Selasa, 10 Juli 2018

Istora, Aku Datang


Saya bukan atlet, tapi saya mendamba untuk hadir di Istora. Sebagai penonton, sebagai pendukung, sebagai penikmat cabang olahraga yang begitu dicintai di negeri ini : bulutangkis. 

Semenjak menasbihkan diri sebagai Badminton Lover, keinginan untuk nge-Istora memang telah lama ada. Nge-Istora adalah sebutan untuk para pecinta Badminton saat menonton langsung bulutangkis di Istora Senayan walaupun sekarang Namanya berubah menjadi Blibli Arena tapi rasanya lebih menyenangkan menyebutnya Istora atau Istana Olahraga.
Istora Senayan

"Kalau enggak Ramadhan, kita nonton di Istora," kata suami saya setahun kemarin. "Tahun depan saja ya," lanjutnya lagi. 

Saya tidak mengiyakan tapi juga tidak menggelengkan kepala. Di kepala saya justru bermain pikiran berapa budget yang kudu disiapkan jika ke Jakarta hanya untuk menonton bulutangkis. Tiket masuknya aja sudah mahal, belum lagi tiket pesawat, penginapan, dan lain-lain. 


"Kalau sengaja datang sih sepertinya enggak. Kecuali kalau ditugasin ke Jakarta lagi," kata saya ke suami. Dan ternyata kejadian walaupun sebelumnya saya galau-galau juga antara pengin ikutan atau tidak. Hahaha....

Perusahaan tempat suami bekerja memang punya kantor di Jakarta. Beberapa kali suami pernah diminta datang ke kantor pusat, baik untuk membantu suatu project, meeting dengan klien, atau apalah apalah itu yang intinya dia jadi ngantor di Jakarta. Begitu juga dengan beberapa bulan terakhir ini. Karena durasinya lama jadi saya ikutan dan merasakan pengalaman nge-kost di ibukota


Pasca Ramadhan, beberapa hari sebelum Blibli Indonesia Open 2018 dimulai, suami kembali dapat penugasan ke Jakarta. Saya yang masih mudik di Kalsel ikutan ke Jakarta. Suami berangkat dari Balikpapan, saya dari Banjarmasin, dan bertemu di Soekarno Hatta. Saat saya mau naik pesawat, suami baru tiba di bandara. Ketika pesawat saya sudah mendarat, pesawat yang ditumpangi suami baru mau berangkat karena delay selama satu jam. Dan pada akhirnya, sepasang suami istri ini bertemu juga. Hahaha...

Hari itu hari Senin, 2 Juli 2018. Esok hari barulah Blibli Indonesia Open 2018 akan resmi digelar. Tapi, sebagai Badminton Lover (BL) saya tau kalau di H-1 dan H-2 itu para pemain akan latihan dan mencoba lapangan di Istora.

"Ke Istora yuk," ajak saya ke suami. 
"Kapan?"
"Sore ini," jawab saya. 
"Boleh deh. Sekalian pengenalan jalan," kata suami. 

Esok harinya saya memang berencana pergi sendirian ke Istora karena suami kerja. Dan perginya jalan kaki. Jaraknya mayan dekat dengan tempat kost saya. Lumayan juga jalan kaki buat ngebakar kalori :p. Dan suami pasti tahu persis kalau istrinya ini suka lupa sama jalan dan arah. Jadiii, emang pas banget kalau hari Senin itu ke Istora lagi agar lebih hafal jalan. Walaupun beberapa bulan sebelumnya pernah ke sana juga. Jalan kaki juga :-)
Blibli Indonesia Open 2018

Sampai di Istora, persiapan terus berlanjut. Sudah ada tulisan BWF World Tour Super 1000. Hadiah uang yang banyak pada turnamen ini dan beragam booth yang sedang dipersiapkan. Blibli Indonesia Open memang salah satu turnamen paling bergengsi di dunia untuk cabang bulutangkis.
H-1 menjelang Indonesia Open

Ada beragam kelas turnamen bulutangkis. Untuk BWF World Tour sendiri ada yang berstatus super 300, Super 500, Super 750, dan Super 1000 seperti Indonesia Open ini. Dari angkanya saja kita sudah tahu kalau ini bukan turnamen main-main. Di atasnya hanya ada Kejuaraan Dunia dan Olimpiade.

Pemain-pemain dunia tentu tak ingin melewatkan kesempatan untuk bertanding di Istora. Selain hadiah gede, poin besar yang menanti, Istora Jakarta memang punya daya tarik tersendiri buat para atlet dunia. Istora yang selalu gegap gempita dan dukungan para fans yang luar biasa. Para atlet selalu dikejar, dimintai foto bersama, tanda tangan juga beragam hadiah yang diberikan ke mereka. 

Saat ke Istora pada H-1 itu, saya seperti berasa mimpi bisa hadir di sana. Bagaimana pun sebagai BL, impian banget bisa hadir di Istora menyaksikan Indonesia Open. Walaupun sebelumnya saya sudah pernah menyaksikan Indonesia Master di Balikpapan, tapi tentu saja berbeda dengan Indonesia Open di Istora. 
Kids Zone di Istora yang sedang dipersiapkan

Suami saya pun menyatakan hal yang sama. Karena setelah beberapa saat di Istora, kami menyaksikan langsung para pemain dunia yang biasanya hanya bisa dilihat di layar kaca lewat di depan kami. Ada Chou Tien Chen dari Taipei. Lu Chiang yao dan Yang Po Han. Si kembar Stoeva dari Bulgaria, dan eonnie serta oppa-oppa dari Korea. 

Saya yang kesulitan menghafal wajah orang ini perlu loading beberapa saat sebelum mengenali wajah para atlet. Seperti saat Chou Tien Cien lewat, wajahnya familiar tapi namanya lupa. Pas dia udah lewat dan mendapati tulisan China Taipei di punggungnya baru saya ingat kalau dia itu Chou Tien Chen. 
Chou Tien Cien

Tak lama kemudian lewat lagi atlet bertubuh tinggi yang menoleh ke saya dan menganggukkan kepalanya dengan sopan. Nah, entah kenapa kali ini loading saya mengingatnya lumayan cepat, mungkin karena perlakuan sopannya yang mengingatkan saya pada saat dia bersalaman dengan Koh Hendra Setiawan seusia pertandingan, di mana dia juga menganggukan kepala dengan sopan.
Lu Chiang Yao

Jadinya saya langsung bilang ke dia "Lu Chiang Yao." Dan dia jawab "Yes." Dari bahasa tubuhnya sepertinya dia siap diajak berfoto, tapi saya tidak mengajaknya. Hahaha... Saya menanti atlet cewek untuk bisa diajak selfie. Dan kemudian keluarlah para eonnie dari Korea. Bertanya ke mereka apakah bisa berfoto bersama dan mereka mengiyakan dengan senyum ramah. 

Btw, saya juga lupa nama Eonnie yang saya ajak berfoto. Saya kirimkan fotonya ke grup dan bertanya ke teman-teman siapa yang berfoto bersama saya. Dari teman-temanlah saya tau kalau itu Jung Kyun Eun dan Lee So Hee.
bersama Lee So Hee

Setelah eonnie-eonnie pemain ganda putri Korea berlalu, muncul Coach Agus Dwi Santoso, pelatih Korea yang berasal dari Indonesia bersama seorang atlet cowok. Saya memotret para BL yang berebut berfoto bersama atlet tersebut. Ketika mereka berlalu, suami bertanya. "Tadi tau enggak siapa?" 
Son Wan Ho dan fans

Saya bilang wajahnya familiar. Tapi namanya lupa. 

"Tadi kan Son wan Ho,” ujar suami

Hah? Saya langsung kaget. Suami ketawa dan dia udah nebak saya enggak ngeh kalau itu Son Wan Ho jadi saya anteng-anteng aja tidak ikutan mau foto bareng. Son Wan Ho adalah atlet tunggal putra Korea pemegang Ranking 2 Dunia sekarang. 

Hari sudah menjelang petang saat itu. Saya dan suami pun beranjak dari Istora untuk pulanv ke kost. Suami bekerja keesokan harinya, sementara saya punya jadwal NGeIstora.

Blibli Indonesia Open 2018 tahun ini memang punya kesan tersendiri buat saya karena saya bisa berbisik ke stadium tempat ia diselenggarakan, "Istora, aku datang." 


12 komentar:

  1. Balasan
    1. Iyaaaa... kepanjangan ntar kalau semuanya satu postingan. Hehehe...

      Hapus
  2. wah asyik ay bisa nonton langsung

    BalasHapus
  3. Mbak hapal sekali pemain Badminton. Sejak jarang nonton TV, saya udah gak ngikuti lagi pemain-pemain Badminton. Lee Chong Wei udah gak main lagi, ya, Mbak?😂

    Lin Dan kabarnya juga pensiun

    Klo ke Istora H-1 nonton latihannya bebas masuk, Mbak? Atau bayar?

    Baru tau Istora ganti nama jadi Blibli Arena. Menunggu lanjutan ceritanyaaa😄



    BalasHapus
    Balasan
    1. Lee Chong Wei masih main, Mbak. Dia kalah di semifinal lawan pemain Jepang yang jadi juara. Lin Dan juga masih main. Kalah di babak pertama..lin Dan ga suka main di Indonesia. Berisik. Hehehe... kalau latihan ga boleh masuk, Mbak. Nunggu di luar pas atlet keluar aja :D

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  5. Sayang sekali padahal sudah rencana jauh jauh hari mau nonton Indonesia Open 2018 tapi batal karena ada acara lain mau liat atraksi kevin sama berapa tinggi si viktor axelsen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih ada Asian Games dalam waktu dekat, Mbak. Tapi sayang enggak ada Viktor ya di Asian Games :-)

      Hapus
  6. Seru juga ya, bisa lngsung ketemu dengan para atletnya... hhehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Bisa foto-foto sama atlet yang selama ini cuma bisa dilihat di tipi. hihihi...

      Hapus
  7. Aku malah nyuruh anak buahku dtg ke sana sekalian menggaet nasabah2 baru :p. Krn HSBC jd salah satu sponsornya. Anakku juga cerita, dia happy krn bisa ketemu banyaaaak atlet hahahah. Jd aku omelin, targetnya malah ga achieve hihihi :p.

    BalasHapus

Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...