Senin, 22 Mei 2017

Mengulik Kebiasaan Saat Ramadan

            Manusia diciptakan aneka rupa oleh Tuhan. Tidak ada manusia yang sama persis bahkan kembar sekali pun. Apalagi kalau sudah menyangkut tentang kebiasaan. Antara yang satu dengan yang lain bisa saling berbeda. Jangankan tentang partai politik, urusan makan bubur aja bisa beda. Ada yang makan bubur diaduk, ada yang enggak pakai diaduk. Kamu tim mana?

            Saya tim makan bubur tanpa diaduk. Saat menyendok bubur, maka sendok juga sebagian akan menyendok bahan-bahan tambahan pada bubur, seperti kuah, bawang goreng, ayam suwir, dan kerupuk. Kemudian dikunyah perlahan. Seterusnya begitu, hingga suapan terakhir. Perkara nanti di perut juga tercampur dan ngapain repot-repot tidak diaduk, itu biarlah menjadi urusan perut. Yang penting buat mata, lidah, dan tangan, tanpa diaduk adalah cara paling kece.


            Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadan. Di bulan suci di mana umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh, maka beberapa kebiasaan pun bisa berbeda antara satu yang lain. Tim A dan Tim B. Seperti beberapa poin berikut ini :

1.     Tim sahur makan nasi atau tidak makan nasi?

Sahur adalah bagian penting saat berpuasa untuk mempersiapkan amunisi seharian berpuasa. Tidak hanya itu, sahur juga mempunyai keberkahan seperti yang disabdakan Rasul : ‘Bersahurlah kalian karena dalam sahur ada keberkahan’. Jadi, sahur memang sesuatu yang jangan sampai terlewatkan.

Sahur makan nasi atau tidak makan nasi?

Kalau di rumah orangtua, saya bisa sahur lengkap seperti makan siang. Nasi dan lauk pauk. Namun, semenjak menikah, saya dan suami memilih sahur secara simpel dan tidak repot. Jarang sekali kami menyantap nasi saat sahur. Penggantinya dengan makan buah-buahan dan minuman nutrisi yang dikocok itu atau susu. Tapi, kalau sedang berada di rumah orangtua, ya, makan nasi juga. Mengikuti kebiasaan di rumah tersebut. Jadi intinya kebiasaan.
 
Kalau enggak makan nasi, ganti kentang aja kali ya.
Ini kentang goreng dengan ikan dori tepung
Untuk tahun ini, saya tawarkan ke suami apakah mau makan nasi lengkap dengan lauk pauk dan sayur mayur atau tetap seperti kebiasaan kami tahun-tahun sebelumnya. Ia memilih untuk meneruskan tradisi tahun-tahun sebelumnya. Kenapa kalau di rumah orangtua saya ikut makan nasi dan lauk pauk? Karena mama saya suka cemas kalau saya tidak makan nasi saat sahur. Hihihi….

2.     Tim buka dengan makanan berat atau tidak?

Apa yang menjadi santapan saat berbuka? Kurma dan buah-buahan atau langsung sepiring nasi Padang?
 
Halo, Nasi Padang
Ini juga berbeda antara di rumah orangtua dan kebiasaan saya dengan suami. Di rumah orangtua saya terbiasa makan lengkap sebelum shalat maghrib. Sementara bersama suami, kebiasaannya hanyalah berbuka sekadarnya, kemudian shalat maghrib. Kalau masih kenyang, makan beratnya sehabis tarawih, kalau dirasa lapar, setelah maghrib makan berat deh.

3.     Tim makan lagi habis tarawih atau tidak?

Kalau sudah makan lengkap saat berbuka atau setelah maghrib, makan lagi setelah tarawih atau tidak? Tidak, saya tidak makan, tapi cukup ngemil bakso. Hahaha….

Kalau untuk yang satu ini tergantung persediaan dan situasi. Tapi biasanya sih jarang, cukup makan sekali aja, bada’ maghrib atau setelah tarawih. Paling ngemil kue atau apalah. Tapi ngemil kuenya 10? Ya tidak sebanyak itu juga sih. Hihihi….

Berpuasa adalah menahan lapar dan haus, bukan memindahkan waktu makan pagi dan siang plus camilan menjelang siang dan sore ke malam hari. Semoga saya terus mengingat hal itu.

4.     Tim tilawah dengan mushaf atau aplikasi di ponsel?

Bulan Ramadan itu bulan mulia di mana pahala dilipatgandakan saat beribadah. Jadi, emang bulan Ramadan kerap membuat kita termotivasi untuk beribadah lebih banyak dari biasanya. Kalau kata abah saya, pekerjaan yang biasanya menghasilkan bonus membuat kita lebih bersemangat, maka seperti itulah Ramadan. Karena bonus pahalanya banyak, jadi ibadahnya harus lebih dari bulan-bulan lain termasuk tilawah.
 
Halaman depan Al-Qur'an di ponsel
Nah, di zaman gadget ini, Al-Qur’an juga bisa kita akses melalui aplikasi di ponsel. Teman-teman tim tilawah pakai mushaf (lembaran kertas) atau pakai ponsel? Dulu, saya tim pakai mushaf juga. Lebih syhadu dan lebih nyaman di mata. Tapi, setelah melihat suami yang seperti keenakan tilawah pakai aplikasi di ponselnya jadi ikutan gaya suami deh.

5.     Tim buka puasa dengan kurma atau tidak?

“Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air.”

Berdasarkan hadist Nabi tersebut, maka saya juga mengusahakan berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma digantikan dengan air dan buah-buahan lainnya tapi diutamakan adalah kurma. Biasanya sih setelah masuk waktu maghrib, mengucap basmalah, makan kurma dan minum seteguk atau dua teguk air, kemudian berdoa. Berdoa sebelum buka puasa dan beberapa buka puasa itu bagus banget, kan, ya. Jadi mengusahakan sekali tidak melewatkan berdoa di saat-saat itu.

  “Abdullah bin Amr r.a meriwayatkan bahwa Nabi SAW. Bersabda, : “Sesungguhnya orang yang berpiasa, ketika dia berdoa saat (memasuki) waktu berbuka, maka doanya tidak ditolak.”

6.     Tim pakai baju baru saat lebaran atau tidak?

Saat lebaran kita dianjurkan memakai baju terbaik yang kita punya. Baju terbaik, bukan baju baru. Artinya memang tidak harus baru. Saya pun demikian, kalau ada baju baru, ya, Alhamdulillah. Kalau tidak ada baju baru ya tidak apa-apa masih ada baju yang lama.

Walaupun begitu, ada orang-orang di mana kerap kali mereka jarang membeli baju selama setahun. Jadi, saat lebaran adalah saat mereka beli baju baru. Bukan berfoya-foya dengan menambah baju, tapi memang saatnya beli baju.

Kalau membeli baju lebaran, saya seringnya ogah nyari kalau pas puasa Ramadan. Udah berjejal, dan capek pula. Jadi nyarinya emang sebelum Ramadan. Solusi lain agar tidak berjejal adalah belanja online. Tidak perlu bayar parkir juga. Hihihi….  Salah satu pilihan belanja baju lebaran itu di Zalora. Ada banyak pilihan baju lebaran 2017 di Zalora yang bisa dipilih.

            Itulah beberapa kebiasaan saat Ramadan, di mana bisa saja antara yang satu dengan yang lain itu berbeda. Jangankan dengan keluarga yang lain, satu keluarga aja bisa punya kebiasaan yang berbeda. Seperti saya punya kebiasaan yang beda jika berada di rumah bersama suami dengan berada di rumah bersama orang tua. Apapun itu semoga kita bisa optimal dalam menjalankan ibadah Ramadan tahun ini.


            Selamat menyambut Ramadan buat teman-teman semua. Semoga Ramadan kali ini lebih baik dari Ramadan sebelum-sebelumnya hingga nanti ketika Syawal menjelang kita bisa kembali fitrah. Semangat menyambut Ramadan semoga detik-detik yang berlalu di Ramadan tidak terlewat sia-sia. 

7 komentar:

  1. Kebanyakan kita sama mbak! *kompak
    Tapi saya ga pake hp kalau tilawah. Kayaknya lebih berasa kalau pake musaf. Terasa megangnya :)

    Selamat menyambut Ramadhan mbak Yanti

    BalasHapus
  2. Selamat menyambut ramadhan juga kakak
    Bentar lagi hureee ... alhmadulillah ya kita masih diberikan umur panjang
    aku masuk yang Tim mana ya :-D tapi aku juga berusaha santap kurma. Kalo ada, kalo ga paling buah sama air. Bubur aku diaduk, sahur pake nasi kadang mie hehehe

    BalasHapus
  3. Marhaban ya ramadhan. Saya menantikan resep-resep kolak manik yang dibagikan ibu admin nanti saat ramadhan ya 😊😊😊

    BalasHapus
  4. Seru ya, setiap keluarga punya kebiasaan masing2... Semoga bisa memanfaatkan wkt tsb dgn baik

    BalasHapus
  5. Wah aq tim buka dengan makanan ringan dan makan berat habis tarawih sama tim beli baju pake online aja, hemat waktu hihiiii

    BalasHapus
  6. saya jarang beli baju lebaran, paling buat anak aja

    BalasHapus
  7. selamat menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan mbak Yanti...
    pasti pasar wadai mulai dipadati pelanggan ya..
    kalau aku tim buka dan sahur pakai buah aja

    BalasHapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...