Senin, 30 Juli 2018

Tentang Tiket Nonton Bulutangkis di Istora



Hari perdana ngeIstora di tanggal 3 Juli 2018, saya excited tapi juga deg-degan. Pertama karena emang itu pengalaman pertama banget, kemudian deg-degannya karena saya sendirian. Walaupun sebagian para BL di media sosial bilang jangan takut sendirian karena nantinya di sana juga dapat teman. Dan beneran lho, dapat teman juga di sana. Apalagi kalau sama-sama sendiri. Jadi deh saya dan teman baru shalat bareng dan makan bareng di sela-sela nonton.
Istora

Lima hari ngeIstora membuat saya mengalami beberapa hal yang ingin saya bagi di sini. Beberapa hal memang berbeda ketimbang saat saya nonton Indonesia Master di Balikpapan. Jadi, saya mencoba memberikan tips atau jawaban yang kira-kira bakal ditanyakan teman-teman yang mau ngeIstora juga. Terlebih dalam waktu dekat ada Asian Games di mana cabor bulutangkis juga diadakan di Istora. Jadi,  siapa tahu apa yang saya tuliskan bisa membantu.



Oya, berhubung tahun ini adalah pertama kalinya saya nonton, tentulah pengalaman saya tidak sebanyak teman-teman yang sudah tiap tahun menontonnya. Jadi, kalau mau memberi masukan atau menambahkan tipsnya boleeeh sekali. Apa yang saya tulis adalah sepengalaman saya saja. Hihihi…


Apa tiket membeli on the spot atau online?

Saya kemarin membeli online. Beberapa waktu sebelum turnamen tiket online sudah dijual. Saya lupa persisnya. Mungkin antara satu atau dua bulan sebelum turnamen tiket online sudah dijual. Ada dua tempat penjualan tiket online Blibli Indonesia Open 2018 yaitu Bliblidotcom dan Tiketdotcom. Saya membelinya beberapa hari sebelum turnamen dimulai di Bliblidotcom karena kepastian ke Jakarta juga beberapa hari sebelum turnamen berlangsung.

Waktu itu di blibli tiket yang dijual batasnya tiga hari sebelum tanggal turnamen. Sedangkan di tiketdotcom tujuh hari sebelum tanggal turnamen. Jadi, waktu kepastian ke Jakarta sudah saya kantongi, saya cek di tiketdotcom tiket sudah tidak tersedia. Sementara di Blibli masih ada. Jadi, beli di Bliblidotcom.

Apakah ada yang menjual tiket On The Spot di Istoranya langsung?

Ada banget. Dan untuk hari pertama dan kedua kalau saya pikir lebih baik beli tiket langsung saja karena antriannya justru tidak banyak bahkan tidak antri sama sekali. Sedangkan antrian untuk penukaran tiket yang beli online itu panjaaaang sekali di hari pertama.Apalagi tempat penukaran untuk yang membeli di Blibli. Panjaaang. Sedangkan untuk penukaran tiket yang membeli di tiketdotcom antriannya sedikit.
Antrian penukaran tiket hari pertama

Jadi beli online tetap antri di penukaran tiket?

Iya di beberapa waktu tertentu tetap antri. Barcode yang kita dapatkan saat membeli online harus ditukar dengan tiket. Untuk penukarannya ini kalau lagi banyak antri. Tapi amannya kita udah pasti dapat tiket. Untuk hari final, antrian pembelian tiket panjaaang sekali dan banyak yang enggak kebagian tiket. Jadi, kalau emang mau nonton Semifinal dan Final amannya beli tiket online. Kalau untuk babak-babak awal tidak terlalu masalah beli tiket on the spot.

Apa yang perlu disiapkan di penukaran tiket?

e-tiket yang dikirim ke email kita saat membeli. Dalam petunjuknya perlu di-print. Saya print sih. Tapi saya lihat ada yang tidak di-print tapi tetap bisa di-scan lewat ponsel. Tapi, emannya di-print kali ya.

Selain itu juga perlu KTP buat dicocokan datanya dengan e-tiket kita. Dalam petunjuknya, kalau yang beli bukan kita, kita perlu bawa fotocopy KTP yang membeli itu. Misalkan kita beli tiket dari Susan, nah bawalah fotocopy KTP Susan.

Ada juga kasus di mana yang beli dia, tapi namanya di pembelian itu tidak sesuai dengan KTP. Misal saya pakai ID nama Susan waktu bikin akun di Blibli. Sedangkan nama di KTP bukan Susan. Waktu itu orang yang punya kasus seperti itu, persis ada di depan saya. Tapi dia meyakinkan petugas kalau nomor ponsel di pembelian itu nomor ponsel dia. “Silakan ditelpon,” katanya. Waktu ditanya petugas nomor ponselnya, orangnya hafal jadi diloloskan.

Tiketnya ditukar dengan apa?

Barcode tiket yang kita dapatkan ditukar dengan tiket berbentuk gelang. Nanti dipasang. Anti air, maksudnya tidak masalah kalau kena air jadi bisa kita gunakan buat berwudhu. Masangnya hati-hati. Jangan terlalu longgar sehingga bisa terlepas dari tangan kita, juga jangan terlalu ketat. Scancode di tiket juga jangan tertutup karena untuk masuk lagi itu bagian di scan sama petugas yang jaga.
tiketnya begini

Pembelian tiket di Istora buka jam berapa?

Ini tergantung harinya. Ada diinfokan biasanya di Instagram atau twitter. Tinggal kita aja cari-cari info di akun-akun bulutangkis seperti badminton.ina atau badmintontalk.

Apakah kalau beli tiket kelas 1 bisa dapat tempat duduk di VIP?

Tidak bisa. Pintu masuknya beda dan ada pembatasnya.

Apakah setelah masuk ke dalam Istora bisa keluar dan masuk lagi?

Bisa banget. Tapi tiket harus ditangan atau digelangkan. Nanti kalau masuk, tiket diperiksa lagi.

Apakah tempat duduk sesuai tiket atau nomor kursi?

Enggak. Jadi, nomor kursi di tiket itu tidak pengaruh sama sekali. Karena untuk Blibli Indonesia Open 2018 kemarin pakai metode siapa cepat dia dapat. Jadi, kursinya ya cepat-cepatan kalau mau dapat tempat yang strategis.

Jadi, kursinya bisa diambil orang dong kalau ditinggalkan? Bagaimana jika pergi sendiri tidak ada teman yang dititipin kursi?

Bisa banget diambil orang kalau kita tinggalkan. Tapi, sepengalaman saya kemarin yang juga sendirian ke Istora tidak terlalu masalah kalau sendiri. Sama teman kiri kanan pakai asas symbiosis mutualisme. Jadi, mereka kadang nitip kursi ke kita, kita juga kadang nitip kursi ke mereka. Ntar kalau ada yang mau duduk pada bilang “Ada orangnya” Gituu….
Kursi ditinggalin kayak gini

Trus juga bisa dengan cara tinggalin balon tepok di kursi. Sambil titip juga sama penonton di samping. Pakai balon tepok ini untuk hari-hari awal efektif sih. Kecuali kalau ada penonton asing yang nonton, biasanya mereka langsung aja duduk di tempat yang kosong. Saya mau bilangin juga bingung karena tak bisa Bahasa Inggris. Wkwkwk…. Untuk mensiasati hal ini, bisa tinggalkan tas atau jaket di kursi. Jadi deh semakin menegaskan kalau kursi itu sudah ada ‘pemiliknya’. Saya sampai bawa satu tas yang saya isi kacang buat ditinggalin di kursi. Hihihi….
Ketika Balon tepok sudah tak efektif, tas dan jaket ditinggal

Bagaimana supaya dapat tempat strategis dekat dengan lapangan?

Datang lebih awal. Begitu sudah menukarkan tiket langsung masuk ke dalam. Kalau pintu Istora belum dibuka, antri di depan pintu. Demi ya demi. Jadi, semakin hari antrian di pintu itu semakin panjaaang. 
Antrian di pintu masuk

Saya enggak protes deh kenapa yang dapat tempat di bagian strategis kursinya enggak mau diambil sama yang datang belakangan walaupun misalkan orangnya sedang keluar. Sebabnya untuk dapat kursi yang strategis, mereka perlu perjuangan juga. Datang lebih awal dari yang lain. Tersebab itu wajar dong mereka menikmati fasilitas kursi yang strategis.

Jam berapa pintu Istora dibuka?

Kalau untuk babak awal, sekitar 15 menitan sebelum pertandingan dibuka. Ada juga yang setengah jam. Untuk babak semifinal dan final, karena ada hiburan seperti Raisa nyanyi, jadi dibuka lebih awal. Biasanya ada info di Instagram atau Twitter jam berapa pintu istora di buka. Dan sebelum pintu dibuka itu udah banyak yang antri di pintu.

Tiket bisa dibeli satu hari aja atau harus setiap hari?

Bisa dibeli per hari. Ada juga tiket terusan Namanya kalau mau menonton setiap hari. Adalah diskon tipis-tipis kalau mau beli tiket terusan. Kalau mau beli satu hari doang juga bisa banget. Tinggal kita pilih mau nonton hari apa dan kelas apa. Itu untuk online. Kalau beli tikat langsung di Istora, cuma bisa beli tiket hari itu untuk hari itu. Tidak bisa beli tiket untuk besok dan besoknya lagi. Waktu Indonesia Open sih begitu..

Berapa harga tiket?

Ini untuk BlibliIndonesia Open 2018 kemarin

Untuk Asian Games bulan Agustus nanti bisa dilihat di link ini.

Apa perbedaan tiket kelas 1, kelas 2, dan VIP?

Ini ilustrasinya.
Pembagian kelas penonton Indonesia Open
Tapi untuk Asian Games, ada perbedaan letak VIP dan category-category lainnya seperti ini :

Pembagian kelas penonton Asian Games
Sumber : di sini

Apakah kudu menonton setiap hari?

Nah ini tentu tiap pribadi beda. Tergantung kondisi masing-masing. Sebelum menonton saya udah disaranin sama teman sih kalau jangan nonton tiap hari. Tepar. Dan itu beneran. Hahaha…. Mungkin karena kita duduk mulu, trus suara di Istora gegap gempita belum lagi penerangan lampu yang bikin mata lelah. Jadi kalau mau nonton tiap hari kudu prima itu badan. Hihihi….

Kecuali kalau teman-teman misalkan hanya nonton beberapa pertandingan trus pulang. Ya tak mengapa tiap hari. Tapi kalau sudah beli tiket, kan saya kalau enggak nonton dari awal sampai akhir. Apalagi kalau ada pemain Indonesia yang tanding. Sayang dilewatkan.

Kalau kondisinya tempat tinggal jauh dari Istora, misal sampai di rumah udah lewat pukul 10 malam dan pagi-pagi kudu berangkat lagi. Jangan nonton tiap hari deh. Hihihi… Saya aja yang cuma jalan kaki 20 menit kelelahan. Tapiiii… kembali ke pribadi masing-masing. Walaupun jika menanyakan ke saya, tetap saya mau kasih saran jangan tiap hari. Capek. Hahaha…

Aduh… Ini udah panjang banget. Nanti kita sambung lagi ya di tips dan cerita-cerita seputar ngeIstora berikutnya…


8 komentar:

  1. Pengalamannya seru banget bisa lihat pertandingan bulu tangkis secara langsung ...

    BalasHapus
  2. Pengen juga bisa lihat pertandingan, tapi sibuk terus ....

    BalasHapus
  3. Berarti harus cepet-cepetan ya ...

    BalasHapus
  4. Rame juga ya yang lihat pertandingannya, pasti seru banget:)

    BalasHapus
  5. Harga tiketnya juga masih terjangkau ya...

    BalasHapus
  6. Wah seru juga ya bisa nonton langsung dan beli tiketnya perlu dipikirkan yaaa

    BalasHapus
  7. wah asik ya bisa nonton langsug pertandingan badminton

    BalasHapus
  8. Wahh lengkap banget ulasannya ya mbak, aku pernah sekali nonton di Istora, waktu BWF Championship 2014 kalau ga salah. Ini aku udh mupeng banget mau nonton Indonesia Master Januari 2019 hihi

    BalasHapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...