Avrist. Untuk menunggu
antriannya, Alhamdulillah tidak lama. Saya registrasi dan diminta fotocopy
kartu asuransi tersebut.
Prosesnya sih tidak
memakan waktu lama, langsung bisa menuju poli gigi. Di poli gigi juga sedang tidak
ada pasien, jadi, saya bisa langsung ditangani. Ajaibnya, waktu di sana kok
sakit giginya mendadak hilang? Hihihi…. Kemudian terjadi dialog antara saya dan
dokter.
Dokter :
“Sakitnya sejak kapan?”
Saya : “Sejak kemarin, Dok.”
Dokter :
“Tadi malam bisa tidur?”
Saya :
“Bisa, Dok.”
Dokter :
“Tadi malam minum obat?”
Saya :
“Enggak, Dok.”
Dokter :
“Tadi pagi minum obat?” (Saya berada di ruang praktek menjelang jam 10 pagi.
Saya :
“Enggak juga. Belum ada minum obat sama sekali, Dok.”
Dokter :
“Oh, berarti sakitnya masih bisa ditahan ya. Jadi enggak minum obat."
Saya sih cuma mingkem doang dibilang gitu.
Padahal kejadian sebenarnya saya tidak tahu harus minum obat apa. Hahaha…
Pengin sih menengak ponstan tapi lagi tidak ada stok ponstan di rumah. Tapi
emang sakitnya masih bisa saya tahan karena saya masih bisa ketawa melihat foto
Chen Qingchen di Instagramnya Anders Skaarupraz. (Chen Qingchen dan Anders itu
nama atlet bulutangkis)
Setelah diperiksa, ternyata ada gigi saya
yang berlubang dan juga ada akar gigi yang kemungkinan bisa bikin sakit juga.
Tapi, ngilu kemarin sih ternyata berasal dari gigi yang berlubang dan langsung
ditambal.
Penambalannya tidak
lama, tapi kemudian saya minta yang akar gigi itu dicabut aja sekalian. Karena
saya merasa kemarin sakitnya di situ. Dokternya nanya, beneran saya mau cabut.
Saya bilang iya. Walaupun sekejap kemudian saya ragu sama keputusan saya. Tapi
ya sudahlah udah bilang minta cabut. Lagipula dokternya bilang tidak lama kok
mencabut akar gigi itu.
Bagaimana
rasanya? Sakit. Hahaha…
Saya tidak berani
lihat apa aja yang dimasukkan ke mulut saya. Entah disuntik atau apa, tapi
memang ada sakit yang dirasakan. Sakit banget. Dokternya cuma bilang tahan
sebentar dan santai saja lemaskan badan. Saya cuma berusaha meyakinkan diri
harus melewati rasa sakit itu agar nanti sakitnya gigi saya sirna. Setelahnya mulut
saya dua atau tiga kali terasa pahit dan tiap ditanya apa terasa pahit dan saya
jawab ya saya disuruh kumur-kumur.
Perlahan rasa
sakit itu hilang dan akar gigi saya mulai dicabut. Berasa banget waktu dicabut
itu bagaimana akar gigi itu dicerabut dari badan saya. Tapi enggak berasa sakit
mungkin karena pengaruh bius di sekitaran akar gigi itu. Dan tidak lama
kemudian semua beres. Ada kapas tampon yang disumpalkan ke gigi saya yang
dicabut yang harus saya gigit selama kurleb satu jam.
Saya diberi resep obat, juga kertas yang
menjadi acuan untuk menjadi perhatian saya setelah pencabutan gigi. Setelah
selesai di poli gigi, saya kembali ke tempat saya mendaftar tadi. Ambil obat di
apotek dan mengurus penyelesaian administrasi.
Yang Perlu Diperhatikan Setelah Cabut Gigi |
Bayar berapa?
Tidak tahu karena pakai asuransi. Jadi, tidak bayar sama sekali.
Setelah semua
beres, saya dan suami pun keluar rumah sakit dan menuju kantor pajak
Balikpapan. Iya, urusan suami ke Balikpapan karena mau laporan SPT sebagai
warga negara yang bijak. Dan di perjalanan itu rasa nyeri kembali menyerang.
Saya mulai khawatir. Kok tambah sakit ya? Rasanya lebih sakit dari sebelumnya.
Enaknya saat itu harusnya saya rebahan aja di tempat tidur yang nyaman. Tapi
karena tidak pulang ke rumah jadi ya hanya bisa menahan saja rasa sakitnya.
‘Harap bersabar…
Ini Ujian…’
Sampai di kantor
pajak dan menghadapi antrian yang panjang rasa sakitnya semakin menjadi.
Akhirnya minum obat penahan nyeri deh dan Alhamdulillah rasa sakitnya perlahan
menghilang. Dan itu rasanya luar biasa. Setelah 24 jam bergelut dengan rasa
sakit dan mendapati rasa sakit itu sirna rasanya Alhamdulillah banget…
Rasa sakit sirna bertepatan dengan beresnya
urusan suami di Kantor Pajak Pratama Balikpapan. Ketika kami mau pulang, hujan
deras mengguyur kota Balikpapan. Saya dan suami tertahan beberapa lama dan
tidak bisa menuju mobil yang diparkir di luar kantor pajak. Setelah beberapa
saat, akhirnya dibantu oleh satpam yang meminjamkan payung, saya dan suami
berhasil masuk mobil.
Cerita hari itu
tidak berakhir sampai di situ. Ketika sudah berhasil masuk mobil dan memacu
mobil membelah kota Balikpapan, di beberapa bagian kota terjadi banjir. Kami
terjebak banjir. Ke mana pun mengambil arah genangan air menghadang. Akhirnya
tertahan di jalan karena mobil di depan juga pada berhenti. Kalau diteruskan maka akan melewati genangan air yang cukup tinggi.
Mobil tertahan karena banjir |
Hujan deras terus
mengguyur kota Balikpapan. Posisi mobil persis berada di sebelah parit. Saya
mulai cemas kalau air masuk mobil karena air di parit sudah meluap ke jalan
raya. Beberapa kali saya membuka pintu mobil dan melihat kedalaman air di jalan
raya. Air yang menggenang masih jauh dari badan mobil tapi hujan masih
mengguyur dengan deras.
Parit yang sudah mulai surut karena hujan sudah mereda |
Semua pengendara mobil dan motor memang
tertahan di jalan saat itu. Saya bersyukur saat itu sudah tidak sakit gigi
lagi. Akhirnya saya memutuskan tidur saja di dalam mobil walaupun tidurnya
sekejap saja. Ketika hujan mulai mereda, kendaraan di depan juga tak kunjung
bergerak. Harus menunggu agak lama supaya air di jalanan surut dan jalan bisa
dilewati.
Setelah mobil bisa jalan dan terbebas dari
kemacetan rasanya luar biasa. Bersyukur mobil tidak terseret arus banjir, dan
bersyukur bisa meneruskan perjalanan.
Macet karena banjir |
Balikpapan memang kerap dilanda banjir di
beberapa sudut kota jika hujan deras mengguyur. Tentu saja ini banyak merugikan
warganya seperti yang saya alami tertahan di jalan tanpa bisa melakukan
apa-apa. Belum lagi setelahnya saya mendengar ada yang ketinggalan pesawat
akibat tertahan di jalanan karena banjir itu. Semoga pemerintah kota Balikpapan
bisa segera mengatasi masalah ini. Banjir kalau hujan deras padahal baru
beberapa jam hujan mengguyur kota.
Itulah cerita saya pekan kemarin. Jum’at
subuh ketika bangun pagi, saya bersyukur luar biasa bisa bangun tanpa ada rasa
sakit di gigi. Nikmat sehat itu luar biasa ya.
sakit gigi itu, sakitnya bisa ke seluruh tubuh ya mba... ALhamdulillah sudah plong tdk sakit lagi ya... :)
BalasHapusIya banget, Mbak. Serba ga enak -_-. Iya, Mbak. Alhamdulillah dah ga sakit lagi :-)
Hapusaku baru dua hari lalu ke dokter gigi buat tampal. ini keknya sakit lagi di gigi lainnya :((
BalasHapusDuh :-( Ini saya juga kadang cemas kalau ada yang enggak enak di gigi. Masih terbayang sakitnya :(
HapusHaduh kak, kamu berani banget. Aku mau cabut aja maju mundur, untuk gigi geraham bungsu kanan bawah. Aku kudu rontsen dulu, baru pencabutan. Aku masih bermasalah soal gigi nih, kemarin mau dibersihin karangnya aja, kata dokter radang gusi nugu sembuh dulu kalo dipaksakan akan banyak darah yang keluar.
BalasHapusperiksanya aja jauh banget, tapi karena udah cocok ama dokter itu ya seneng aja. Cuman untuk pembiusan belum berani harus ke RS. syedihh
Beranikan, Nyi. Aku juga kemarin maju mundur cantik. Pikiran macam2 bakalan operasi gigi lah. Tapi daripada sakit berkepanjangan dan aku sudah ga tahan juga sama sakitnya ya memberanikan diri ke dokter. Semoga cepat sembuh ya, Nyi.
HapusAku juga pernah sakit gigi mba waktu tahun 2005 ahahha dan ga mau lagi 1 gigi geraham akhirnya dicabut karen bolongnya udah ga bisa ditambal lagi :D
BalasHapusAlhamdulilah sejak kejadian itu aku mulai concern rawat gigi soalnya sakitnya itu masih bisa dibayangkan :D
lekas sembuh mba moga ga terjadi lagi aamiin
Aamiin... Aamiin.. Iya, Mbak Herva. Sakit gigi itu emang sesuatu ya. Ga enaaak banget. Iya nih saya juga diingatkan suami buat ngejaga gigi. Suka bandel soalna :D
HapusSungguh perjuangan kena banjir segala Mbak. Memang sakit gigi berjuta rasanya. Alhamdulillah, moga2 nggak sakit lagi Mbak :)
BalasHapusIya, Mbak Wahyu. Untung pas banjir udah ga sakit jadi bisa tidur di mobil. Heheh... Aammin, Mbak..
Hapusakupun msh punya PR dg gigiku yang bolongnya udah terlalu besar dan tambal terus hampir tiap 2 bulan. capeek *eh kok malah curcol...
BalasHapusMasalah gigi emang aneka rupa ya, Mbak. Semoga segera sembuhnya giginya, Mbak. Saya juga diminta dokter menterapi gigi dengan cara oles odol khusus di gigi dan diamkan bentar.
HapusKasihan jg yg lagi sirnas, kejebak banjir, sama halnya dengan cabang roti gembong, yg gak bisa nerima pasokan karna banjir (gor sirnas dan pusat roti gembong itu dekatan)
BalasHapusIya, Ki. Banyak juga kabarnya yang ngebatalin gojek karena banjir kemarin. Enggaak nyangka kita ngalamin ya setelah selama ini cuma baca berita di portal Balikpapan. Semoga ga kejadian lagi. Takut genangan sampai masuk mobil :D
Hapusalhamdulillah ya, sakit giginya ngga barengan dengan kebanjiran.
BalasHapusga kebayang deh rasanya kalau keduanya berkumpul jadi satu :P
Iya, Mbak. Bener banget. Uring2an deh saya kalau pas banjir itu masih sakit gigi. Hehehe...
Hapusaku jg golput kalo hrs milih sakit gigi ato sakit ati... tp kalo ga bisa golput mba, aku milih mndingan sakit ati ;p... seriusss... krn aku tau sakit gigi itu seperti apa rasanya wkwkwkwkw ;p.. kapok... dulu pas sd gigiku super duper parah... bertumpuk2, trs ada yg jarang, trs tonggos pula.. komplitlah sudah... akhirnya dokter udh ksh ultimatum, kalo mau bgs pas aku dewasa nanti, hrs mulai di cabutin gigi2 yg numpuk... baru bisa dipsang behel... proses nyabutin giginya ga bisa cuma sehari dua... tapi makan waktu 6 bulan, krn gigi yg hrs dibuang ada beberapa, trs memang ga bisa lgs dicabut semua ;p.. Pingsan aku bisa2... bayangin aja gigi sehat, disuntik pake suntikan gusi yg mirip suntikan sapi itu... aku msh ngilu ngebyangin... blm lagi kalo biusnya ilang.. omg... rasa2nya pgn getok kepala pake martil saking pusingnya... pasang behel sama aja parahnya... gigi berasa di tarik kuat bgt.. sampe kesentuh jari aja sakitnya bukan main... dan itu aku tahanin ampe kls 1 smu ;pp.. barulah semua penderitaan dr sd ilang ;p... makanya aku sangat perhatian ama perawatn gigi, krn g pgn lg ngalamin sakit yg begitu
BalasHapusYa ampuuun, Mbak. Saya aja ngilu nih ngebayangin. Huhuhu... Saya kemarin sepertinya disuntik juga dan rasanya sakiiiit banget. Sampai dokternya cuma bilang tahan ya sakitnya. Huhuhu... Trus pas biusnya ilang itu, Ya Allah, sakit banget. Lebih sakit dari sebelumnya. Iya bener, Mbak. Gigi harus dijaga banget ya. Kita baru berasa nikmatnya gigi sehat setelah sakit.
Hapusmbaa saya ikutan golput ya. ga milih sakit gigi atau sakit hati juga. eh tapi sakit gigi itu memang sesuatu banget dehhh.. sampai jam berdetak pun bikin gangguuu... rasa mau dilempar.. selamat ya mba mudah2an tak datang lagi sakitnya.
BalasHapusAamiin... Aamiin... Iya, Mbak Ira. Suami deh kena omelan saya. Diajak ngobrol aja emosiiii sayanya. Hehehe...
HapusSakit banget abis cabut gigi geraham bungsu atas, dua minggu aku baru bisa makan karena akarnya ada yang menonjol. Lekas sembuh ya Yanti.
BalasHapusDuh, Mbak Naqiy.. Sampai dua minggu ya baru bisa makan. Hiks. Saya langsung bisa makan sih hari itu juga. Aamiin. Alhamdulillah dah ga sakit lagi, Mbak. Semoga ga muncul lagi sakitnya.
HapusDuhhh...sakit gigi itu nyebar nyerinya
BalasHapusngapa2in juga ga enak
Iya banget, Mbak. Ga enak ngapa2in :(
Hapuswkwkwkwk... sakit gigi itu rasanya ingin jambak2in orang-orang ya, mba. ^_^
BalasHapusIyaaa. Hahahaha.... Bawaannya emosiiiii...
HapusAlhamdulillah hingga saat ini saya gak pernah sakit Gigi, semoga enggak untuk selamanya ....
BalasHapusSakit Gigi Katanya sangat menyakitkan dan menyedihkan ...
Udah sakit gigi ketemu banjir pula lagi ya, Mba :D
BalasHapus