Rabu, 17 Februari 2021

Transit

 

            

Garuda Indonesia

  Penerbangan transit tak pernah masuk dalam kamus saya ketika memilih penerbangan dari Banjarmasin ke Balikpapan atau sebaliknya. Yah, namanya juga masih satu pulau di pulau Kalimantan. Kalau bisa langsung kenapa harus transit? Tapi, ternyata saya merasakan juga pengalaman tersebut. Terbang dari Banjarmasin menuju Balikpapan tapi mampir di Jakarta dulu. Buat yang tujuannya ke Pontianak, pengalaman ini mungkin biasa. Tapi, buat saya ini sesuatu yang baru.

              Beberapa waktu yang lalu, saya memang mudik ke kampung halaman saya Barabai. Pasca banjir besar yang melanda Barabai tanggal 14 Januari 2021, rasanya ada yang mengganjal kalau saya belum pulang menjenguk kedua orangtua saya. Setelah dua pekan di Kalimantan Selatan, saya pun memutuskan untuk kembali ke Balikpapan.


              Di zaman pandemi ini, naik pesawat urusannya tidak semudah biasanya. Ada rapid test yang harus dilakukan sebelum terbang. Biasanya saya akan rapid test dulu, baru deh beli tiket pesawat. Tapi, beberapa hari sebelum mudik saya rutin cek harga tiket dan kaget aja harga tiketnya hanya 600an ribu. Padahal biasanya 800-900 ribuan. Setelah berdiskusi dengan suami, akhirnya saya memutuskan untuk membeli tiket Garuda Indonesia dengan jurusan Banjarmasin – Balikpapan dengan membayar 660 ribu. Walaupun saat itu belum rapid test.

                    Baca juga : Terbang Saat Pandemi

Belinya penerbangan langsung BDJ - BPN


              Banjir besar yang melanda Kalimantan Selatan pertengahan Januari kemarin memang mengubah banyak hal. Salah satu jembatan yang merupakan akses utama dari kabupaten tempat orang tua saya tinggal menuju bandara terputus. Jembatan sedang dibangun karena itulah buat melewati jembatan darurat hanya satu arah. Kalau lalu lintas sedang padat, bisa terjadi macet panjang. Hal itulah membuat saya memutuskan H-1 sebelum Kembali ke Balikpapan untuk ke Banjarbaru terlebih dahulu. Agar ke bandaranya bisa lebih mudah dan tepat waktu tanpa rasa was-was.

e ticket baru


             
Ketika di perjalanan menuju Banjarbaru, saya kaget sendiri pas ada notifikasi yang menyebutkan kalau saya ada penerbangan pagi pukul 9.20 ke Jakarta dan pukul 13.15 ke Balikpapan. Padahal penerbangan saya terjadwal pukul 15.20 dari Banjarmasin menuju Balikpapan. Saya pun lantas mencoba check in online tapi gagal. Kebingungan saya itu akhirnya terjawab saat sudah sampai di Banjarbaru, pihak Garuda Indonesia menelpon dan memberitahukan kalau rute penerbangan memang diubah. Yang tadinya penerbangan langsung BDJ – BPN Pukul 15.20 – 16.20 menjadi penerbangan transit BDJ – CGK Pukul 09.20 – 10.10 dan lanjut CGK – BPN Pukul 13.15 – 16.45.

              Waktu ditelpon begitu, saya nge-blank sih menanggapinya gimana. Kaget gitu. Saya akhirnya cuma bertanya kalau penerbangan langsung bisa hari apa? Pihak Garuda Indonesia bilang tidak bisa memastikan karena sekarang penerbangan langsung cuma ada dua kali seminggu. Akhirnya ya mau gimana lagi, saya setuju saja dengan perubahan jadwal tersebut. Begitu saya setujui dan telpon ditutup, e-ticket baru dikirimkan ke email saya.

              Perubahan jadwal ini sebenarnya tidak terlalu masalah buat saya. Toh, saya di Banjarbaru juga enggak ngapa-ngapain selain menunggu penerbangan buat keesokan harinya. Tapiiii…. Saya bukan orang yang super tenang saat naik pesawat. Gelisah saat lepas landas dan mendarat. Pikiran-pikiran buruk saat menaiki pesawat itu selalu ada dan terbayang-bayang. Apalagi kalau ingat kejadian SJ 182 beberapa pekan yang lalu. Tapi ya mau bagaimana lagi. Bismillah saja. Kata kakak saya, nikmati saja perjalanannya.

Boarding Pass double

         Esok harinya pagi-pagi setelah sarapan, saya diantar kakak menuju bandara Syamsuddin Noor. Langsung check in (walau sudah check in online tapi tetap harus lapor buat dapat boarding pass dan taruh bagasi) dan pemeriksaan surat rapid test dan sebagainya. Bersamaan saya check in juga ada penumpang yang menuju Balikpapan lewat Jakarta. Saya pun diberi boarding pass double, untuk ke Jakarta dan ke Balikpapan. Bagasi yang saya bawa ditandai transit sama pihak bandara.

              Ketika menunggu boarding, ada pengumuman naik pesawat untuk maskapai Lion Air. Saya jadi merasa geli sendiri menyaksikan penumpang Lion Air satu-satu menuju pesawat. Mereka ke Balikpapan bisa cepat sampai, sementara saya dan penumpang yang lain harus ke Pulau Jawa dulu.

              Lalu, apakah saya menyesal memilih Garuda Indonesia karena kudu menempuh perjalanan panjang?

Seat Distancing Garuda Indonesia
Dari 3 kursi, duduk sendiri

Tidak juga sih. Memilih maskapai Garuda Indonesia memang sesuai anjuran suami. Supaya lebih aman katanya di masa pandemi ini karena Garuda Indonesia menerapkan seat distancing. Di bulan September 2020 kemarin saya sempat naik maskapai lain dan ngeri sendiri karena tanpa ada jarak antara penumpang. Belum lagi banyak yang batuk dan membuka masker saat pesawat di udara.

Makanan di Garuda Indonesia

             Singkat cerita akhirnya pesawat terbang menuju Jakarta. Di masa pandemi ini ternyata tidak ada lagi proses pembagian makanan dengan minuman yang ditanya satu-satu kita mau minum apa? Yang ada langsung dibagikan jus dan kotak makan yang di dalamnya ada air mineral. Di kotak makan pun cuma ada roti, kue, dan wafer. Kemudian ada pengumuman yang menyebutkan lebih baik makanan disimpan dan tidak dimakan di pesawat sehingga kita tidak perlu membuka masker.

bandara Jakarta
Di Bandara Jakarta

              Belum pukul 10 waktu Jakarta, pesawat sudah mendarat di bandar udara Soekarno Hatta. Saya pun keluar pesawat dan menuju terminal kedatangan. Dari terminal kedatangan, saya jalan mengikuti arus penumpang lain menuju terminal keberangkatan. Kemudian ada desk tempat para penumpang transit melapor. Di sana, boarding pass saya diperiksa, kemudian diberi tahu kalau ada di gate berapa penerbangan selanjutnya untuk kemudian naik ke lantai atas.

Lapor pindah pesawat

Security Check di Bandara
Security Check 

              Setelah naik escalator, saya harus melewati security check lagi. Di sana, saya diminta membuka masker untuk mencocokkan wajah dengan tanda pengenal. Setelahnya baru masuk ke terminal keberangkatan. Saya pun langsung berjalan menuju Gate 18. Mumpung di bandara Cengkareng jadi kesempatan buat membeli apa yang yidak ada di Balikpapan. Saya membeli 2 makanan favorit saya dan suami kalau ke Jakarta : Bakmi GM dan Beard Papa. Keduanya ada di Gate 18. Ada hikmahnya juga deh transit di Jakarta, jadi bisa merasakan Kembali Bakmi GM. Hal yang dikangenin dan ga dilewatkan kalau ke Jakarta.

Bakmi GM di terminal 3 Soekarno Hatta
Bakmi GM kapan buka di Balikpapan?

              Setelah membeli makanan, saya duduk-duduk menunggu waktu shalat tiba. Setelah shalat dzuhur dan ashar, saya tinggal menunggu waktunya naik pesawat. Transitnya sebenarnya tiga jam, tapi ga berasa aja ya mungkin karena di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta itu banyak yang bisa dijelajahi.

Terminal 3 Soekarno Hatta

              Pukul 12.45 akhirnya ada panggilan naik pesawat. Saya pun beranjak dari ruang tunggu menuju pesawat. Gugup juga sih di bagian ini karena teringat lagi pada SJ 182. Tapi ya mau gimana, Bismillah saja. Di penerbangan kali ini sedikit berbeda karena penumpang pesawat dikasih makanan nasi lengkap dengan alat makannya. Jadi, tidak ada pengumuman disuruh makan di rumah saja. Ya sudah buka masker dan makan juga. Hehehe….

Makanan di pesawat
Nasi kuning + ikan suwir + perkedel jagung + sayur 


              Sama seperti penerbangan dari Banjarmasin menuju Jakarta, penerbangan dari Jakarta menuju Balikpapan pun kali itu lebih cepat mendarat dari yang dijadwalkan. Dijadwalkan mendarat pukul 16.45, pukul 16.10 sudah mendarat di Balikpapan. Alhamdulillah perjalanan tidak mengalami kendala. Semua lancar dan aman. Saya pun Kembali ke Balikpapan dengan selamat. Sebuah pengalaman baru buat saya untuk menuju Balikpapan dari Banjarmasin tapi ke Pulau Jawa dulu lewat Jakarta.

                    Baca juga : Perjalanan ke Jakarta saat Banjir

Balikpapan dari udara
Sampai di Balikpapan. Alhamdulillah


2 komentar:

  1. Juaranya teh di bakmi GM-nya tak tersedia..😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Padahal itu yg dicari ya sampai siap-siap Tumbler. Yang ada teh pucuk. Hahaha...

      Hapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...