Senin, 08 Mei 2017

Ahmad dan Domba Kecilnya

Setiap Islamic Book Fair tiba ada satu yang paling saya nanti, yaitu pengumuman buku-buku terbaik terutama untuk kategori fiksi anak terbaik dan fiksi dewasa terbaik. Dan tahun ini untuk fiksi anak terbaik diberikan kepada buku karya Wikan Satriati berjudul Ahmad dan Domba Kecilnya. Sementara Fiksi Dewasa terbaik diberikan kepada buku Tentang Kamu karya Tere Liye.
Fiksi Anak Terbaik IBF 2017
Ahmad dan Domba Kecilnya
Fiksi Anak Terbaik IBF 2017

Mendapati pengumuman tersebut saya merasa lega. Lega karena kedua buku itu sudah saya punya yang artinya saya tak perlu merogoh saku untuk membeli dua buku terbaik tersebut. Maklum saja, saya suka dibuat penasaran jika ada buku yang dianugerahi award seperti itu.


Untuk buku Tere Liye yang berjudul Tentang Kamu sudah pernah saya ulas di sini, dan untuk kali ini saya ingin berbincang tentang fiksi anak terbaik versi IBF, buku karya Mbak Wikan Satriati. Saya membeli buku Ahmad dan Domba kecilnya ini karena dibalut rasa penasaran akan review-review yang saya temukan akan buku ini. Kabarnya buku ini punya bahasa yang bersayap, sedikit keluar dari kebiasaan bahasa anak-anak yang biasanya dibalut dengan bahasa sederhana. Tapi, justru itu saya rasa yang menjadikan buku ini unik dan menarik.

Ketika nama penulisnya disebutkan, saya langsung terbayang dengan buku anak dengan bahasa yang nyastra. Di dalam bukunya, akan ditemui frase ‘berpulas jingga’, ‘separuh telur bulan purnama’, ‘perut tirusnya mengigil’, dan banyak lagi. Buku-buku Mbak Wikan menyuguhi pembaca dengan bahasa-bahasa yang indah, seindah ceritanya.

Ahmad dan Domba Kecilnya adalah bagian dari rangkaian buku yang dinamakan Seri Belajar Islam secara Menyenangkan dengan titik berat pada kejujuran. Tentang kejujuran ini dapat dilihat dalam cerita utama sekaligus judul buku ini, Ahmad dan Domba Kecilnya.

Seorang pengembala kecil bernama Ahmad kehilangan seekor domba kecilnya. Ia pun mencari domba itu pada padang gembala seorang kakek penggembala yang rabun. Di sana, sang kakek penggembala mengulurkan satu domba pada Ahmad, domba betina yang gemuk, bersih, dan cantik. Domba yang diinginkan semua gembala tapi Ahmad tahu domba itu bukan miliknya. Ia pun mengatakan pada Kakek gembala itu bukan domba kepunyaannya.

Domba kedua diulurkan kakek pada Ahmad. Lagi-lagi itu bukan domba miliknya. Sebenarnya jika Ahmad mau, ia bisa mengaku saja itu domba miliknya. Toh, ada dua kali kesempatan mendapatkan domba yang lebih baik dari yang dimilikinya. Tapi, Ahmad gelisah. 

Ada perasaan tak nyaman di hatinya. Ia kemudian teringat tentang dongeng ibunya tentang penebang kayu yang kapaknya jatuh ke telaga. Sang penebang ditawari kapak emas dan perak namun tak mengambilnya. Sang penebang tetap jujur, hingga kemudian kapak emas dan perak itu juga diberikan kepadanya berkat kejujurannya. Apa jika Ahmad jika mengaku jujur dongeng itu juga terjadi? Kelanjutan cerita bisa dibaca di bukunya.

Yang saya suka dicerita ini adalah nama Ahmad. Ahmad adalah nama seseorang yang sangat mulia. Nama Rasulullah. Ahmad tahu itu dan ia gembira bukan kepalang namanya diambil dari nama sosok mulia itu. Ketika membaca bagian tersebut, hati saya menghangat seolah ada cinta yang mengalir dari kisah ini. Cinta kepada Sang Nabi.

Tentu saja membaca kisah ini dengan para anak-anak akan menjadi sebuah kesenangan juga memberikan keteladanan. Dalam satu kisah, ada banyak hal yang bisa dipelajari. Bahasa yang indah, teladan yang patut diteladani, juga bisa bicara sejarah tentang Nabi. Apalagi kala menjelang Ramadan seperti sekarang. Sebuah cerita berjudul si Gembul akan menjadi cerita menarik untuk anak-anak.

Si Gembul, teman-teman memanggilnya. Sebenarnya namanya sama dengan nama Rasulullah yang ia kagumi. Tapi karena bentuk fisiknya, orang-orang lebih suka memanggilnya gembul. Gembul sangat suka mendengar kisah Rasulullah karena senang mendengar kisah dengan nama yang sama dengan namanya. Selanjutnya ia betul-betul terpikat dan bertekad mencontoh segala perilaku sosok pujaannya.

Ramadan tiba, Gembul bersahur dengan makanan yang sangat banyak. Ketika disebut kalau Rasul hanya bersahur dengan kurma, Gembul pun menggalau dan khawatir kalau ia akan kelaparan sepanjang siang jika hanya bersahur dengan kurma. Padahal... Ia ingin meneledani Rasulullah. Bagaimana akhirnya Gembul bersahur dan berbuka? Bisa disimak di bukunya ;-)

Buku yang menarik, indah dan penuh makna, sehingga memang layak untuk menjadi juara fiksi anak terbaik di tahun ini. Ditambah lagi saya suka tekstur kertasnya, beberapa ilustrasi, dan bagaimana desain buku ini. Selamat, Mbak Wikan. Selamat buat Republika :-)


Judul                     : Ahmad dan Domba Kecilnya
Penulis                  : Wikan Satriati
Editor                    : Andriyati
Penerbit                 : Republika
Tebal Buku             : 52 Halaman
Tahun Terbit           : 2016

24 komentar:

  1. Hairi masih rajin ya menulis review buku.
    Pengen juga bisa bacain buku2 anak, tapi tiap dibacakan bukunya mesti direbut xixixix

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa, Von. Masih setia nulis review buku. Nanti ada masa di mana mereka bisa baca sendiri ya, Von. Salam buat anak2 :*

      Hapus
  2. aku jadi penasaran kira2 ahmad ketemu ga y sama dombanya jadi mau beli buat anakku kebetulan lagi suka Shaun the sheep pas banget sama bukunya gambar domba xixixi
    klo tentang kamu akhirnya aku juga beli mba dan memang TOP bgt 1 hari aku rampungin baca itu novel saking bagusnya dan penasarannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... iya mbak. Ilustrasi dombanya mirip2 shaun the sheep. Karena seperti itulh domba ya. Hihihi... tentang kamu emang bagussss banget. Wajar juara. Salut perjuangan Sri Ningsih. Ada kilasan sejarah juga :-)

      Hapus
  3. Lihat covernya aja udah bikin naksir. :D

    BalasHapus
  4. Saya berasa kayak Tere Liye ada di mana-mana. Hehe. Btw cover Ahmad dan Domba Kecilnya bagus juga (sometimes we judge from it's cover :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... iya. Ini entah penghargaan IBF yang ke berapa buat tere liye. Kalau ga salah dulu pernah daapaat juga :-)

      Hapus
  5. Waaah, bagus ceritanya mbak.
    Gimana ilustrasi gambarnya? 😍

    Saya suka buku anak yg banyak ilustrasinya 😊😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ilustrasinya lumayan banyak, Mbak. Saya suka beberapa ilustrasinya dan juga jenis kertasnya. Rada buram cantik gitu kertasnya. Hehehe...

      Hapus
  6. Ahmad dan domba kecilnya kyaknya cocok buat dongeng sebelum tidur ponakanku, coba ah cari di gramed kalo main nanti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Bagus buat anak2. Mereka bisa belajar bahasa yang indah juga ada pelajaran dalam ceritanya dan sirah Nabi juga :-)

      Hapus
  7. Ya ampun kangen Islamic Book Fair dimana psti mborong banyak banget buku, dan kangen masa kecil yang sering banget beli buku-buku kaya gitu hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya belum pernah ke IBF, Mbak. Pengin banget padahal dari kapan tahun :-)

      Hapus
  8. wajib beli ini, ponakan ku suka baca buku kisah seperti ini mbak

    BalasHapus
  9. Si gembul, jadi inget paman gembul husin dan asta Mbak :) bagus ya ceritana :)

    BalasHapus
  10. salam kenal mba Hairi ^^ bisa didapat di mana ya mba seri belajar islam ini untuk paket lengkap? oya, kalau pengumuman best book gitu pas closing atau terpampang di pameran? makasi banyak sharingnya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya kemarin beli di fb mbak Gita Lovusa, Mbak. Tapi coba di bukurepublika dot id. Itu toko buku online penerbit Republika. Di Gramed sih seharusnya ada juga kalau stoknya masih ada :-)
      Pengumuman best book biasanya di awal2 mulai IBF, Mbak. Saya kemarin lihat rekamannya di fb penerbit republika :-)

      Hapus
  11. Mbak.. aku mau komen soal templatenya.. cantik banget :D
    Tulisannya juga keren.. *thumbs up*
    Salam kenal ya ;)

    BalasHapus
  12. btw, disini ada banyak kisah gitu ta mbak? jadi pengen beli bacain buat anak nanti kalo udah lahir hehe

    BalasHapus
  13. Tanggal 25 April 2021, Wikan telah pergi mendahului. Karyanya abadi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Innalillahi wa Inna ilaihi rojiun. Mbak.. saya baru dengar. Ya Allah. Karya mbak Wikan akan menjadi amal jariah buat beliau.

      Hapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...